Headline

Inilah Total Kerusakan dan Kerugian Akibat Gempar Serta Tsunami Versi BNPB

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Sabtu, 27 Oktober 2018
Inilah Total Kerusakan dan Kerugian Akibat Gempar Serta Tsunami Versi BNPB

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Graha BNPB, Jakarta Timur (Foto: MerahPutih/Novriadi Sitompul)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan kerusakan dan kerugian di Sulawesi Tengah akibat bencana hingga Selasa (23/10) mencapai RP15,29 triliun.

"Kerusakan dan kerugian terbesar terjadi di Palu, yaitu Rp7,6 triliun atau mencapai 50 persen dari total perkiraan," kata Sutopo dalam jumpa pers di Pusat Pengendalian Operasi BNPB, Graha BNPB, Jakarta, Jumat.

Sedangkan kerusakan dan kerugian yang terjadi di Kabupaten Sigi diperkirakan mencapai Rp4,9 triliun atau 32,1 persen dari total perkiraan, Kabupaten Donggala Rp2,1 triliun (13,8 persen) dan Kabupaten Parigi Moutong Rp631 miliar (4,1 persen).

Sutopo mengatakan kerusakan yang terjadi di empat wilayah terdampak diperkirakan Rp13,27 triliun sedangkan kerugian diperkirakan Rp2,02 triliun. "Kerusakan adalah nilai kerusakan stok fisik aset, sedangkan kerugian adalah kerugian arus ekonomi yang terganggu akibat bencana," ujarnya.

Di sektor permukiman, sebagaimana dilansir Antara, kerusakan diperkirakan mencapai Rp8,1 triliun dan kerugian mencapai Rp8,1 triliun. Di sektor infrastruktur, kerusakan diperkirakan mencapai Rp743 miliar dan kerugian mencapai Rp39,3 miliar.

Rumah Sakit roboh akibat gempa
Bangunan Rumah Sakit di Palu hancur akibat gempa yang terjadi Jumat (28/9) petang. Foto: Twitter/@Sutopo_PN

Di sektor sosial, kerusakan diperkirakan mencapai 3,1 triliun dan kerugian mencapai Rp116,9 miliar, di sektor ekonomi, kerusakan diperkirakan mencapai Rp933 miliar dan kerugian mencapai Rp734,9 miliar. Kerusakan lintas sektor diperkirakan Rp323 miliar dan kerugiannya Rp64,1 miliar.

Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djonggala telah memutuskan masa tanggap darurat penanganan bencana berakhir pada Jumat (26/10) dan menetapkan status transisi darurat ke pemulihan dalam jangka waktu 60 hari terhitung sejak Sabtu (27/10) hingga Selasa (25/12).

Dalam rapat koordinasi pada Kamis (26/10), tiga kepala daerah terdampak bencana, yaitu Wali Kota Palu, Bupati Sigi dan Bupati Donggala menyatakan penanganan kondisi masyarakat masih sangat kompleks sehingga masih diperlukan penanganan darurat.

"Sedangkan Kepala BNPB Willem Rampangilei menyatakan kondisi masyarakat sudah kondusif, untuk mempercepat pemulihan perlu koordinasi dan komunikasi yang baik sehingga masuk ke tahap transisi darurat menuju pemulihan," kata Sutopo. (*)

#Gempa Palu #Bencana Alam #BNPB
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Pintu Air Angke Hulu Meresahkan, Warga Jakarta Barat Siap-Siap Kedatangan 'Tamu' dari Luapan Air
Aliran air dari Pintu Air Angke Hulu diperkirakan akan mencapai Pos Pantau Cengkareng Drain pada Kamis dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
Pintu Air Angke Hulu Meresahkan, Warga Jakarta Barat Siap-Siap Kedatangan 'Tamu' dari Luapan Air
Indonesia
Gunung Semeru Erupsi Hebat Pagi Ini, Masyarakat Diminta Waspadai Lontaran Batu Pijar
Selain itu, masyarakat diimbau menjauhi jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Gunung Semeru Erupsi Hebat Pagi Ini, Masyarakat Diminta Waspadai Lontaran Batu Pijar
Indonesia
Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang
Pemerintah Filipina telah menyalurkan bantuan keuangan serta logistik untuk mendukung upaya pemulihan di wilayah yang terdampak paling parah.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang
Indonesia
Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali
Regulasi yang tumpang tindih antara kebijakan pemerintah pusat dan peraturan daerah ini yang membuat Pemprov Bali maupun kabupaten/kota sulit mengontrol alih fungsi lahan.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali
Lifestyle
'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana
Tak sekadar pakai lagu Tepuk Gempa, Jepang menanamkan kesiapsiagaan sejak dini.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana
Indonesia
7 Kecamatan di Medan Dilanda Banjir, Sumatera Utara Rawan Bencana Hidrometeorologi Basah
Beberapa bencana hidrometeorologi basah termasuk ancaman banjir bandang sering menimbulkan korban jiwa ketika terjadi.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 13 Oktober 2025
7 Kecamatan di Medan Dilanda Banjir, Sumatera Utara Rawan Bencana Hidrometeorologi Basah
Indonesia
BMKG Warning 'Bencana Basah' Jelang Masuk Bulan November, Masyarakat di Daerah-Daerah Ini Diminta Waspada
Musim hujan di Indonesia sebenarnya telah dimulai sejak Agustus
Angga Yudha Pratama - Senin, 13 Oktober 2025
BMKG Warning 'Bencana Basah' Jelang Masuk Bulan November, Masyarakat di Daerah-Daerah Ini Diminta Waspada
Dunia
Banjir Meksiko Tewaskan 47 Orang, Presiden Rapat Daring dengan 5 Negara Bagian Terdampak
Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum telah menggelar pertemuan virtual dengan para gubernur dari lima negara bagian terdampak untuk mengoordinasikan respons darurat.
Wisnu Cipto - Minggu, 12 Oktober 2025
Banjir Meksiko Tewaskan 47 Orang, Presiden Rapat Daring dengan 5 Negara Bagian Terdampak
Indonesia
Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Waspada Sulawesi Utara dan Papua Berpotensi Tsunami
Gempa Bumi M 7,6 mengguncang Filipina, Jumat (10/10) pagi. Akibat dampak tersebut, wilayah Sulawesi Utara dan Papua berpotensi tsunami.
Soffi Amira - Jumat, 10 Oktober 2025
Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Waspada Sulawesi Utara dan Papua Berpotensi Tsunami
Indonesia
Penyisiran Terakhir Basarnas Temukan Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Roboh Jadi 67 Orang
Basarnas menemukan sebanyak 104 orang selamat dan 67 orang meninggal dunia, termasuk delapan bagian tubuh (body part) dari badan hingga ujung kaki.
Wisnu Cipto - Selasa, 07 Oktober 2025
Penyisiran Terakhir Basarnas Temukan Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Roboh Jadi 67 Orang
Bagikan