HPP Daging Rp 130 Ribu Per Kg, Pedagang Mogok Jualan
Pedagang daging sapi di Pasar Wates Kabupaten Kulon Progo. (ANTARA/Sutarmi)
MerahPutih.com - Harga yang melambung tinggi, membuat para pedagang daging merasa kecewa karena pemerintah gagal melakukan stabilisasi harga. Pedagang di wilayah DKI Jakarta-Jawa Barat dan sekitarnya berhenti berjualan sementara selama 5 hari.
Sekretaris APDI DKI Jakarta Mufti Bangkit Sanjaya mengatakan, aksi ini bukan serta mengikuti aksi serupa yang digelar perajin tahu tempe. Tapi, memang kondisi nasib pedagang yang tidak didengar oleh pemerintah.
Baca Juga:
Harga Daging Melambung, BUMD Jakarta Jual Rp 115 Ribu - Rp 130 ribu Per Kg
"Padahal hal ini sudah harusnya jadi warning tahun lalu ketika pedagang melakukan aksi mogok. Namun tidak ada sentuhan yang berpihak kepada kami," papar Mufti di Jakarta, Senin (25/2).
Mufti mengungkapkan, telah menjadi agenda rutin para pedagang setiap tahunnya aksi mogok ini, akibat dari carut marutnya kebijakan dan tata kelola niaga pemerintah yang kerap abai pada pedagang kecil yang notabene rakyat kecil untuk bertahan hidup ditengah pandemi.
"Namun kebijakan pemerintah seringkali ramah kepada korporasi besar sehingga terjadi monopoli dan kartelisasi komoditi daging dan sapi," ucapnya.
Dengan adanya aksi ini, diharapkan harga daging dapat disubsidi oleh pemerintah seperti komoditi pangan lainnya agar masalah tuntas tidak terulang tiap tahunnya.
Ia berharap, para pemangku kepentingan baik dari para importir dan maupun instansi terkait tidak melahirkan solusi yang keputusannya hanya bertujuan kompromi dengan menahan gejolak sesaat saja yang akan menambah derita dan pilu pedagang.
"Tapi harus ada keputusan untuk kebaikan semua dari semua pihak, apalagi hanya mengambil keuntungan saja dari protes pedagang." katanya.
Ia memaparkan, harga yang terlalu tinggi ini membuat daya beli konsumen lemah. Daya beli konsumen maksimal Rp 120.000 per kilogram. Tetapi, ironisnya pedagang harus mendapatkan harga HPP (Harga pokok penjualan) Rp 130.000.
"Dilematis kalau harus melihat modal para pedagang dan biaya-biaya operasional lainnya," katanya. (Asp)
Baca Juga:
Khofifah Tolak Daging Sapi Impor Masuk Jatim
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Harga Bahan Pokok Naik Jelang Nataru, Satgas Pangan Polda Banten Perketat Pengawasan
Pemprov DKI Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Nataru hingga Januari 2026
Harga Pangan 12 Desember: Cabai Rawit Tembus Rp 80 Ribu Per Kg, Telur dan Bawang Ikut Meroket
Harga Pangan Strategis Terbaru 11 Desember: Cabai Rawit, Bawang Merah Hingga Beras Meroket
Harga Pangan Merangkak Naik, Ini Alasan Kemendag
Harga Bapok Terbaru 7 Desember 2025: Cabai Rawit Melambung Sendiri, Mayoritas Pangan Malah Kompak Turun Drastis
Angkutan Perkebunan KAI Tembus 521.698 Ton, Topang Kebutuhan Jelang Natal dan Tahun
Cek Harga Sembako di Pasar Solo, Mendag Temukan Harga Cabai Naik
Jelang Nataru 2025–2026, Gubernur Pramono Pastikan Harga Pangan di Jakarta Stabil
Hadapi Gangguan Cuaca Kemenkeu Yakinkan Harga Pangan Terkendali Saat Nataru