Indonesia Alami Ketimpangan Dokter Spesialis Masih Jawa Sentris
Ilustrasi calon dokter spesialis. (Foto: Unsplash/Online Marketing)
MerahPutih.com - Indonesia kini berada di ranking 147 dunia dalam rasio jumlah dokter berdasarkan data WHO, yang mematok idealnya setiap negara memiliki rasio dokter 1 per 1.000 agar seorang dokter di suatu negara maksimal melayani 1.000 penduduk.
Bahkan, Indonesia menempat peringkat tiga terbawah dibandingkan negara-negara ASEAN lain dalam rasio ketersedia jumlah dokter.
Kondisi tersebut kian diperparah dengan jumlah dokter spesialis yang hanya terpusat di Pulau Jawa, alias Jawa Sentris.
“Artinya memang (jumlah dokter spesialis) sangat kurang sekali. Ditambah distribusinya yang tidak merata. Rata-rata dokter spesialis ada di Jawa dan di kota-kota, 59 persen dokter spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa,” kata Presiden Jokowi, saat peresmian Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama (RSP-PU) di RSAB Harapan Kita, Jakarta, Senin (5/6).
Baca juga:
Jokowi Kecewa Peringkat Rasio Dokter Indonesia 3 Terbawah di ASEAN
Untuk itu, Presiden menegaskan perlu dilakukan terobosan, termasuk dengan menggerakkan 24 fakultas kedokteran di Indonesia dan 420 rumah sakit pemerintah untuk memproduksi lebih banyak dokter.
Dilansir dari Antara, Indonesia hanya mampu menghasilkan 2.700 dokter spesialis per tahun sementara kebutuhan saat ini mencapai 29.000 dokter spesialis. “Oleh sebab itu, harus ada terobosan. Kita harus berani memulai,” tandas Presiden Jokowi. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Pemerintah Siapkan 150 Program Pendidikan Dokter Spesialis Buat Dikirim ke Seluruh Berbagai Daerah
PB IDI Protes Mutasi dan Pemberhentian Dokter Vertikal oleh Kemenkes, Dinilai Tidak Punya Alasan
Calon Dokter Spesialis Rekam Mahasiswi Mandi, UI: ini Persoalan Serius
Keluarga Pasien Alami Kekerasan Seksual, Unpad Keluarkan Dokter PPDS
Lulus Dokter Spesialis Jantung di UI Minimal Butuh 4 Tahun, Ini yang Dipelajari
UI Buka Prodi Subspesialis Dokter Urologi Pertama di Indonesia
Dekan FK Undip dr Yan Sudah Boleh Lagi Praktik Klinis di RSUP Semarang
PPDS Anestesi Undip Dibuka Lagi Pasca Tersandung Kasus Bunuh Diri dr Aulia
Legislator Minta Ada Evaluasi Sistem di Lingkungan Akademik Calon Buntut Dokter Spesialis Bunuh Diri
Calon Dokter Spesialis Bunuh Diri, Menkes Minta PPDS Anasesi Undip Dievalusi