HPHSI Nilai Laporan Indonesialeaks Dimanfaatkan Untuk Agenda Politik


Ketua HPHSI Galang Prayogo (MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.Com - Himpunan Pemerhati Hukum Siber Indonesia (HPHSI) menilai laporan investigasi IndonesiaLeaks mengenai dugaan perusakan barang bukti kasus suap judicial review impor daging sapi rawan dimanfaatkan untuk kepentingan politik oleh segelintir kelompok.
“Ketika laporan itu dipublikasikan oleh si empunya, penyebarannya ini yang justru menjadi semacam virus hoaks yang ingin membuat sensasi,” kata Ketua HPHSI Galang Prayogo kepada wartawan, Senin (15/10).
Galang mengatakan, sensasi yang hadir dari hasil laporan IndonesiaLeaks itu sekarang ditunggangi oleh sejumlah orang atau institusi yang kontra dengan orang-orang yang disebut dalam laporan ‘buku merah’ yang dirilis IndonesiaLeaks.
“Jadi bukan kontennya yang menjadi masalah. Justru, cara dan pola penyebarannya yang berpotensi menuai polemik. Netizen mengambil kesimpulan sepihak dan menyebarkannya dengan pandangan yang menyudutkan yang jadinya seperti hasutan,” ungkapnya.

“Menyikapi laporan ini, masyarakat seolah menampik kenyataan bahwa secara gamblang, baik KPK maupun Polri telah sepakat kasus itu sudah selesai. Baik itu pidananya yakni kasus suap impor kuota daging, maupun pemeriksaan internal dua penyidik KPK,” imbuhnya.
Oleh sebab itu, Galang pun menyayangkan adanya sejumlah pihak yang menyeret laporan jurnalistik investigasi IndonesiaLeaks ke ranah politik.
“Kepolisian seolah sedang dihakimi dengan adanya laporan tersebut. Padahal, kasus ini praktis ada di KPK. Laporan investigasi tersebut hanya membahas persoalan yang sudah selesai, dan sekarang masyarakat kembali ber-euforia dengan memanfaatkan laporan IndonesiaLeaks sebagai amunisi menyerang kepolisian dan juga pemerintah,” tegasnya.
“Sekarang ada sekelompok orang menuntut Kapolri mundur, tangkap Kapolri, sementara KPK sendiri mengatakan kasusnya sudah diselesaikan. Fakta hukumnya sudah dibangun dan kini mau dirombak lagi dengan menggiring opini publik," imbuhnya.
Galang pun menegaskan, sejauh ini hubungan maupun kinerja KPK dan Polri dalam keadaan yangmenanjak dan dibutuhkan kepercayaan masyarakat untuk bisa tetap meningkatkan kinerjanya.
“Sudah saatnya memercayakan tugas penegakkan hukum kepada yang berwenang. Kalau penyebaran berita dengan menambahkan keterangan menyesatkan ini terus berlanjut, laporan IndonesiaLeaks hanya akan digunakan sebagai alat untuk sekelompok orang dalam aksi main hakim sendiri,” tandasnya.(Pon)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Sambut Bulan Inklusi Keuangan, Do-It Berikan Penyuluhan dan Edukasi Finansial Kepada Warga di Pulau Jawa
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Mobil Peninggalan BJ Habibie yang Dibeli Ridwan Kamil Belum Lunas, Berpotensi Dirampas Negara untuk Dilelang

KPK Buka Peluang Minta Keterangan Ridwan Kamil dalam Kasus Pengadaan Iklan di BJB

KPK Akan Ekstrak Isi 4 HP Hasil Penggeledahan Buktikan Wamenaker Noel Bohong atau Tidak

KPK Periksa Eks Direktur Keuangan Telkom terkait Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina

DPR Dorong Pemerintah Libatkan Peternak Kecil dalam Program Sapi Merah Putih

KPK Duga Ridwan Kamil Beli Mercy BJ Habibie Pakai Uang Korupsi Bank BJB

Penuhi Panggilan KPK, Ilham Habibie Tanggapi soal Mobil Mercy Warisan BJ Habibie

Eks Ketua Banggar DPR Ahmadi Noor Supit Terseret Korupsi Proyek Mempawah

Selain Kuota, KPK Usut Keberangkatan Haji Khusus Tanpa Antre

Immanuel Ebenezer Cuci Tangan soal 'Sultan Kemnaker' hingga Sebut 3 Mobil Dibawa Anaknya
