Ilmuwan Temukan Kaki Seribu Raksasa yang Hidup 340 Juta Tahun Lalu
Ilmuwan temukan kaki seribu raksasa yang hidup 340 juta tahun lalu. Foto: Universite Claude Bernard Lyon 1
MerahPutih.com - Ilmuwan telah menemukan kaki seribu seukuran mobil yang hidup di Bumi pada 340 juta tahun lalu.
Setelah menjadi misteri selama berabad-abad, wajah Arthropleura akhirnya terungkap. Hal itu berkat dua fosil yang terpelihara dengan baik.
Arthropoda bersembunyi di hutan dekat khatulistiwa antara 346 hingga 290 juta tahun yang lalu di akhir era Paleozoikum. Arthopleura bisa tumbuh dengan panjang hingga 8,5 kaki dan berat lebih dari 45kg.
Lalu kaki seribu tersebut telah membingungkan para ahli paleontologi selama beberapa dekade. Tubuh makhluk itu memiliki ciri-ciri yang mirip kaki seribu, tetapi para ahli belum pernah melihat kepalanya.
Baca juga:
Ilmuwan Ingin Bangkitkan Beruang Raksasa yang Punah Ribuan Tahun Lalu
Jadi, mereka tidak dapat mengetahui hubungannya dengan artropoda modern. Namun, kini kepalanya telah ditemukan dengan struktur bundar yang dihiasi dua antena pendek berbentuk lonceng.
Menurut penelitian terbaru, ia juga memiliki dua mata yang menonjol seperti yang dimiliki kepiting saat ini. Kemudian, ada mulut kecil untuk mengais daun dan kulit kayu.
Meskipun ukurannya sangat besar, tetapi kemungkinan besar makanan makhluk ini hanyalah tumbuh-tumbuhan dari hutan tempat ia tinggal.
Seperti artropoda lainnya, Arthopleura akan melepaskan kerangka luarnya melalui lubang kepala. Jadi, hal itu meninggalkan petunjuk mengenai ukurannya yang sangat besar dan tidak ada indikasi struktur wajahnya.
Baca juga:
Asal-usul Asteroid yang Musnahkan Dinosaurus 66 Juta Tahun Lalu Ditemukan
Kini, dengan semakin banyaknya fosil remaja yang ditemukan, para ahli dapat mempelajari kepalanya dan mengetahui lebih banyak tentang binatang itu. Arthopleura merupakan kelompok arthropoda yang mencakup serangga, kepiting, dan laba-laba modern.
Penulis studi, Mickael Lheritier menjelaskan: "Kami menemukan bahwa ia memiliki tubuh kaki seribu, tetapi kepalanya seperti kelabang."
Saat proses memodelkan kepala, para peneliti menggunakan teknik CT scan canggih sambil memeriksa fosil. Lalu, fosil-fosil tersebut diambil pada 1980-an di ladang batu bara Prancis dan masih tertanam di dalam batuan.
Pemindaian tersebut memungkinkan tim untuk memeriksa detail tersembunyi tanpa menyebabkan kerusakan pada fosil yang sangat berharga tersebut.
Baca juga:
Ilmuwan Siapkan Rencana ala 'Armageddon', Tembak Nuklir ke Asteroid
Sementara itu, Ahli Palebiologi, James Lamsdell, yang tidak terlibat dalam penelitian ini mengatakan: “Kami sudah lama ingin melihat seperti apa bentuk kepala hewan ini."
“Saat Anda memotong batu, Anda tidak tahu bagian mana dari fosil halus yang mungkin hilang atau rusak," ujarnya.
Meskipun fosil tersebut hanya berukuran panjang sekitar dua inci, para peneliti yakin fosil tersebut memberikan wawasan penting tentang seperti apa Arthropleura. (sof)
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Bantah Pakan Harimau Ragunan Dibawa Pulang, Pramono: Ada Petugas yang Bertanggung Jawab
Gratis Sewa 6 Bulan di Tempat Baru, Pramono Tegaskan Sudah Bersikap Humanis ke Eks Pedagang Barito
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Rahasia Satwa Antistres Saat Taman Margasatwa Ragunan Buka Malam Hari
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Kronologis Tewasnya Pekerja Lepas BRIN di Lokasi Penelitian Sesar Aktif Demak
Pekerja Lepas Tewas di Lokasi Penelitian Sesar Aktif, Polres Demak Pastikan Bakal Periksa BRIN
Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga
Indonesia Kejar Status Zona Bebas PMK tanpa Vaksinasi dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia