Ilmuwan Ingin Bangkitkan Beruang Raksasa yang Punah Ribuan Tahun Lalu


Ilmuwan ingin bangkitkan beruang raksasa yang punah ribuan tahun lalu. Foto: Unsplash/Jessica Weiller
MerahPutih.com - Beruang raksasa yang telah punah 11.000 tahun lalu dan berang-berang setinggi lima kaki akan dibangkitkan oleh para ilmuwan. Kini, mereka sedang sibuk mencoba menghidupkannya kembali.
Para ahli juga sudah menyusun "daftar yang sangat panjang" mengenai hewan-hewan punah yang mereka harap bisa dibawa kembali ke dunia modern.
CEO sebuah perusahaan penyuntingan gen Colossal Biosciences mengatakan kepada The Sun, bahwa mereka berharap dapat menghidupkan kembali Dodo yang telah lama punah pada 2028 mendatang, setelah manusia memakan semuanya.
Colossal Biosciences, yang dikenal sebagai perusahaan pembasmi kepunahan pertama di dunia, sedang mencoba menghidupkan kembali mamut berbulu, harimau Tasmania, dan Dodo dari kematian.
Baca juga:
Ilmuwan Siapkan Rencana ala 'Armageddon', Tembak Nuklir ke Asteroid
Lalu, kepala bagian sains di perusahaan tersebut menyebutkan, mereka juga ingin membawa kembali beruang raksasa dan berang-berang setinggi lima kaki.
Prof Beth Shapiro mengatakan kepada The Telegraph: “Salah satu spesies favorit saya yang punah adalah Arctodus, beruang raksasa berwajah pendek, yang tingginya mencapai 14 kaki, dan berang-berang raksasa yang hidup di Amerika Utara, yang diperkirakan berukuran sekitar 14 kaki. Tingginya lima kaki. Itu akan lucu."
Colossal Biosciences sendiri merupakan sebuah perusahaan Amerika yang bertujuan untuk menghidupkan kembali mamut, harimau Tasmania, dan Dodo.
Di antara makhluk-makhluk yang penuh harapan, perusahaan tersebut menaruh harapannya untuk menghidupkan kembali Arctodus, yakni mamalia punah yang dianggap sebagai spesies penghuni darat terbesar yang pernah menghuni Amerika Utara.
Baca juga:
Memiliki tinggi 14 kaki, herbivora berbulu ini akan berdiri setinggi manusia jantan dengan keempat kakinya. Mereka yang takut dengan hewan pengerat yang ada, mungkin tidak akan terlalu senang mendengar bahwa berang-berang raksasa juga terdaftar sebagai hewan yang berharap untuk kembali.
Sekitar 10.000 tahun lalu, Casoroides punah dan kerangkanya menunjukkan, bahwa hewan tersebut memiliki gigi berukuran enam inci dan dapat berenang di bawah air.
Bagi non-ilmuwan dan masyarakat umum, gagasan ini mungkin tampak sangat asing layaknya alur cerita film. Namun, Colossal telah mengerjakan proyek tersebut selama tiga tahun terakhir dan mengumumkan, bahwa mamut berbulu tersebut dapat dilahirkan kembali melalui rahim buatan pada 2028.
Hal ini terjadi ketika CEO Colossal Biosciences, Ben Lamm mengatakan kepada The Sun, bahwa ini mungkin bukan spesies pertama yang lahir pada tahun tersebut.
Baca juga:
Melalui sebuah wawancara baru-baru ini, Ben Lamm menyebutkan: “Saya tidak percaya mamut akan menjadi spesies pertama. Maksudnya, itu usia kehamilan (inkubasi) 22 bulan."
Berkat tim Colossal Biosciences, spesies Woolly Mammoth bisa didahului oleh Dodo yang mereka harap bisa dilepaskan kembali ke habitat aslinya.
Sebelumnya, ada perdebatan mengenai kapan Dodo punah, tetapi mereka dikenal mudah ditangkap dan sering hidup bersama di kawasan pulau kecil yang berhutan.
Perusahaan tersebut telah menyatakan keberatannya terhadap siapa pun yang ingin memburu hewan tersebut. Lalu, menyarankan agar mereka bekerja sama dengan pemerintah secara global untuk melarang terulangnya sejarah. (sof)
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga

Indonesia Kejar Status Zona Bebas PMK tanpa Vaksinasi dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia

Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia

Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii

Minta Hewan Peliharaan Dijadikan Pakan Predator, Kebun Binatang di Denmark Autokena Kecam

Kebun Binatang di Denmark Minta Hewan Peliharaan yang tak Diinginkan Dijadikan Pakan Predator

Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan

Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar

Anggota DPRD Provinsi DKI Dorong Taman di Jakarta Ramah Hewan
