Ingatan Pertama Kali Bus Tingkat Pariwisata Mengaspal Jalanan Ibu Kota
 P Suryo R - Jumat, 18 Februari 2022
P Suryo R - Jumat, 18 Februari 2022 
                Uji coba dilakukan untuk menjajal rute dan membiasakan petugas pada tugas-tugasnya. (Foto: Antara/Zabur Karuru)
SAAT ini bus bertingkat bukan lagi pemandangan umum yang biasa dilihat. Masyarakat lebih familiar dengan ojek daring, MRT, atau LRT. Kilas balik sewindu lalu, Gubernur DKI Jakarta saat itu, Joko Widodo baru saja meresmikan bus tingkat wisata di ibu kota. Tepatnya tanggal 18 Februari 2014, lima unit bus tingkat pariwisata yang dibeli dari Tiongkok meluncur ke Bundaran HI untuk uji coba.
Baca Juga:
Pengembangan Kota Tua dan Jakarta Barat Sebagai Tempat Pariwisata
Didominasi warna hijau dan ungu, bus pariwisata itu mulai terlihat di jalanan. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budhiman mengaku dua warna ini dipilih sebagai pembeda. Tujuannya agar tidak sama dengan merahnya Transjakarta, hijau Kopaja, atau oranye Metromini. Biar semakin semarak, bus tersebut dihiasi dengan gambar khas Batavia. Mulai dari Monas, patung Pancoran, ondel-ondel, patung Selamat Datang, dan sebagainya. Sementara bagian dalamnya memiliki kapasitas kursi untuk 40 orang, pendingin udara, pengeras suara, dan pemandu. Bedanya dengan double decker di London dan kota lainnya adalah atap paling atasnya tidak terbuka. Alasannya, cuaca Jakarta yang panas dan terik. Selain itu, pemerintah lebih berfokus pada unsur keselamatan.
 
Uji coba juga dilakukan untuk membiasakan pengemudi, kondektur, pemandu wisata, serta polisi pariwisata sebelum resmi beroperasi. Setelahnya, pada 24 Februari bus mulai beroperasi melintasi Jalan Thamrin, Jalan Merdeka Barat, Harmoni, Jalan Juanda, Jalan Veteran 3, dan Jalan Medan Merdeka Selatan. Atau lebih tepatnya dimulai dari Bundaran Hotel Indonesia, Sarinah, Museum Nasional, Halte Santa Maria, Pasar Baru, Gedung Kesenian Jakarta, Masjid Istiqlal, Istana Merdeka, Monas, Balaikota, Sarinah, dan kembali ke Bundaran HI.
Bus tingkat ini melaju selama 12 jam dari pukul 09:00 sampai 21:00 WIB. Waktu tempuhnya sekitar 15 menit per bus dengan kecepatan 10-20 km per jam. Tujuannya agar bisa berjalan-jalan mengelilingi kota Jakarta dari sudut pandang berbeda, sesuai dengan tulisan yang menghiasi bagian sampingnya: Wisata Keliling Ibukota dan City Tour Jakarta. (sam)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Aksi Pasukan Biru Menyedot Air Banjir Basement Jalan Raya Kemang Jaksel
 
                      Aksi Petugas Evakuasi Korban Banjir Setinggi 1 Meter di Kemang Jakarta Selatan
 
                      311.528 Pelanggan PAM Jaya Tidak Dapat Suplai Air Bersih Mulai Jumat Malam, Tersebar di 53 Kelurahan Ini!
 
                      Pemprov DKI Jakarta Berencana Naikkan Tarif Transjakarta Rp 5.000 hingga Rp 7.000
 
                      Pemprov Jamin Tarif Baru TransJakarta Tetap Lebih Murah dari Daerah Lain, Masih di Bawah Rp 5.000
 
                      Sentra Lenteng Agung Buka Klinik Gratis Biar Hewan Eks Pedagang Barito Tidak Stres Akibat Relokasi
 
                      KPK Ingatkan Langkah Yang Perlu Ditempuh Pemda DKI Gunakann Tanah Bekas RS Sumber Waras
 
                      Peringati Hari Sumpah Pemuda 2025 Kemenhut Ajak Pemuda Menanam Mangrove di Pesisir Jakarta
 
                      Pramono Mulai Perintahkan Anak Buah Bikin Feasibility Study Bangun RS Tipe A di Bekas RS Sumber Waras
 
                      Picu Hujan Mikroplastik, Wajah Pelaku Bakar Sampah Bakal Dipajang di Medsos DLH Jakarta
 
                      




