[HOAKS atau FAKTA]: Pasca Produknya Diboikot, Prancis Alami Krisis Ekonomi

Zulfikar SyZulfikar Sy - Minggu, 08 November 2020
[HOAKS atau FAKTA]: Pasca Produknya Diboikot, Prancis Alami Krisis Ekonomi

Tangkapan layar Facebook soal Prancis krisis akibat pemboikotan terhadap produk negara itu. (Foto: MP/turnbackhoax.id)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Akun FB Ummat-e-Nabi.com, pada 28 Oktober 2020, mengunggah tiga tangkapan layar, salah satunya dari artikel Express yang berjudul “France economy crisis: Macron economic hit since 1949” dan dari indikator indeks saham perusahaan Perancis yang menurun.

Akun FB tersebut menyebarluaskan informasi bahwa Perancis mengalami krisis ekonomi karena banyaknya produk Perancis yang diboikot sebagai simbol protes atas pernyataan Presiden Emmanuel Macron.

Unggahan tersebut telah dibagikan ulang sebanyak 464 kali. Selain itu, terdapat 1.100 orang menyukai, diikuti dengan 98 orang yang memberikan komentar.

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Ketua KPU Bisa Menangkan Donald Trump Seperti Jokowi

“France has been destroyed because of its actions.”

“In only two days, France’s share markets have dropped.”

“All Muslims have come together, and (our) enemies have fallen on the ground.”

Terjemahan:

“Perancis telah dihancurkan karena perbuatannya.”

“Hanya dalam dua hari, pasar saham Perancis telah turun.”

“Semua Muslim telah berkumpul bersama, dan musuh (kita) telah jatuh ke tanah.”

Tangkapan layar Facebook soal Prancis krisis akibat pemboikotan terhadap produk negara itu. (Foto: MP/turnbackhoax.id)
Tangkapan layar Facebook soal Prancis krisis akibat pemboikotan terhadap produk negara itu. (Foto: MP/turnbackhoax.id)

FAKTA:

Berdasarkan hasil penelurusan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), artikel dari portal berita Express yang digunakan sebagai narasi oleh Ummat-e-Nabi.com merupakan artikel yang diterbitkan pada 29 Agustus 2020, sementara aksi pemboikotan produk Perancis terjadi pada Oktober 2020.

Pada artikel tersebut juga dijelaskan bahwa krisis ekonomi Perancis disebabkan oleh kebijakan lock down yang diterapkan sejak pertengahan Maret 2020.

“Perkembangan PDB menurun pada paruh pertama tahun 2020 berhubungan dengan diberhentikannya kegiatan-kegiatan yang dianggap non-esensial, dalam konteks pelaksanaan lock down yang dilakukan antara pertengahan Maret hingga awal Mei.” ujar lembaga statistik INSEE yang dimuat pada portal berita Express, 29 Agustus 2020 yang lalu.

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Habib Rizieq Dihadiahi Pesawat dari Raja Salman

Selain itu, dilansir dari website investing.com, indeks pasar saham Perancis CAC 40 yang turun sebanyak 3,37% merupakan akibat dari penutupan toko-toko di sektor makanan, obat-obatan, gas, air dan sektor keuangan umum.

Penutupan ini, menurut artikel The New York Times, merupakan implementasi dari kebijakan lock down kedua yang kembali diberlakukan di Perancis. Terlebih lagi, pemilihan presidan Amerika Serikat, menurut situs boomlive.in, juga merupakan faktor penyebab turunnya indeks pasar saham Perancis.

Informasi serupa juga pernah dimuat di situs boomlive.in dengan judul artikel “Fake Post Claims to Boycott French Products Caused Economic Crisis” dan mengkategorikannya sebagai false.

KESIMPULAN:

Dengan demikian, pernyataan yang ditulis oleh Ummat-e-Nabi.com tersebut dapat dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan, sebab akun tersebut telah memberikan informasi yang salah mengenai penyebab krisis ekonomi di Perancis. (Knu)

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Detik-detik Dalang Kondang Ki Seno Nugroho Meninggal saat Pentas

##HOAKS/FAKTA #Prancis
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Takut Terjadi Perang, Malaysia Minta Maaf dan Kembalikan Blok Ambalat ke Indonesia
emerintah Malaysia menyebut persoalan Ambalat akan diselesaikan melalui jalur diplomatik, hukum, dan teknis forum penetapan batas maritim.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Takut Terjadi Perang, Malaysia Minta Maaf dan Kembalikan Blok Ambalat ke Indonesia
Dunia
Prancis Dilanda Protes saat Perdana Menteri Baru Menjabat, Tuntut Pendapat Rakyat Didengar
Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan 473 orang telah ditahan, dengan 80.000 polisi dikerahkan di seluruh negeri, termasuk 6.000 di Paris.
Dwi Astarini - Kamis, 11 September 2025
 Prancis Dilanda Protes saat Perdana Menteri Baru Menjabat, Tuntut Pendapat Rakyat Didengar
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Meminta Maaf ke Rakyat Karena Tak Bisa Membubarkan DPR
Unggahan dengan narasi Prabowo Meminta Maaf ke Rakyat telah mendapatkan sekitar 73.600 tanda suka, 2.500-an komentar, dan dibagikan ulang 2.200-an ribu kali.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Meminta Maaf ke Rakyat Karena Tak Bisa Membubarkan DPR
Dunia
Macron Tunjuk Sebastien Lecornu sebagai Perdana Menteri Baru Prancis
Lecornu, 39, termasuk salah satu favorit untuk menggantikan posisi tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Macron Tunjuk Sebastien Lecornu sebagai Perdana Menteri Baru Prancis
Dunia
Kepala Babi Ditemukan di Beberapa Masjid Paris, Ditulisi Kata ‘Macron’
Pihak berwenang mengecam tindakan ini, menyebutnya penghinaan terhadap umat Islam.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Kepala Babi Ditemukan di Beberapa Masjid Paris, Ditulisi Kata ‘Macron’
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Berikan Bansos Tahap 3 Sebesar Rp 7 Juta untuk Setiap Rakyat Indonesia
Bansos ini disebut-sebut akan dibagikan sesuai dengan nomor induk kependudukan (NIK).
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Berikan Bansos Tahap 3 Sebesar Rp 7 Juta untuk Setiap Rakyat Indonesia
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Akibat Sering Kritik Jokowi, Rumah Roy Suryo Dibakar Massa
Sebuah unggahan sempat beredar di TikTok berisi video dengan narasi 'Rumah Roy Suryo Dibakar Massa'
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Akibat Sering Kritik Jokowi, Rumah Roy Suryo Dibakar Massa
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Pindahkan 150 Ribu TKI dari Malaysia untuk Bekerja di Jepang
Unggahan video tentang Presiden pindahkan TKI Malaysia ke Jepang, tak menyebutkan alasan dan kapan kebijakan tersebut diberlakukan.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Pindahkan 150 Ribu TKI dari Malaysia untuk Bekerja di Jepang
Indonesia
Bantahan TNI Terkait 5 Kabar Yang Tuduh Ada Dugaan Keterlibatan TNI Dalam Demo
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah membantah informasi yang menyebutkan anggota TNI terlibat dalam aksi demonstrasi.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 September 2025
Bantahan TNI Terkait 5 Kabar Yang Tuduh Ada Dugaan Keterlibatan TNI Dalam Demo
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Presiden Prabowo Bekukan DPR
Alasan pembekuan karena DPR tak kunjung mengesahkan RUU Perampasan Aset koruptor.
Wisnu Cipto - Jumat, 05 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Presiden Prabowo Bekukan DPR
Bagikan