Ini Alasan Mobil F1 Mudah Hancur saat Tabrakan
Alasan mobil F1 mudah hancur. (Foto: F1)
SAAT insiden kecelakaan terjadi, mobil Formula 1 acap terlihat hancur berkeping. Padahal, tabrakannya tak seberapa. Masak sih mobil Formula 1 rapuh?
Faktanya, bagian luar mobil F1 didesain agar mobil dinamis dan cepat, menggunakan bahan serat karbon. Itulah yang membuat bobot mobil ini ringan, tapi tetap kuat. Jika kuat, mengapa ketika menabrak bisa sampai hancur?
Bahan serat karbon di mobil dipilih karena bahan tersebut bisa membuang energi yang disalurkan ke tubuh pembalap saat terjadi kecelakaan. Hampir mirip seperti supercar, mobil F1 dibuat dengan konsep zona crumple khusus sehingga mudah terdeformasi saat insiden terjadi.
Baca juga:
Melihat Lebih Dekat Mobil F1 Tim Red Bull Racing di GIIAS 2022
Sebagai contoh kecelakaan Robert Kubica saat berkonstum BMW Sauber di GP Kanada 2007. Ia menabrak pembatas beton dengan kecepatan 299 km/jam dan mengalami deselerasi hingga 75G. Namun, pembalap Polandia itu lolos dari kecelakaan mengerikan tersebut tanpa cedera. Hal itu disebabkan setiap pecahan mobil yang lepas menyelamatkan Kubica dengan membuang energi benturan.
Setiap mobil F1 memiliki bagian solid mengelilingi pembalap, yakni monokok alias survival cell, atau kokpit tempat pembalap berada. FIA mewajibkan uji tabrak sebelum musim baru dimulai. Dengan begitu, keamanan pembalap tetap terjamin. Apabila tidak memenuhi kriteria, tim tidak diizinkan mengikuti balapan.
Pada era hibrida seperti sekarang, bagian terkuat dari mobil F1 ialah Halo. Bagian palang seperti huruf Y tersebut terbukti menjadi penyelamat saat kecelakaan besar, misalnya insiden Guanyu Zhou (Alfa Romeo) di GP Inggris, atau Lewis Hamilton (Mercedes AMG Petronas), dan saat ban belakang Max Verstappen (Red Bull Racing) mengenai kepala di GP Monza musim lalu.
Baca juga:
Penggemar F1 Harus Tahu Model Mobil Balap ini!
Pada dasarnya, F1 merupakan olahraga nonkontak dan mobil-mobil tersebut dirancang tanpa mempertimbangkan kemungkinan terjadinya tabrakan yang tidak menguntungkan. Bila tabrakan terjadi, sejumlah bagian mobil yang tidak dapat menahan gaya telah dirancang mudah rapuh, rusak, bahkan patah.
Namun, perancang mobil F1 justru membuat sejumlah bagian mobil tetap kuat dan mampu menahan besarnya gaya bila terjadi tabrakan. Bagian-bagian itu yang akan menjaga pembalap tetap aman saat berada di dalam mobil, meski tabrakan yang terjadi cukup parah bahkan sampai mobil terangkat, terbalik, bahkan terbang. (waf)
Baca juga:
Material Bodi Mobil F1 di Jam Tangan Mewah Buatan Swiss
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
VinFast Resmikan Pabrik Kendaraan Listrik di Subang, Tegaskan Komitmen Lokalisasi di Indonesia
Riding Bareng hingga Sharing Session, 'Sowan Nyaman' Rangkul Komunitas Motor Matic
Menilik Deretan Mobil Baru Mejeng di Ajang Otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week 2025
Berakhir Besok, ini Daftar Mobil Listrik dan Motor yang Bisa Dijajal di GJAW 2025
Mengusung Filosofi Travel+, JETOUR T2 Siap Jadi Partner Adventure di Indonesia
Jajal Kendaraan Listrik Tanpa Keluar Gedung, GJAW 2025 Tawarkan EV Test Drive Indoor
5 Mobil SUV yang Meluncur di GJAW 2025, Ada Suzuki Grand Vitara hingga BJ30 Hybrid FWD
3 Mobil Hybrid Suzuki yang Rilis selama 2025, Siap Jadi Primadona Baru!
Tak Hanya Pameran Mobil, GJAW 2025 Tawarkan Pengalaman Rekreatif Keluarga
Chery X Debut Global di GJAW 2025, Andalkan Fleksibilitas Konfigurasi Fitur