Ijtima Ulama Jilid III di Mata Mantan Kepala BIN


Mantan Kepala BIN Hendropriyono (Foto: MP/Asropih)
MerahPutih.com - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) AM Hendropriyono menilai Ijtima Ulama Jilid III yang dilakukan beberapa waktu lalu sebagai pelajaran baru nan aneh.
Pasalnya, konteks yang dibicarakan dalam acara tersebut adalah masalah politik praktis, bukan keagamaan. Menurutnya, Ijtima Ulama kaitannya pada syariat atau hukum.

"Fiqih lah. Tapi tak politik. Kalau politik itu nggak pernah," kata Hendro ditemui di Gedung Lemhanas, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (6/5).
Hendro melanjutkan, tak ada aturan yang memperbolehkan Ijtima Ulama menghasilkan keputusan politik. "Kalau misalnya ada, ini pelajaran baru yang aneh," jelas Hendro.
Ia menyebut, kelompok tertentu tersebut tak boleh melakukan politik jalanan dan mengajak provokasi. Hendro juga mencontohkan adanya tuduhan kecurangan dalam Pemilu yang seharusna tak perlu.
"Jika memang curang harus dibuktikan agar bisa lihat. Jangan asal tuduh. Nanti rakyat yang menderita. Jangan mau rakyat dibodoh-bodohi. Harua dicerdaskan," tutup Hendro yang mengenakan kemeja cokelat ini. (Knu)
Baca Juga: Siapa Pemenang Pilpres 2019? Ini Prediksi Mantan Kepala BIN Hendropriyono
Bagikan
Berita Terkait
Ada Nama Hendropriyono di 141 Tokoh yang Terima Gelar Kehormatan dari Prabowo

Bantah Pernyataan Hendropriyono, PKS Ungkap Anies-Cak Imin Berpeluang Besar Menang Pilpres

Airlangga Tegaskan Golkar Saat Ini Sangat Solid Dibanding Pemilu 2019

PAN Beri Sinyal Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024

Rencana Pertemuan AHY-Puan Angin Segar Bagi Politik Tanah Air

Ditanya Prabowo Jadi Cawapres Ganjar, Jokowi Jawab Nanti Siang Ketemu

Gugatannya Picu Kontroversi, Partai Prima Bantah Minta Pemilu Ditunda

Baru Terungkap, Anies Pernah Ditawari Capres Dua Kali di Pemilu 2019
