Indonesia Diminta Lebih Lantang Suarakan Isu Palestina di PBB
Warga Palestina demo di Gaza. Foto: AFP Photo/Mohammed Abed
MerahPutih.com - Utusan Khusus Presiden untuk Timur Tengah dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Alwi Shihab, berharap Indonesia lebih lantang menyuarakan isu Palestina di PBB, karena Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB 2019-2020.
"Saat ini sudah baik, kalau ada peluang meningkatkan tentu lebih baik lagi, apalagi sekarang kita sangat prihatin dengan keadaan di Gaza, dan Presiden Trump yang mengganggap Golan sebagai bagian dari israel," kata Alwi Shihab di Kedutaan Besar Palestina di Jakarta, Kamis (4/4).
Ditemui usai menghadiri perayaan Hari Tanah Air Palestina dan Peringatan Isra' Mi'raj di Kedubes Palestina, Alwi berpendapat bahwa posisi Indonesia yang saat ini menjadi anggota tidak tetap DK PBB dan akan menjadi presiden DK PBB pada Mei mendatang sangat strategis untuk menyuarakan kepentingan Palestina di tingkat internasional, di samping kepentingan nasional Indonesia.
"Kita harapkan dari Indonesia yang berada di DK PBB untuk mengimbau, menolak Trump, baik mengenai Jerusalem sebagai ibu kota Israel maupun aneksasi Golan, dua hal yang sangat bertentangan dengan norma internasional dan kesepakatan internasional," ujarnya dilansir Antara.
Menurut mantan menteri luar negeri di masa Presiden Abdurrahman Wahid itu, Indonesia turut berkepentingan menyuarakan isu dan mendukung kemerdekaan penuh bagi bangsa Palestina sesuai amanat UUD 1945 bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa.
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun mengapresiasi konsistensi dukungan Indonesia untuk kemerdekaan penuh bangsa Palestina, baik secara bilateral maupun di tingkat internasional.
"Indonesia tidak hanya membantu kami memperjuangkan kepentingan politik Palestina di tingkat internasional, tetapi juga menyiapkan kami untuk menjadi negara yang benar-benar merdeka yang mampu mengelola negara dengan baik," ucap Zuhair.
Terkait dukungan Indonesia di PBB, Palestina yang saat ini masih berstatus "observer" atau negara peninjau, berharap bahwa dalam masa presidensi Indonesia di DK PBB pada Mei mendatang dapat pula bermanfaat bagi perjuangan kemerdekaan Palestina.
Namun, Al Shun belum dapat memberikan jawaban apakah Palestina akan mengajukan diri sebagai anggota penuh PBB pada masa presidensi Indonesia di DK PBB pada Mei 2019.
"Kita lihat saja perkembangannya, yang jelas kami mengapresiasi semua bentuk dukungan Indonesia bagi perjuangan Palestina," kata dia. (*)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Pertemuan Bersejarah Paus Leo XIV-Presiden Abbas, Makna di Balik 10 Tahun Perjanjian Vatikan-Palestina
Pertemuan Bersejarah Paus Leo XIV dan Presiden Palestina, Vatikan Tegaskan Dukung Solusi 2 Negara
Dalam Semalam, Serangan Udara Israel Bunuh 60 Orang, Termasuk Anak-Anak di Gaza
93 Warga Gaza Tewas Sejak Berlakunya Gencatan Senjata, Ratusan Luka-Luka
Gencatan Senjata di Gaza Bakal Buyar Jika Israel Caplok Wilayah Tepi Barat
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian
Israel Perluas Pemukiman di Tepi Barat, Bangun Zona Penyangga Pemukiman Elit
Bantuan ke Gaza Masih Dibatasi, Sesuai Perjanjian Gencatan Senjata 600 Truk Bantuan Harus Masuk Setiap Hari
Israel Masih Ogah Buka Perbatasan Rafah, Bantuan ke Gaza Tidak Bisa Lewat
Pusat Koordinasi Pemantauan Gencatan Senjata Bakal Berkantor di Isreal, Komite Teknokrat Bakal Kelola Gaza