Teknologi

Para Petani Sudah Masuk Industri 4.0

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 08 Juli 2019
Para Petani Sudah Masuk Industri 4.0

Membantu petani untuk mendapatkan modal bertani (Foto: Istimewa)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

PLATFORM Peer-to-Peer/P2P lending yang memanfaatkan Artificial Intelligence (Ai) dalam penilaian kredit meluncurkan produk pembiayaan untuk Petani. Platform bernama Kerdit Pintar itu meluncurkan produk bertajuk Petani Pintar.

Platform tersebut menyediakan akses pembiayaan dengan mudah dan cepat untuk mendukung pertumbuhan industri pertanian di Indonesia. Selain itu, peluncuruan tersebut juga bertujuan dan mendorong petani dalam meningkatkan produktivitas guna menjaga keberlanjutan dari ekosistem.

Menurut rilis yang diterima merahputih.com, produk tersebut diluncurkan atas dasar permasalahan yang sering dihadapi oleh petani di Indonesia, yaitu permodalan dalam melakukan usaha taninya.

Keterbatasan modal dapat mengakibatkan kuantitas dan kualitas yang dihasilkan tidak maksimal sehingga menjadi penyebab banyaknya petani hidup dibawah garis kemiskinan.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2018, jumlah pekerja di sektor pertanian masih tergolong besar dengan jumlah 35,7 juta orang. Hal ini menggambarkan bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang besar dan membutuhkan solusi terpadu untuk keberlanjutannya.

Mendukung kesejahteraan petani (Foto: Istimewa)

Wisely Reinharda Wijaya, CEO Kredit Pintar mengatakan, kehadiran platform ini untuk menyejahterakan kehidupan petani.

"Dengan menghadirkan Petani Pintar, diharapkan mempermudah petani memperoleh akses pembiayaan sehingga dapat mengurangi permasalahan yang dihadapi oleh petani, yaitu kesulitan dalam memperoleh modal,” katanya.

Baca juga:

Kolaborasi Platform Pembayaran Digital Jawaban di Masa Kompetisi

Petani Pintar pertama kali diluncurkan di Wonodadi, terletak di wilayah Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur sebagai landasan awal. Produk Petani Pintar memudahkan petani untuk memperoleh pembiayaan bibit dan pupuk hingga Rp 2.000.000,- hanya menggunakan KTP dan Kartu Keluarga.

“Di era ekonomi yang semakin maju, teknologi finansial bersedia mendukung petani untuk tumbuh bersama dengan menjadi solusi pembiayaan terpadu yang mudah, cepat dan sederhana," ungkap Wisely lagi.

Selain ingin menyejahterakan para petani. Produk ini juga hadir untuk mendukung program pemerintah dalam industri 4.0. Ke depannya, platform ini akan mengkaji produk pembiayaan petani dengan skala yang lebih luas. Serta nilai lebih besar dalam memberikan solusi terpadu untuk masa depan pertanian di Indonesia. (ikh)

#Petani #Pembiayaan #Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Kereta Khusus Pedagang dan Petani Segera Meluncur, Jam Operasional Sedang Dikaji
Kereta itu dirancang untuk membantu mobilitas para petani dan pedagang, sekaligus memudahkan pengangkutan hasil panen maupun barang dagangan secara lebih leluasa, aman dan efisien.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Kereta Khusus Pedagang dan Petani Segera Meluncur, Jam Operasional Sedang Dikaji
Indonesia
Kesejahteraan Petani Tidak Terpengaruh Penurunan Harga Beras Menurut Menteri Pertanian
Tugas pemerintah tidak mudah untuk tetap menjaga petani tetap sejahtera dan konsumen bahagia.
Frengky Aruan - Sabtu, 23 Agustus 2025
Kesejahteraan Petani Tidak Terpengaruh Penurunan Harga Beras Menurut Menteri Pertanian
Indonesia
Petani Tebu Menjerit, Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang Nilai Capai Ratusan Miliar Rupiah
Hasil panen tebu yang sudah digiling belum dibayar, sementara beban biaya produksi gula terus menghimpit
Wisnu Cipto - Senin, 11 Agustus 2025
Petani Tebu Menjerit, Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang Nilai Capai Ratusan Miliar Rupiah
Indonesia
KUR Perumahan Segera Diumumkan, Diklaim Bisa Buka Lapangan Kerja
Fahri mengatakan pihaknya terus melakukan percepatan agar skema KUR ini bisa diperluas ke sektor perumahan.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 06 Agustus 2025
KUR Perumahan Segera Diumumkan, Diklaim Bisa Buka Lapangan Kerja
Indonesia
Soal Mafia Pangan, Mentan: Jangan Permainkan Nasib Petani
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, meminta semua pihak untuk tidak mempermainkan nasib petani. Hal ini diungkapkan setelah ia menyoroti adanya dugaan oknum mafia pangan.
Soffi Amira - Sabtu, 07 Juni 2025
Soal Mafia Pangan, Mentan: Jangan Permainkan Nasib Petani
Indonesia
Impor Singkong Akan Diatur Lebih Ketat Demi Jaga Semangat Petani Lokal
Pengaturan teknis impor tapioka akan segera dilakukan karena sudah menjadi perhatian penting bagi pemerintah, terutama untuk menjaga keberlanjutan kesejahteraan petani lokal.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Mei 2025
Impor Singkong Akan Diatur Lebih Ketat Demi Jaga Semangat Petani Lokal
Indonesia
Sidang Kabinet Paripurna, Prabowo: Pengusaha Jangan Mau Untung Besar di Atas Penderitaan Rakyat
Prabowo tegaskan pemerintah tak segan-segan untuk melindungi para petani dari permainan harga hasil produksi yang dilakukan pengusaha.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 05 Mei 2025
Sidang Kabinet Paripurna, Prabowo: Pengusaha Jangan Mau Untung Besar di Atas Penderitaan Rakyat
Indonesia
Prabowo Sebut Petani Harus Punya Rumah dan Mobil Bagus
Presiden RI, Prabowo Subianto mengatakan, petani harus memiliki rumah dan mobil bagus.
Soffi Amira - Rabu, 23 April 2025
Prabowo Sebut Petani Harus Punya Rumah dan Mobil Bagus
Indonesia
Jateng Targetkan Panen 11,8 Juta Ton Padi pada 2025,Terbesar ke-2 Setelah Jawa Timur
Data bulan Januari-April ini, sudah mampu mengelola penanaman padi di wilayah Jawa Tengah seluas 716 ribu hektare, dengan hasil panen 4,09 juta ton.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 08 April 2025
Jateng Targetkan Panen 11,8 Juta Ton Padi pada 2025,Terbesar ke-2 Setelah Jawa Timur
Indonesia
Rapat Dadakan di Kementan, Prabowo Ancam Tutup Penggilingan Padi Tolak HPP Gabah Rp 6.500/Kg
Presiden Prabowo akan segera menerbitkan peraturan pemerintah (PP) untuk mengatur HPP gabah kering panen (GKP) Rp 6.500 per kilogram
Wisnu Cipto - Senin, 03 Februari 2025
Rapat Dadakan di Kementan, Prabowo Ancam Tutup Penggilingan Padi Tolak HPP Gabah Rp 6.500/Kg
Bagikan