Holy City Rollers Hidupkan Kritik Sosial Lewat Video Lirik 'The Society'

MerahPutih.com - Band indie rock asal Jakarta, Holy City Rollers, kembali menunjukkan konsistensi mereka dalam menghadirkan karya bermakna setelah merilis single terbaru berjudul The Society.

Kini, band tersebut merilis lyric video resmi untuk lagu tersebut, sebuah langkah yang semakin mempertegas pesan kuat yang ingin mereka sampaikan.

Video ini tidak hanya menjadi media visual untuk lirik, tetapi juga menghidupkan kata-kata yang sarat dengan kritik sosial, menyuarakan keresahan generasi muda terhadap tekanan hidup di tengah absurditas zaman modern.

Secara artistik, lyric video The Society menghadirkan visual bergaya noir modern yang sinematik. Dengan balutan suasana gelap, reflektif, dan penuh simbol, setiap bait lirik dibungkus dalam atmosfer yang menyerupai film arthouse.

Palet warna dingin yang mendominasi video menambah kesan muram namun elegan, sekaligus selaras dengan warna musik Holy City Rollers yang kerap dipandang sebagai perpaduan antara energi indie rock klasik dengan sentuhan kontemporer yang lebih edgy dan segar.

Baca juga:

Energik dan Penuh Metafora, Queen of Hearts Jadi Babak Baru Perjalanan Musik Rick Karnadi

Bahas Royalti Musik, Ariel Noah Cs Berhadapan dengan Ahmad Dhani, Once Mekel, dan Melly Goeslaw

Kehadiran video ini memperluas dimensi makna lagu. Apa yang sebelumnya hanya bisa didengar melalui melodi dan vokal, kini divisualisasikan secara artistik, membuat pendengar sekaligus penonton dapat merasakan kedalaman emosi yang dibawa oleh Holy City Rollers. Dengan pendekatan visual yang kuat, band ini berhasil mempertegas pesan dari lagu The Society.

Beberapa baris lirik seperti “Can you stop and just be nice?” atau “I don’t want to try so hard to impress” menjadi semacam manifesto bagi generasi yang resah, penuh kebimbangan, namun tetap mendambakan ruang untuk dipahami dan diterima apa adanya.

Melalui karya ini, Holy City Rollers seakan ingin menunjukkan bahwa musik tidak hanya hadir untuk menghibur, tetapi juga bisa menjadi medium refleksi sosial sekaligus cerminan jiwa zaman. (Far)