[Hoaks atau Fakta]: Sertifikat Harus Disimpan Untuk Antisipasi Efek Vaksin

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Rabu, 31 Maret 2021
[Hoaks atau Fakta]: Sertifikat Harus Disimpan Untuk Antisipasi Efek Vaksin

Vaksinasi COVID-19. (Foto: Asropih)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Beredar sebuah postingan dari akun Facebook Eddy Hartono yang memposting sebuah narasi dengan klaim bahwa sertifikat vaksin melalui Whatsapp harus disimpan karena tim medis tidak mengingat jenis vaksin yang diberikan dan menerima vaksin yang berlainan dapat menimbulkan efek yang serius. Postingan tersebut diposting pada 3 Maret 2021.

“Copas
[ PERHATIAN ]
UNTUK PENERIMA VAKSIN
Sertifikat Vaksin diterima via WA harus disimpan,
jangan sampai kedelete.
Berhubung Vaksin yg diimpor Indonesia ada 6 merk,
bagi calon penerima Vaksin harap diperhatikan dan teliti saat menerima Vaksin yg kedua haruslah sama jenis / merk Vaksinnya dgn yg pertama, sebab apabila berlainan jenis / merk dikhawatirkan akan menimbulkan efek yg cukup serius bagi tubuh kita.
Karena ini hal baru yg pasti tdk dipahami walau team medis hanyalah pelaksana tugas tentu tdk akan ingat Vaksin jenis type apa yg telah diberikan ke Kita, Yaa Kita sendirilah yg harus diingat sendiri yaa"

Baca Juga:

Kecepatan Vaksinasi Dekati 500 Ribu Penyuntikan Per Hari

FAKTA

Berdasarkan SK nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang petunjuk teknik pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi COVID-19.

Alur dari penerimaan vaksin adalah dengan menerima pemberitahuan melalui SMS dari PEDULICOVID dan melakukan registrasi ulang untuk mememilih tempat dan jadwal layanan melalui SMS 1199, UMB *119#, aplikasi dan website pedulilindungi.id, atau melalui Babinsa/Babinkamtibmas setempat.

Data penerima vaksin yang telah terverifikasi, jadwal vaksinasi hingga jenis vaksin yang diberikan terdata pada aplikasi Pcare yang dapat diakses melalui browser maupun menggunakan aplikasi.

Hoaks sertifikat vaksin. (Foto: Mafindo)
[Hoaks atau Fakta]: Sertfikat Harus Disimpan Untuk Antisipasi Efek Vaksin

Penerimaan vaksin dosis kedua yang berbeda dari jenis vaksin dosis pertama diperbolehkan di Inggris dengan kondisi hanya pada kondisi yang jarang terjadi yaitu ada satu jenis vaksin yang tersedia sehingga teknik mix-and-match berbeda vaksin bisa dilakukan dan tidak ada laporan ataupun bukti ilmiah menggunakan vaksin yang berbeda dapat menimbulkan efek yang serius pada tubuh tetapi disarankan menerima 2 dosis dengan jenis vaksin yang sama.

KESIMPULAN

Melihat dari penjelasan tersebut, klaim sertifikat vaksin melalui Whatsapp harus disimpan karena tim medis tidak mengingat jenis vaksin kategori konten yang menyesatkan (misleading content). (Knu)

Baca Juga:

Sekolah dan Universitas Diminta Persiapkan Vaksinasi Massal

#Vaksinasi #Vaksin Covid-19 ##HOAKS/FAKTA #Vaksin Halal #COVID-19
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Mensesneg Bakal Pidanakan Korban Banjir Sumatera Pengambil Kayu
Sepanjang penelusuran, tidak ditemukan informasi dari sumber kredibel yang membenarkan klaim “Mensesneg ancam pidana warga yang mengambil kayu sisa banjir”.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 29 Desember 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Mensesneg Bakal Pidanakan Korban Banjir Sumatera Pengambil Kayu
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Raja Juli Jadi Menteri Bencana
TurnBackHoax lalu memeriksa foto Raja Juli Antoni (yang disertakan dalam unggahan) menggunakan Google Lens.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 26 Desember 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Raja Juli Jadi Menteri Bencana
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Anies Gelar Syukuran setelah Roy Suryo Dipenjara atas Kasus Dugaan Hoaks Ijazah Palsu Jokowi
Diketahui, konteks asli video yakni momen Anies tumpengan dalam peresmian jembatan jembatan gantung di Desa Cihanjuang, Pandeglang, Banten.
Dwi Astarini - Rabu, 24 Desember 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Anies Gelar Syukuran setelah Roy Suryo Dipenjara atas Kasus Dugaan Hoaks Ijazah Palsu Jokowi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Ancam Hentikan Bantuan jika Aceh Meminta Bantuan Negara Lain
Informasi ini diunggah akun Facebook “Rama” pada Jumat (19/12).
Frengky Aruan - Selasa, 23 Desember 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Ancam Hentikan Bantuan jika Aceh Meminta Bantuan Negara Lain
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Menkeu Purbaya Kasih Pinjaman Cepat Rp 500 Juta, Segera Cair Tanpa Jaminan
Video Purbaya resmikan pinjaman cepat cair tanpa jaminan tersebut memiliki kemungkinan 81,9 persen mengandung konten AI dan deepfake content.
Dwi Astarini - Selasa, 23 Desember 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Menkeu Purbaya Kasih Pinjaman Cepat Rp 500 Juta, Segera Cair Tanpa Jaminan
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Kesal Rapat DPR Bahas Bencana Alam Sudah Habiskan Anggaran Rp 20 Miliar
Beredar informasi yang menyebut Menkeu Purbaya kesal rapat DPR bahas bencana alam habiskan anggaran besar. Cek faktanya.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 20 Desember 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Kesal Rapat DPR Bahas Bencana Alam Sudah Habiskan Anggaran Rp 20 Miliar
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Menkeu Purbaya Minta Pemda Pakai Uang Sendiri untuk Tangani Bencana Alam
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh, Sumatra Barat (Sumbar), dan Sumatra Utara (Sumut) belum mengajukan dana bantuan untuk bencana alam kepada pemerintah pusat.
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Menkeu Purbaya Minta Pemda Pakai Uang Sendiri untuk Tangani Bencana Alam
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Ditetapkan sebagai Bencana Nasional oleh Pemerintah
Beredar unggahan yang menyebut pemerintah telah menetapkan Jokowi sebagai bencana nasional. Cek fakta dan keaslian informasinya.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 19 Desember 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Ditetapkan sebagai Bencana Nasional oleh Pemerintah
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terus Disinggung soal Kerusakan Alam Jadi Pemicu Bencana Alam di Sumatra, Menhut Raja Juli Antoni Akhirnya Mundur dari Jabatannya
Raja Juli Antoni dikabarkan mengundurkan diri dari posisi Menteri Kehutanan RI, cek fakta informasinya!
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 19 Desember 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terus Disinggung soal Kerusakan Alam Jadi Pemicu Bencana Alam di Sumatra, Menhut Raja Juli Antoni Akhirnya Mundur dari Jabatannya
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Sebut 95 Persen Kepala Desa Tidak Berguna, Jabatannya Layak Dihapuskan
Presiden Prabowo Subianto dikabarkan menyebut 95 persen kepala desa tak berguna. Benarkah demikian? Cek faktanya!
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 Desember 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Sebut 95 Persen Kepala Desa Tidak Berguna, Jabatannya Layak Dihapuskan
Bagikan