Hobi Baru Selama Pandemi, Memasukkan Barang ke Keranjang Online Tapi Tidak Beli


Sudah memasukkan barang tapi tidak jadi beli. (Foto: instagram/@muhammadfirqo)
BUKAN lagi memelihara ikan cupang atau menanam tanaman hias. Kebiasaan memasukkan barang ke keranjang belanja online tapi tidak jadi beli rupanya jadi hobi baru selama pandemi. Hal itu berlangsung setelah toko fisik terpaksa tutup, dan para shopper beralih belanja online di e-commerce.
Kebiasaan ini sepertinya sudah banyak dilakukan oleh sejuta umat di Indonesia. Kepengin beli barang, tapi anggaran belanja sudah habis atau masih mau pikir-pikir dulu sambil cari yang lain. Setelah beberapa hari baru sadar ternyata enggak butuh-butuh banget. Akhirnya tidak jadi beli deh.
Baca juga:
Salah satu mahasiswi tingkat akhir bernama Resa (22), mengaku sering melakukan hal serupa. Ia membiarkan barang belanjaannya menggunung begitu saja di keranjang, sampai lupa pernah memasukkan barang itu. "Waktu lagi iseng buka shopee, aku lihat keranjang udah penuh banget sampai barangnya keburu habis sebelum di checkout, akhirnya enggak jadi beli deh," kata Resa.
Resa rajin melihat-lihat pakaian yang dijual di toko baju online sejak ia kuliah, jauh sebelum Corona melanda dunia. Dia berpikir cuci mata tidak harus jauh-jauh datang ke pusat perbelanjaan. Cukup melalui aplikasi karena lebih praktis.

Akan tetapi, hobinya jadi lebih intens setelah pandemi ini. Resa mengaku sering khilaf memasukkan belanjaan ke keranjang hanya untuk menghapusnya kembali setelah tahu barangnya sudah sold out.
Biaya pengiriman yang tinggi mungkin jadi alasan seseorang mengurungkan niatnya untuk belanja online, atau sebatas belum yakin dengan barang yang ingin dibeli. Lalu bisa juga mereka masih mau membandingkan toko mana yang harganya lebih rendah, sampai mereka tak tertarik lagi dengan barang tersebut. Namun, masalah ekonomi tetap jadi faktor utama.
Baca juga:
Sebagaimana dijelaskan Jon Chang, pakar pemasar dan pendidik AS untuk layanan belanja online Klarna, kepada Today. Pandemi COVID-19 telah merubah gaya hidup dan kebiasaan berbelanja manusia di seluruh dunia. Mereka tidak bisa berbelanja online sembarangan karena perlu mengendalikan pengeluaran dan menghemat.
Chang juga mengatakan calon pembeli e-commerce saat ini sudah pandai mencari pilihan terbaik dan menahan diri sampai menemukan barang yang paling sesuai dengan anggarannya.
Ternyata Resa bukan satu-satunya orang yang mengaku memiliki kebiasaan itu. Seorang siswa SMA berusia 17 tahun, Vira mengaku cukup sering melakukan kebiasaan serupa. Bahkan hal itu dilakukannya sebagai cara menghabiskan waktu selama di rumah.

"Aku sering banget buka online shop, sampai kadang tugas sekolah jadi ketunda gara-gara terlalu asik lihat barang-barang di online shop, tapi belinya kapan-kapan," kata salah satu siswa SMA di kawasan Tangerang ini.
Menariknya, sebuah platform data pelanggan suatu perusahaan "Amperity" mengatakan sejak awal pandemi tingkat pengabaian keranjang belanja meningkat menjadi 94,4 persen. Naik sekitar 9 persen dari tahun sebelumnya yang hanya 85,1 persen.
Alasannya, banyak orang yang hanya memasukkan barang ke keranjang, kemudian membandingkan harga antar toko. "Atau, sekadar sebagai pengingat untuk membeli saja," kata Emily Pfeiffer selaku Analisis Senior Forrester.
Jadi siapa nih yang suka melakukan kebiasaan kayak begini? (ans)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan

Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’

Plaza Indonesia Fashion Week 2025: Surat Cinta untuk Mode Lokal
