Ilmuwan Ungkap Alasan Panda Doyan Makan Bambu Alih-Alih Daging Kayak Mamalia Lainnya


Ilustrasi Panda. (Foto: Unsplash/Mélody P)
MERAHPUTIH.COM - PANDA dan bambu tak terpisahkan. Meski hampir selalu terlihat mengunyah bambu, nyatanya panda ialah mamalia. Seperti halnya mamalia, panda sebenarnya memiliki sistem pencernaan yang khas untuk hewan yang mengonsumsi makanan berbasis daging. Di sinilah letak keanehan pola diet panda. Namun, para ilmuwan China kini menemukan jawaban di balik kegemaran panda akan bambu.
Para ilmuwan mengatakan memakan tanaman bambu yang tinggi dan cepat tumbuh dapat memengaruhi perilaku tersembunyi panda sebagai pemakan daging. Makan bambu mengatur indera penciuman dan pengecap mereka.
Mamalia asli dari barat daya China menghabiskan hingga 16 jam sehari memakan bambu, menyerap bahan genetik yang disebut mikroRNA (miRNA) ke aliran darah mereka. Molekul ini dapat mempengaruhi cara informasi genetik ditransfer ke seluruh tubuh panda, membentuk cara mereka bertindak. Demikian diungkap dalam penelitian yang dipublikasikan pada Jumat (28/2) di jurnal Frontiers.
Penelitian ini dipimpin China West Normal University di Provinsi Sichuan. “MiRNA berperan dalam mengatur ekspresi gen panda raksasa," kata Dr Li Feng, penulis senior dari universitas tersebut, dalam sebuah pernyataan, dikutip CNN.
Baca juga:
Gemoy Banget, Bayi Kembar Panda Raksasa Mencuri Hati Pengunjung Ocean Park Hong Kong
Li dan rekan-rekannya menemukan molekul ini dapat membentuk proses fisiologis dalam tubuh panda, termasuk pertumbuhan, ritme biologis, perilaku, dan respons imun. "MiRNA dalam bambu juga terlibat dalam pengaturan penciuman, pengecapan, dan jalur dopamin panda raksasa, yang semuanya berkaitan dengan kebiasaan makan mereka," ujarnya.
Para peneliti percaya, ketika anak panda tumbuh dewasa, mereka akan mengembangkan kemampuan untuk memilih bambu yang paling segar dan bernutrisi. Hal itu memungkinkan mereka beradaptasi dengan pola makan berbasis tanaman.
Penelitian ini didasarkan pada sampel darah dari enam panda dewasa dan satu anak panda. Di antara sampel tersebut, para ilmuwan mendeteksi 57 jejak miRNA yang mungkin berasal dari bambu.
Mereka berharap penemuan ini dapat membantu ilmuwan lebih memahami pengaruh miRNA tanaman pada hewan, yang berpotensi membuka jalan bagi pengobatan atau pencegahan penyakit.
Menurut World Wildlife Fund (WWF), meskipun diet panda sebagian besar terdiri dari daun, batang, dan tunas bambu, sekitar 1 persen dari makanan mereka berasal dari tanaman lain dan bahkan daging seperti rodensia kecil. Sekitar 1.800 panda hidup liar, berkeliaran di pegunungan di Provinsi Sichuan, Shaanxi, dan Gansu di China.
Kehilangan habitat dan fragmentasi merupakan ancaman terbesar bagi panda liar, sedangkan keinginan berkembang biak mereka yang kurang telah membuat pelestarian panda menjadi tantangan. Ketika induk akhirnya melahirkan, anak panda yang baru lahir sangat rapuh.
China telah meningkatkan upayanya untuk menyelamatkan beruang ini dalam beberapa dekade terakhir, meningkatkan jumlah cadangan panda dari 12 menjadi 67.(dwi)
Baca juga:
China Teguhkan Niat Pelestarian Panda Raksasa, Gandeng Negara Lain
Bagikan
Berita Terkait
Rayakan Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Rakyat China, Xo Jinping Tegaskan Satu Negara, Dua Sistem

Melemah, Topan Ragasa masih Jadi Ancaman Besar di Guangdong

1 Kalimat dari K-Drama ‘Tempest’ Bikin Marah Warganet China, Jun Ji-hyun Langsung Kena Cancel

Warga Sukabumi Jadi Korban Sindikat Pengantin Pesanan Warga China

China Tahan Kapal Milik Filipina, Bakal Bangun Cagar Alam 3.500 Hektare di Laut China Selatan

Remaja China Kencingi Kuah Hotpot, Diharuskan Ganti Rugi Rp 4,7 Miliar

NASA Larang Warga Negara China Kerja di Program Antariksa, Antisipasi Tindakan Spionase

Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Presiden Prabowo Tawarkan China untuk Garap Proyek Giant Sea Wall Pesisir Utara Jawa
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
