[HOAKS atau FAKTA]: RSD Wisma Atlet Kemayoran Minta Donasi Kaos Oblong Bekas
Proyek pembangunan Wisma Atlet Kemayoran. Foto: Antara
Merahputih.com - Beredar sebuah pesan berantai di Whatsapp yang menyebut bahwa tim medis di RSD Wisma Atlet Kemayoran membutuhkan donasi berupa kaos oblong bekas. Hal itu lantaran banyaknya relawan atau tenaga medis yang tidak membawa baju ganti yang cukup. Pesan berantai itu bahkan turut menyertakan alamat Graha BNPB lengkap dengan nomor kontak dan email milik BNPB.
Berikut narasi:
Saya mendapat kabar dari, Dr. IGD RSD Wisma Atlet. Let Kol Marinir Dr. M Arifin Komando Tugas Gabungan Terpadu (KOGASGABPAD)
Beliau memberi informasi kalau team medis di RSD Wisma Atlet sangat membutuhkan donasi kaos oblong bekas (layak pakai & bersih) untuk mereka gunakan setelah melepas APD.
Apabila berkenan memberikan donasi bisa follow guide line di bawah ini:
1. Kaos oblong (t-shirt) bekas/layak pakai
2. Dalam keadaan bersih sdh di cuci
3. Di kemas & masukan kedalam plastik klip transpran. 1 plastik bisa di masukan 5-10 kaos
3. Diberikan label pengiriman
4. Cantumkan nama lengkap anda untuk administrasi tanda terima
5. Alamat & jam operasi penerimaan barang hari senin-jumat jam 09:00-15:00
Graha BNPB
Jl. Pramuka Kav.38 Jakarta Timur 13120
Telp.021-29827793
Fax.021-21281200
Email: [email protected]
Pusdalop BNPB
Telp. +62 21 29827444 , 29827666 +62 812 1237 575
Email:[email protected]
Cek Fakta:
BNPB langsung membantah pesan berantai itu lewat akun Twitter resminya, @BNPB_Indonesia.
"Bagaikan pujaan hati, mimin selalu setia nih mengingatkan #SahabatTangguh untuk berhati-hati dalam menerima informasi yang kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 beserta jajaran tidak pernah menyebarkan informasi kebutuhan atau donasi mengatasnamakan perorangan," tulis BNPB.
Bagaikan pujaan hati, mimin selalu setia nih mengingatkan #SahabatTangguh untuk berhati-hati dalam menerima informasi yang kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan.#BersatuLawanCovid19 pic.twitter.com/BOZbrFDDty
— BNPB Indonesia (@BNPB_Indonesia) April 23, 2020
Kesimpulan:
Pesan berantai itu dipastikan hoaks. BNPB tak pernah menyebar pesan tersebut. Masyarakat harus jeli dan kroscek dahulu informasi pesan berantai yang didapatnya. Dan tetap pantau informasi resmi hanya melalui lembaga dan media resmi. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Tidak Takut Ditembak atau Diracun seperti Munir
[HOAKS Atau FAKTA] : Menteri Purbaya Pekerjakan Hacker Susupi Mafia Penyimpan Uang Hasil Korupsi
[HOAKS atau FAKTA]: Purbaya Minta Izin ke Rakyat untuk Menyewa Hacker Bobol Data Anggaran di DPR
[HOAKS atau FAKTA]: Anies Sebut Sehebat Apapun Prabowo, Tetap Rusak Bila Sekelilingnya Orang-Orang Munafik yang Gila Jabatan
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua MPR Ahmad Muzani Baca Pantun Sebut Wakil Presiden Fufufafa
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Pastikan Koperasi Merah Putih Bisa Layani Pinjol
[HOAKS atau FAKTA]: Wasit Disuap, Presiden FIFA Cabut Kemenangan Irak, Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026
[HOAKS atau FAKTA]: Wasit Asal China yang Pimpin Laga Indonesia vs Irak Dipecat FIFA
[HOAKS atau FAKTA]: Terima Tawaran PSSI, Louis Van Gaal Resmi Jadi Pelatih Timnas Indonesia