Intelektual NU Harap Banser Tak Balas Aksi Persekusi yang Dialami Anggotanya

Potongan gambar di video dugaan persekusi terhadap anggota Banser. (Foto: twitter.com/nahdlatululama)
Merahputih.com - Intelektual Muda Nahdlatul Ulama (NU), Mohamad Guntur Romli mengapresiasi langkah Polisi yang telah menangkap HA (30), pelaku persekusi terhadap dua anggota Banser NU. Romli berharap, tidak ada lagi isu balas dendam dari Banser dan main hakim sendiri.
"Karena semua sudah diserahkan pada proses hukum, dan semoga kita semua bisa belajar dari kasus ini. Tidak boleh ada pengkafiran dan makian terhadap sesama muslim dan saudara sebangsa setanah air," kata Guntur Romli kepada wartawan, Jumat (13/12).
Dengan adanya penangkapan ini, Guntur Romli berharap situasi kembali kondusif dan menjadi pembelajaran bagi semua. "Kita apresiasi dan ucapkan terima kasih pada kepolisian yang telah sigap dan cepat menangani kasus ini" ucapnya.
Baca Juga:
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Bastoni Purnama mengatakan bahwa tindak persekusi berawal ketika pelaku berinisial HA bersenggolan dengan dua anggota Banser yang bernama Eko dan Wildan saat mengendarai motor. Mereka bersenggolan di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Selasa (10/12).
"Pelaku merasa kesal dan membuntuti sampai ke TKP (Pondok Pinang)," ujar Bastoni," ucap Bastoni.
HA mengaku tersulut emosi lantaran bersenggolan dengan korban. Pelaku kemudian memberhentikan sepeda motor korban.
"Pelaku dari arah Lebak Bulus bersamaan dengan korban, kemudian merasa dipepet atau bersenggolan, kemudian pelaku merasa kesal, tersinggung, kemudian pelaku mengejar korban. Kemudian di daerah pondok pinang, pelaku menghentikan korban, kemudian terjadilah persekusi tersebut," katanya.

Pelaku pun memepet dua orang anggota Banser tersebut di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Di sanalah terjadi tindak persekusi yang dialami oleh Wildan dan Eko itu.
"Kemudian pelaku mengintimidasi dan mengancam dengan kata-kata yang tidak perlu," tambahnya.
Dalam video yang berdurasi satu menit tiga detik ini, terlihat Eko dan Wildan mendapatkan tindak persekusi dari seseorang yang belum diketahui identitasnya.
Awalnya H yang memegang kamera tersebut berusaha meminta identitas kedua anggota Banser secara paksa. "Mana KTP lo, gue mau lihat, mana sini identitas lo, ngapain di Jakarta, tanah gue?" tanya dia.
Baca Juga:
Persekusi Banser Masih Didalami, DPO yang Viral di Medsos Hoaks
Eko pun dengan tenang menjawab. "Gue tugas di sini, ngawal Gus Muwafiq," ucapnya.
Tidak lama berselang, dia pun mengajak Eko dan satu anggota Banser yang lain untuk mengucapkan Takbir. Namun Eko dan temanya bergeming. Hal itu membuat HA marah kepada Eko.
Eko dan kedua temanya pun sempat dilarang untuk pergi. Pria yang melakukan persekusi bahkan mengancam jika akan dianiaya oleh 'jawara' yang siap menghadang. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Makna di Balik Kehadiran Banser Hingga Satpam di Defile HUT ke-79 Bhayangkara

Gus Yahya Tegaskan Banser Ototnya Nahdlatul Ulama

Pelaku Persekusi 2 Perempuan Saat Bulan Puasa di Sumbar Serahkan Diri

Polri Libatkan Banser untuk Pengamanan saat Perayaan Natal
