INTI dan PBNU Bahas Kerja Sama Kebangsaan dan Kemanusiaan


Ketua Umum Perhimpunan INTI, Teddy Sugianto bersama Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya. Foto: MP/INTI
MerahPutih.com - Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) bersilaturahmi ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya No. 164, Jakarta Pusat, Senin (4/4).
Kedatangan INTI disambut dan diterima dengan sukacita oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya.
Baca Juga
Selain silaturahmi, pertemuan Perhimpunan INTI dan PBNU juga membahas berbagai agenda kebangsaan dan kemanusiaan.
"Kami sudah lama bekerja sama dengan PBNU. Kami mulai bersilaturahmi lagi dengan kepengurusan baru mengingat kedua organisasi ini memang belum lama ini memasuki periode kepengurusan yang baru," kata Ketua Umum Perhimpunan INTI, Teddy Sugianto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (5/4).
Teddy melanjutkan, kerja sama antara INTI dan PBNU salah satunya di bidang pendidikan. Yakni beasiswa INTI kuliah di Republik Rakyat Tiongkok (RRT). INTI ingin kader NU atau santri dan santriwati mendapatkan prioritas beasiswa tersebut.
“INTI dan PBNU bekerja sama mencerdaskan kehidupan bangsa. Kami ingin memberangkatkan santri dan satriwati atau kader NU kuliah ke Tiongkok. Kuliah gratis plus uang saku hasil kerja sama INTI dan Kedutaan Besar Indonesia di RRT," sambungnya.
Baca Juga
PBNU Era Gus Yahya Siap Beking Jokowi Wujudkan IKN Nusantara
Terlepas dari pembicaraan program kerja sama, Perhimpunan INTI juga mengajak PBNU terlibat dalam program bela negara.
Semua program-program tersebut pun disambut dengan tangan terbuka oleh Gus Yahya. Ketua Umum PBNU itu kembali ingin mempererat hubungan antaretnis dan agama.
“Bercampur dan berbaur antarumat beragama sangat penting agar tidak menghambat terciptanya kerukunan. Saya berpikir kenapa ada perubahan sehingga membuat anak-anak generasi saya tidak dapat berbaur sebagaimana generasi sebelumnya," ujarnya.
“Ternyata hadirnya sekat-sekat kecil yang membuat hal itu berubah. Saya kira ini perlu kita (PBNU dan INTI) memikirkan lewat berbagai kegiatan yang positif seperti ruang-ruang dialog antarumat beragama,” ucap Gus Yahya.
Sebelumnya, ikatan kerja sama Perhimpunan INTI dan PBNU sudah terjalin sejak lama. Sebut saja, kedua organisasi tersebut sudah bahu-membahu dalam penanggulangan bencana dan berbagai kegiatan kemanusiaan lain. (Knu)
Baca Juga
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan

PBNU Instruksikan Jaga Stabilitas Nasional, Tidak Terprovokasi Isu Memecah Belah

PBNU Bangun 1.000 Titik SPPG, 10 Dapur Diklaim Siap Beroperasi

Konferensi Pesantren Ditutup, Hasilkan Empat Rekomendasi Utama

Reaksi PBNU saat Tahu Pengurusnya Jadi Komisaris Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat hingga Dituding Terima Uang

Kenang Paus Fransiskus, Ketum PBNU: Kasih Sayang kepada Umat Manusia Tanpa Memandang Etnis dan Agama adalah Teladan Paripurna

Ketua PBNU Ingatkan Umat Tak Beri Ruang untuk Pemecah Belah dan Penyebar Kebencian

PBNU Desak Indonesia Ikuti Jejak Australia dan India Batasi Anak Main Medsos

SMA di Cianjur Gelar Tes Kehamilan, PBNU: Itu Sesuatu yang Sangat Privat

PBNU: Izin Tambang Untuk Ormas Keagamaan Lebih Besar Manfaatnya
