[HOAKS atau FAKTA]: Sistem Informasi Personel Polri Dibobol Peretas
Ilustrasi. (Foto: MP/Pixabay.com/geralt)
MerahPutih.com - Pengguna media sosial Twitter dihebohkan dengan kabar peretasan terhadap data anggota Polri yang bertugas di Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.
Hal ini diketahui dari posting-an akun @secgron. Dia menulis bahwa data Polri telah diretas dan Korps Bhayangkara harus segera berbenahi.
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Kelaparan dan Miskin, Kakek di Serang Makan Kapuk
Berikut isi unggahan tersebut:
“Halo @DivHumas_Polri saatnya berbenah. Seseorang mengklaim sudah berhasil membobol data seluruh anggota Polri. Orang ini kemudian dengan mudahnya bisa mengakses, mencari dan mengganti data anggota Polri tersebut. Contohnya ini, baru mutasi ke Densus 88 eh datanya udah bocor,” cuit akun tersebut, Senin, 15 Juni 2020.
Dilihat dari unggahan itu, terdapat sebuah tangkapan layar yang memuat gambar seorang anggota Polri yang bertugas di Polda Kalimantan Barat.
Anggota itu disebut telah dimutasi dan bertugas di Densus 88 Antiteror Polri. Dari tangkapan layar itu juga, terlihat jelas foto, nama, pangkat, hingga riwayat jabatan anggota Polri tersebut.
Bahkan, diinformasikan bahwa akses ke aplikasi untuk mengakses dan mengganti data tersebut dijual seharga USD 1.200 atau setara dengan Rp17 juta. Sementara untuk informasi bug pada aplikasi tersebut dijual seharga USD 2.000 atau setara Rp 28,5 juta.
FAKTA:
Karopenmas Polri Brigjen Awi Setiyono menegaskan, screen shot yang menyebut terjadi pembobolan Sistem Informasi Personel Polri (SIPP) yang tersebar di media sosial beda dengan sistem terkini.
"Hal tersebut merupakan hoaks, tidak terbukti. Polri sudah memastikan tidak ada pembobolan data SIPP karena variabel tangkapan layar yang beredar tidak sama dengan SIPP yang digunakan SSDM Polri saat ini," kata Awi di Kantor DivHumas Polri, Selasa (16/6).
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA] Lewat Akun Youtube, Kak Seto Ikut Campur Urusan Keluarga
KESIMPULAN:
Maka dipastikan unggahan yang tersebar di media sosial adalah tidak benar alias hoaks.
Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri masih mengusut kasus ini. Polisi hendak mencari tahu maksud dan motif pelaku menyebar hoaks terkait hal ini.
"Sampai dengan saat ini Dittipidsiber Bareskrim Polri masih melakukan pendalaman dan penyelidikan terhadap pelaku serta motif dari penyebar hoaks database SIPP anggota Polri tersebut," katanya Awi. (Knu)
Baca Juga:
130 Ribu Hoaks Corona Beredar di Masyarakat, 17 Pelaku Ditahan
Bagikan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Kesal Rapat DPR Bahas Bencana Alam Sudah Habiskan Anggaran Rp 20 Miliar
[HOAKS atau FAKTA] : Menkeu Purbaya Minta Pemda Pakai Uang Sendiri untuk Tangani Bencana Alam
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Ditetapkan sebagai Bencana Nasional oleh Pemerintah
[HOAKS atau FAKTA]: Terus Disinggung soal Kerusakan Alam Jadi Pemicu Bencana Alam di Sumatra, Menhut Raja Juli Antoni Akhirnya Mundur dari Jabatannya
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Sebut 95 Persen Kepala Desa Tidak Berguna, Jabatannya Layak Dihapuskan
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua DPR Puan Minta Rakyat Patungan Beli Hutan untuk Cegah Bencana Alam Terjadi akibat Kerusakan Alam
[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Pilih Langsung Rektor UGM untuk Beking Dirinya dari Tudingan Ijazah Palsu
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Sidak ke Bandara IMIP Morowali Temukan 3,5 Kilogram Emas Tengah Tertimbun
[HOAKS atau FAKTA]: Dikepung Siklon 97s, Badai Besar dan Hujan Ekstrem bakal Terjadi di Pulau Jawa
[HOAKS atau FAKTA ]: Menkeu Purbaya Usulkan Gaji Guru Setara Anggota DPR