Imbas Corona, Pendapatan KAI Anjlok

Zulfikar SyZulfikar Sy - Sabtu, 23 Mei 2020
Imbas Corona, Pendapatan KAI Anjlok

Ilustrasi: Kereta Api (KA) melintas di jembatan jalur ganda Kereta Api (KA) Lintas Selatan (ANTARA FOTO/SISWOWIDODO)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pandemi Covid-19 membawa imbas negatif untum keuangan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI. Pendapatan pengelola jasa angkutan darat itu pun jauh berkurang.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menyampaikan, pada hari biasa sebelum pandemi, jajarannya bisa memperoleh sekitar Rp20-25 miliar per harinya dari penumpang. Pada hari besar, pendapatan harian bisa mencapai Rp39 miliar.

Baca Juga:

Tak Ingin Kecolongan, Kementerian Perhubungan Perketat Jalur Mudik Jelang Idulfitri

"Kami memperoleh rata-rata Rp800 juta per harinya," ungkap Didiek kepada wartawan, Jumat (22/5).

KAI menggunakan strategi untuk mengamankan aliran kas dan likuiditasnya akibat tekanan pada arus kas yang dalam sekali di masa pandemi Covid-19.

"Kas dari penumpang turun luar biasa, di mana pendapatan dari penumpang hanya 7-10 persen dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) kami," imbuhnya.

Dia mengatakan dari segi likuiditas, KAI mengalami defisit sejak bulan Maret, namun likuiditasnya masih dalam kondisi aman.

"Kredit modal kerja yang tersedia di perbankan jumlahnya mencapai Rp8 triliun, baru terpakai Rp1,5 triliun, jadi masih ada Rp6,5 triliun yang siap digunakan setiap saat," ucap Didiek.

Selama masa pandemi Covid-19, permintaan listrik PLN mengalami penurunan karena melambatnya aktivitas ekonomi, sistem work from home dari kantor, dan menurunnya aktivitas produksi pabrik, sehingga hal ini mendorong meningkatnya permintaan batu bara.

"Meski laba berkurang, kami akan jaga agar operasional tetap berjalan optimal," jelas Didiek.

Petugas PT KAI memotret suasana di dalam Kereta Api Luar Biasa (KLB) . ANTARA FOTO/Siswowidodo/foc. (ANTARA FOTO/SISWOWIDODO)
Petugas PT KAI memotret suasana di dalam Kereta Api Luar Biasa (KLB) . ANTARA FOTO/Siswowidodo/foc. (ANTARA FOTO/SISWOWIDODO)

Oleh sebab itu, kata dia, PT KAI akan menggenjot pendapatan dari angkutan batubara.

"Angkutan batubara ini masih bertahan dan ini menjadi sumber pembiayaan atau sumber pendapatan yang utama kami di saat Covid-19," kata dia.

Meski begitu, Didiek juga mengakui pandemi Covid-19 membuat permintaan batubara menurun sekitar 20 persen. Hal ini disebabkan konsumsi listrik PLN mengalami penurunan.

"Kafe-kafe banyak yang tutup, kantor-kantor banyak yang menerapkan working from Home (WFH) sehingga permintaan batubara daripada industri tower dan produsen daripada produk PLN mengalami penurunan," ucapnya.

Ia mengatakan, ada beberapa skenario yang disiapkan perseroan dalam menghadapi kondisi new normal. Misalnya mengusulkan kenaikan tarif pada kereta api.

"Kami sedang menyiapkan dan kami nanti akan melihat new normal ini sesuai arah kebijakan pemerintah, relaksasi daripada protokol kami ikuti. Jadi kami menyiapkan skenario-skenario tergantung level relaksasinya. Memang terkait pembatasan jumlah penumpang dalam rangka social distancing, ini kami ada 2 opsi," ujarnya.

Baca Juga:

Jubir Wapres Ingatkan Umat Muslim Ikuti Fatwa MUI, NU dan Muhammadiyah Salat Id di Rumah

Menurut Didiek, skenario kenaikan ini menyusul adanya social distancing atau physical distancing. Dalam pemberlakuan physical distancing, jumlah penumpang akan dibatasi hanya 50 persen saja dari total kapasitas yang tersedia

"Apabila okupansi kereta hanya 50 persen maka perlu adanya penyesuaian tarif," ucapnya.

Namun menurut Didiek, nantinya tidak semua moda transportasi kereta akan mengalami kenaikan tarif. Sebab kenaikan hanya diberlakukan untuk moda transportasi jarak jauh saja.

"Apabila okupansi 50 persen ya ini seperti yang ada di pesawat udara, kemungkinan kami akan ajukan kenaikan tarif. Namun logikanya kenaikan tarif ini hanya untuk kereta jarak jauh saja. kalau untuk commuter relatif tetap," kata Didiek.

Skenario kedua adalah jika angkutan new normal yang dimaksud adalah penumpang yang diangkut bisa penuh. Maka perseroan akan meningkatkan protokol pencegahan Covid-19 secara lebih ketat misalnya dengan memberikan alat pelindung wajah (face shield). (Knu)

Baca Juga:

Pemerintah Jangan Jadikan Alasan Pandemi Corona untuk Tunda Pilkada Serentak

#Virus Corona #PT KAI
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Penjualan Tiket Kereta Nataru 2025/2026 Tembus 1,44 Juta, Rute Jakarta–Surabaya Paling Banyak Dipesan
Penjualan tiket kereta api saat Nataru 2025/2026 sudah menembus 1,44 juta. Rute Jakarta-Surabaya paling banyak dipesan.
Soffi Amira - Senin, 15 Desember 2025
Penjualan Tiket Kereta Nataru 2025/2026 Tembus 1,44 Juta, Rute Jakarta–Surabaya Paling Banyak Dipesan
Indonesia
Angkutan Barang Alami Peningkatan, PT KAI Tegaskan Industri Butuh Transportasi Efisien
Sepanjang Januari–November 2025, batu bara menjadi komoditas terbesar yang diangkut KAI dengan volume 52.722.455 ton atau 82,84 persen dari total angkutan barang.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 Desember 2025
Angkutan Barang Alami Peningkatan, PT KAI Tegaskan Industri Butuh Transportasi Efisien
Indonesia
PT KAI Berikan Diskon 12.12, Tapi Ini Syaratnya
pelanggan dapat menikmati proses transaksi yang praktis, cepat, dan aman sebagai bagian dari transformasi digital berkelanjutan KAI.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 10 Desember 2025
PT KAI Berikan Diskon 12.12, Tapi Ini Syaratnya
Indonesia
Jalur KAI Sumatera Tuntas Diperbaiki, Jalur Duku-BIM Sumbar Hingga Perjalanan ke Bandara Lancar Jaya
Di Sumatera Barat, pemulihan operasional dilakukan secara menyeluruh
Angga Yudha Pratama - Selasa, 09 Desember 2025
Jalur KAI Sumatera Tuntas Diperbaiki, Jalur Duku-BIM Sumbar Hingga Perjalanan ke Bandara Lancar Jaya
Indonesia
Mudik Nataru 2026 Jadi Lebih Lancar, tak Ada Lagi Antrean saat Boarding Kereta Api!
Mudik Nataru 2026 kini jadi lebih lancar, karena tak ada antrean lagi saat boarding kereta api.
Soffi Amira - Selasa, 09 Desember 2025
Mudik Nataru 2026 Jadi Lebih Lancar, tak Ada Lagi Antrean saat Boarding Kereta Api!
Indonesia
Animo Mudik Nataru 2026 Tinggi, Surabaya-Malang-Yogyakarta Jadi Favorit Penumpang Kereta
KAI mencatat 1 juta lebih tiket terjual untuk Nataru 2026. Surabaya, Malang, dan Yogyakarta menjadi tujuan terfavorit penumpang kereta jarak jauh.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 08 Desember 2025
Animo Mudik Nataru 2026 Tinggi, Surabaya-Malang-Yogyakarta Jadi Favorit Penumpang Kereta
Indonesia
Angkutan Perkebunan KAI Tembus 521.698 Ton, Topang Kebutuhan Jelang Natal dan Tahun
Volume besar ini menjadi fondasi penting bagi tersedianya kebutuhan pangan dan produk turunan yang digunakan masyarakat pada puncak musim liburan.
Dwi Astarini - Sabtu, 06 Desember 2025
Angkutan Perkebunan KAI Tembus 521.698 Ton, Topang Kebutuhan Jelang Natal dan Tahun
Indonesia
Inspeksi Jalur Kereta Api di Pulau Jawa Jelang Nataru 2026, KAI dan KNKT Temukan Sejumlah Titik Rawan Longsor
PT KAI melakukan inspeksi jalur 2-4 Desember 2025 di lintas utara dan selatan Jawa. Memastikan kesiapan prasarana, sarana, dan layanan jelang Nataru 2025–2026.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 05 Desember 2025
Inspeksi Jalur Kereta Api di Pulau Jawa Jelang Nataru 2026, KAI dan KNKT Temukan Sejumlah Titik Rawan Longsor
Indonesia
Infrastruktur Mulai Pulih setelah Bencana Alam, Jalur Kereta Api Medan–Binjai Beroperasi Kembali
Memastikan mobilitas masyarakat tetap terjaga, distribusi logistik kembali lancar, dan aktivitas ekonomi tidak terhambat.
Dwi Astarini - Kamis, 04 Desember 2025
Infrastruktur Mulai Pulih setelah Bencana Alam, Jalur Kereta Api Medan–Binjai Beroperasi Kembali
Indonesia
Kereta Petani dan Pedagang Resmi Beroperasi, Tarif Rp 3.000
Tarif perjalanan ditetapkan sebesar Rp 3.000, sama dengan tarif penumpang umum pada KRL, melalui skema public service obligation (PSO) dari pemerintah.
Dwi Astarini - Selasa, 02 Desember 2025
Kereta Petani dan Pedagang Resmi Beroperasi, Tarif Rp 3.000
Bagikan