Ikatan Alumni UKI Minta Jokowi Tetap Netral Selama Pemilu 2024

Frengky AruanFrengky Aruan - Rabu, 07 Februari 2024
Ikatan Alumni UKI Minta Jokowi Tetap Netral Selama Pemilu 2024

Pernyataan sikap IKA-UKI. (Mp/Kanu)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Gelombang desakan dari civitas academica terhadap Presiden Joko Widodo terus berdatangan. Kali ini dari Ikatan Alumni Universitas Kristen Indonesia (IKA-UKI).

Ketua IKA-UKI Eddie Siagian menilai bahwa demokrasi cenderung disusupi pembenaran kekuatan senyap dari penguasa gelap menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Konsep demokrasi Indonesia menuju negara demokratis yang telah kita lakukan setelah runtuhnya rezim Orde Baru sedang dirampas begitu saja oleh sekelompok elit politik yang sangat berpengaruh di kekuasaan,” kata Eddie di kampus Pascasarjana UKI, Jakarta Pusat, Rabu (7/2).

Baca Juga:

Satpol PP DKI Janjikan Jakarta Bersih dari APK Mulai Tanggal 10 Februari

Demokrasi saat ini makin terdegradasi dengan adanya putusan Mahkamah Konstitusi No. 90/PUU-XXI/2023. Banyaknya gugatan hukum masyarakat yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK) pasca dikeluarkannya putusan Mahkamah Konstitusi No. 90/PUU-XXI/2023 yang syarat bermasalah secara etika.

Eddie menilai bahwa Jokowi seperti meniadakan atau tutup mata, telah membiarkan pro-kontra di masyarakat.

“Malah memberikan lampu hijau untuk membuka pintu kesempatan anaknya Gibran Rakabuming Raka maju sebagai calon wakil presiden mendampingi calon presiden Prabowo Subianto,” ungkap Eddie.

Apalagi ditambah dengan adanya pernyataan Jokowi yang menyatakan bahwa Presiden boleh berkampanye dan berpihak kepada salah satu Paslon Capres dan Cawapres.

Disisi lain isu bantuan sosial dalam bentuk pembagian beras dan bantuan langsung tunai (BLT) yang telah dianggarkan Presiden Joko Widodo lebih kuat "dimensi kepentingan politik praktisnya" dalam pengarahan pasangan calon Presiden tertentu.

“Secara moral ini disamakan melanggar etika kehormaan Presiden sebagai Kepala Pemerintahan dan Kepala Negara,” ungkap Eddie.

Eddie mengingatkan agar Presiden Joko Widodo menjadi cerminan hukum yang baik, beretika dan bermoral untuk kembali menjadi teladan dalam beretika.

Baca Juga:

Jokowi Tegaskan Tidak Bakal Ikut Kampanye Akbar 10 Februari

“Termasuk mencegah praktik demokrasi yang akan dirampas oleh sekelompok elit politik di kekuasaan dan kembali menjaga kualitas demokrasi yang telah kita bangun menuju arah yang lebih demokratis lagi,” harap Eddie.

Eddie juga meminta Presiden Joko Widodo agar tidak menggunakan cara-cara tidak bijaksana dengan "memanipulasi kebijakan sempit" dengan tidak menggunakan perangkat kekuasaan.

“Presiden Jokowi untuk bersikap netral, adil, dan menjadi negarawan,pemimpin bagi semua kelompok dan golongan. Bukan untuk kelompok elit politik tertentu di kekuasaan yang dapat merusak kualitas demokrasi itu sendiri,” harap Eddie. (Knu)

Baca Juga:

Hari Kampanye ke-72: Prabowo-Gibran Nonton Konser di Medan

#Jokowi #Joko Widodo #Presiden Joko Widodo
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Ijazah Gibran Digugat Rp 125 Triliun, Jokowi: Nanti Sampai Kelulusan Jan Ethes Ikut Dipermasalahkan
Ia akan melayani adanya gugatan tersebut.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
Ijazah Gibran Digugat Rp 125 Triliun, Jokowi: Nanti Sampai Kelulusan Jan Ethes Ikut Dipermasalahkan
Indonesia
Budi Arie Hingga Sri Mulyani Kena Reshuffle, Jokowi Sebut itu Hak Prerogatif Prabowo
Jokowi mengatakan pergantian Menkeu Sri Mulyani ke Purbaya Yudhi merupakan hal bagus.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Budi Arie Hingga Sri Mulyani Kena Reshuffle, Jokowi Sebut itu Hak Prerogatif Prabowo
Indonesia
Polemik UU Perampasan Aset, Jokowi: Saya Sudah 3 Kali Ajukan ke DPR
Jokowi menanggapi polemik UU Perampasan Aset. Ia mengatakan, bahwa sudah tiga kali mengajukan ke DPR saat masih menjabat sebagai Presiden RI.
Soffi Amira - Jumat, 12 September 2025
Polemik UU Perampasan Aset, Jokowi: Saya Sudah 3 Kali Ajukan ke DPR
Indonesia
Penggugat Ijazah Palsu Jokowi Ajukan Gugatan Baru, Kuasa Hukum: CLS Hanya Bisa Ditujukan kepada Penyelenggara
Penggugat ijazah palsu Jokowi kini mengajukan gugatan baru. Kuasa Hukum Jokowi mengatakan, bahwa gugatan CLS hanya bisa ditujukan kepada penyelenggara.
Soffi Amira - Kamis, 11 September 2025
Penggugat Ijazah Palsu Jokowi Ajukan Gugatan Baru, Kuasa Hukum: CLS Hanya Bisa Ditujukan kepada Penyelenggara
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Akibat Sering Kritik Jokowi, Rumah Roy Suryo Dibakar Massa
Sebuah unggahan sempat beredar di TikTok berisi video dengan narasi 'Rumah Roy Suryo Dibakar Massa'
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Akibat Sering Kritik Jokowi, Rumah Roy Suryo Dibakar Massa
Indonesia
Jokowi Menangi Gugatan Wanprestasi Mobil Esemka, Penggugat Masih tak Menyerah
Jokowi memenangi gugatan wanprestasi mobil Esemka. Penggugat Jokowi, Aufaa Luqmana, masih tak menyerah. Ia akan mempertimbangkan langkah hukum berikutnya.
Soffi Amira - Kamis, 28 Agustus 2025
Jokowi Menangi Gugatan Wanprestasi Mobil Esemka, Penggugat Masih tak Menyerah
Indonesia
Jokowi Menang Gugatan Wanprestasi Mobil Esemka, Penggugat tak Ajukan Banding
Jokowi memenangkan gugatan wanprestasi mobil Esemka. Pihak penguggat, Aufaa Luqmana, tidak akan mengajukan banding dan menghormati keputusan pengadilan.
Soffi Amira - Rabu, 27 Agustus 2025
Jokowi Menang Gugatan Wanprestasi Mobil Esemka, Penggugat tak Ajukan Banding
Indonesia
Bambang Tri, Terpidana Kasus Ijazah Palsu Jokowi Dibebaskan Bersyarat
Terpidana kasus ijazah palsu Jokowi, Bambang Tri, dibebaskan bersyarat pada Selasa (26/8). Sebelumnya, ia divonis enam tahun penjara.
Soffi Amira - Selasa, 26 Agustus 2025
Bambang Tri, Terpidana Kasus Ijazah Palsu Jokowi Dibebaskan Bersyarat
Indonesia
KPK OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer, Jokowi: Saya Dukung Kerja KPK
Immanuel Ebenezer atau Noel, merupakan Ketua Relawan Umum Jokowi Mania Nusantara atau Joman.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 22 Agustus 2025
KPK OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer, Jokowi: Saya Dukung Kerja KPK
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Ribuan Rakyat Papua Gelar Aksi Memohon agar Jokowi kembali Menjadi Presiden
Tidak ditemukan informasi dari laman berita kredibel atau akun resmi pemerintahan yang membenarkan klaim tersebut.
Dwi Astarini - Senin, 18 Agustus 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Ribuan Rakyat Papua Gelar Aksi Memohon agar Jokowi kembali Menjadi Presiden
Bagikan