Para Petani Sudah Masuk Industri 4.0


Membantu petani untuk mendapatkan modal bertani (Foto: Istimewa)
PLATFORM Peer-to-Peer/P2P lending yang memanfaatkan Artificial Intelligence (Ai) dalam penilaian kredit meluncurkan produk pembiayaan untuk Petani. Platform bernama Kerdit Pintar itu meluncurkan produk bertajuk Petani Pintar.
Platform tersebut menyediakan akses pembiayaan dengan mudah dan cepat untuk mendukung pertumbuhan industri pertanian di Indonesia. Selain itu, peluncuruan tersebut juga bertujuan dan mendorong petani dalam meningkatkan produktivitas guna menjaga keberlanjutan dari ekosistem.
Menurut rilis yang diterima merahputih.com, produk tersebut diluncurkan atas dasar permasalahan yang sering dihadapi oleh petani di Indonesia, yaitu permodalan dalam melakukan usaha taninya.
Keterbatasan modal dapat mengakibatkan kuantitas dan kualitas yang dihasilkan tidak maksimal sehingga menjadi penyebab banyaknya petani hidup dibawah garis kemiskinan.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2018, jumlah pekerja di sektor pertanian masih tergolong besar dengan jumlah 35,7 juta orang. Hal ini menggambarkan bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang besar dan membutuhkan solusi terpadu untuk keberlanjutannya.

Wisely Reinharda Wijaya, CEO Kredit Pintar mengatakan, kehadiran platform ini untuk menyejahterakan kehidupan petani.
"Dengan menghadirkan Petani Pintar, diharapkan mempermudah petani memperoleh akses pembiayaan sehingga dapat mengurangi permasalahan yang dihadapi oleh petani, yaitu kesulitan dalam memperoleh modal,” katanya.
Baca juga:
Kolaborasi Platform Pembayaran Digital Jawaban di Masa Kompetisi
Petani Pintar pertama kali diluncurkan di Wonodadi, terletak di wilayah Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur sebagai landasan awal. Produk Petani Pintar memudahkan petani untuk memperoleh pembiayaan bibit dan pupuk hingga Rp 2.000.000,- hanya menggunakan KTP dan Kartu Keluarga.
“Di era ekonomi yang semakin maju, teknologi finansial bersedia mendukung petani untuk tumbuh bersama dengan menjadi solusi pembiayaan terpadu yang mudah, cepat dan sederhana," ungkap Wisely lagi.
Selain ingin menyejahterakan para petani. Produk ini juga hadir untuk mendukung program pemerintah dalam industri 4.0. Ke depannya, platform ini akan mengkaji produk pembiayaan petani dengan skala yang lebih luas. Serta nilai lebih besar dalam memberikan solusi terpadu untuk masa depan pertanian di Indonesia. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Kereta Khusus Pedagang dan Petani Segera Meluncur, Jam Operasional Sedang Dikaji

Kesejahteraan Petani Tidak Terpengaruh Penurunan Harga Beras Menurut Menteri Pertanian

Petani Tebu Menjerit, Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang Nilai Capai Ratusan Miliar Rupiah

KUR Perumahan Segera Diumumkan, Diklaim Bisa Buka Lapangan Kerja

Soal Mafia Pangan, Mentan: Jangan Permainkan Nasib Petani

Impor Singkong Akan Diatur Lebih Ketat Demi Jaga Semangat Petani Lokal

Sidang Kabinet Paripurna, Prabowo: Pengusaha Jangan Mau Untung Besar di Atas Penderitaan Rakyat

Prabowo Sebut Petani Harus Punya Rumah dan Mobil Bagus

Jateng Targetkan Panen 11,8 Juta Ton Padi pada 2025,Terbesar ke-2 Setelah Jawa Timur

Rapat Dadakan di Kementan, Prabowo Ancam Tutup Penggilingan Padi Tolak HPP Gabah Rp 6.500/Kg
