[HOAKS atau FAKTA]: Menghirup Kapur Barus Ringankan Sesak Napas akibat COVID-19

Zulfikar SyZulfikar Sy - Minggu, 25 April 2021
[HOAKS atau FAKTA]: Menghirup Kapur Barus Ringankan Sesak Napas akibat COVID-19

Tangkapan layar hoaks menghirup kapur barus redakan sesak napas akibat COVID-19. (Foto: MP/Turnbackhoaxid.id)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Beredar postingan di Facebook oleh akun bernama Rupa Ganguli yang menarasikan bahwa menghirup kapus barus, cengkeh, biji karom, dan minyak kayu putih dapat meningkatkan kadar oksigen dan membantu meringankan sesak napas.

Klaim serupa juga dibagikan dalam bentuk video oleh akun bernama Deepz Theeban yang mempraktikkan cara pembuatan sekaligus cara pemakaian terapi bahan kapus barus, cengkeh, biji karom, dan minyak kayu putih.

"Kamper, cengkeh, biji karom, dan sedikit tetesan minyak kayu putih. Dapat membantu meningkatkan kadar oksigen dalam darah dan membantu pernpasan. Potli ini juga diberikan kepada para turis saat di Ladakh ketika kadar oksigen rendah. Itulah desi nuska namun sangat efektif #COVID19."

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Seorang Pria Ditembak Mati di Masjidil Haram

FAKTA:

Setelah dilakukan penelusuran fakta Mafindo, klaim Rupa Ganguli tidak berdasar, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan menghirup kapus barus, cengkeh, biji karom, dan minyak kayu putih dapat meningkatkan kadar oksigen dan membantu meringankan sesak napas.

Mengendus campuran kapur barus malah dapat membuat keracunan dan mengancam keselamatan jiwa.

Kamper/kapur barus digunakan dalam gel untuk melegakan hidung tersumber seperti pada Vicks VapoRubs dalam kadar kecil (4 - 5 persen), beberapa penelitian mengungkapkan penggunaan kapur barus dan minyak kayu putih tidak berpengaruh.

Meski begitu, menggunakan kapur barus untuk meningkatkan saturasi oksigen pada darah yang menurun saat seseorang terinfeksi COVID-19 tidak berefek.

Hal ini dikarenakan sesak napas pada penderita COVID-19 tidak ada hubungannya dengan penyumbatan hidung, dengan kata lain gangguan pernapasan saat terinfeksi COVID-19 tidak bisa diatasi dengan cara melegakan hidung tersumbat.

Penggunaan kamper untuk kesehatan pernapasan justru berbahaya bagi manusia.

Tangkapan layar referensi hoaks menghirup kapur barus redakan sesak napas akibat COVID-19. (Foto: MP/Turnbackhoaxid.id)
Tangkapan layar referensi hoaks menghirup kapur barus redakan sesak napas akibat COVID-19. (Foto: MP/Turnbackhoaxid.id)

Sesuai laporan American Association of Poison Control Center, pada tahun 2018 terdapat sekitar 9.500 orang keracunan kapur barus di AS, 10 di antaranya mengancam jiwa dan mengakibatkan kecacatan yang signifikan.

Menurut pedoman Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) di Amerika Serikat, menghirup uap kamper menyebabkan iritas pada hidung, tenggorokan, menyebabkan kejang, penyakit mental, kebingungan, sakit perut, penggunaan dengan konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kematian.

Adapun penggunaan cengkeh untuk pengobatan COVID-19 didasarkan pada sebuah penelitian dari Italia yang menghipotesakan kemungkinkan efek cengkeh untuk SARS-CoV-2.

Namun, penelitian tersebut didasarkan pada virus herpes simpleks bukan virus SARS-CoV-2 pada penyakit COVID-19. Penelitian tersebut juga mengaitkan kandungan eugenol pada tanaman seperti cengkeh, kayu manis, pala, dan kemangi, dengan kemampuannya yang dapat membunuh bakteri.

Ekstrak eugenol biasanya digunakan untuk obat kumur infeksi mulut dan tenggorokan. Tetapi sampai saat ini tidak ada penelitian yang membuktikan kandungan eugenol pada cengkeh dapat meredakan sakit pernapasan karena infeksi COVID-19.

Misinformasi terkait penggunaan minyak kayu putih untuk pengobatan COVID-19 telah berkali-kali beredar selama pandemi COVID-19, salah satunya pernah dibahas oleh tunbackhoax.id dengan artikel yang berjudul “[SALAH] Terapi Uap Panas dan Minyak Kayu Putih Dapat Membunuh Virus Corona”.

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Sosok Putih Bercahaya Datangi dan Bersimpuh Depan Rizieq


KESIMPULAN:

Informasi palsu. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa menghirup kapur barus, cengkeh, atau biji karom dapat meningkatkan oksigen dalam darah atau meredakan gangguan pernapasan.

Terapi ini mungkin bekerja dengan baik pada infeksi pernapasan ringan, namun tidak pada penyakit infeksi pernapasan berat seperti penderita COVID-19. (Knu)

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: MPR Gelar Sidang Istimewa untuk Makzulkan Jokowi

##HOAKS/FAKTA
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Murka Terhadap Purbaya karena Ogah Lunasi Utang Kereta Cepat
Beredar informasi yang menyebut Presiden ke-7 RI Joko Widodo marah ke Menkeu Purbaya soal Kereta Cepat Jakarta - Bandung.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 13 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Murka Terhadap Purbaya karena Ogah Lunasi Utang Kereta Cepat
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Surat sudah di Tangan DPR, Wapres Gibran Resmi Dimakzulkan dari Jabatannya
Hingga saat ini, Gibran Rakabuming masih menjabat Wakil Presiden RI masa bakti Oktober 2024-Oktober 2029.
Dwi Astarini - Rabu, 12 November 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Surat sudah di Tangan DPR, Wapres Gibran Resmi Dimakzulkan dari Jabatannya
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: PSSI Resmi Tunjuk Roberto Mancini Jadi Pelatih Timnas Indonesia Gantikan Patrick Kluivert
PSSI dikabarkan sudah menunjuk pelatih baru untuk Timnas Indonesia pasca dipecatnya Patrick Kluivert, cek faktanya.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 12 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: PSSI Resmi Tunjuk Roberto Mancini Jadi Pelatih Timnas Indonesia Gantikan Patrick Kluivert
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Cara Menkeu Purbaya Guyur Dana ke Perbankan untuk Bantu Kredit Rakyat Rupanya Ditiru China
Beredar isu di media sosial yang menyebut China mengikuti program penyaluran uang untuk perbankan nasional seperti yang dilakukan Menkeu Purbaya di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 11 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Cara Menkeu Purbaya Guyur Dana ke Perbankan untuk Bantu Kredit Rakyat Rupanya Ditiru China
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Mark Zuckerberg Sebut, Jika Perang antara AS dan Iran Pecah, Dunia akan Kehilangan Media Sosial Instagram hingga Google
Tidak ditemukan pernyataan resmi atau pemberitaan kredibel tentang Mark Zuckerberg yang mengaitkan konflik Iran-AS dengan matinya Google atau internet secara global.
Dwi Astarini - Senin, 10 November 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Mark Zuckerberg Sebut, Jika Perang antara AS dan Iran Pecah, Dunia akan Kehilangan Media Sosial Instagram hingga Google
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] Luhut Kasih Peringatan Keras untuk Menkeu Purbaya: Jangan Sombong kalau Berbicara, Harus Tiru Jokowi!
Beredar informasi yang menyebut hubungan Ketua DEN Luhut Binsar Panjaitan dan Menkeu Purbaya tengah memanas, cek faktanya.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 07 November 2025
[HOAKS atau FAKTA] Luhut Kasih Peringatan Keras untuk Menkeu Purbaya: Jangan Sombong kalau Berbicara, Harus Tiru Jokowi!
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Siapkan Dekrit untuk Membubarkan DPR
Beredar unggahan konten di media sosial yang menyebut Presiden Prabowo segera membubarkan DPR, cak faktanya!
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 06 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Siapkan Dekrit untuk Membubarkan DPR
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Kebijakannya Dianggap Ngawur, Prabowo Copot Bahlil jadi Jabatan Menteri ESDM
Kabar tentang Bahlil Lahaldia dicopot dari jabatan Menteri ESDM oleh Presiden Prabowo beredar di media sosial.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 05 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Kebijakannya Dianggap Ngawur, Prabowo Copot Bahlil jadi Jabatan Menteri ESDM
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Kabar Gembira dari Menkeu Purbaya, Pemerintah akan Lunasi Utang Rakyat yang di Bawah Rp 5 Juta
Tidak ditemukan pengumuman resmi yang membenarkan klaim.
Dwi Astarini - Selasa, 04 November 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Kabar Gembira dari Menkeu Purbaya, Pemerintah akan Lunasi Utang Rakyat yang di Bawah Rp 5 Juta
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Nampan Progam MBG Mengandung Lemak Babi
Informasi diunggah akun Instagram insta_kendal yang menyebut hasil uji laboratorium di China menemukan adanya kandungan lard (lemak babi) pada baki MBG.
Wisnu Cipto - Selasa, 04 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Nampan Progam MBG Mengandung Lemak Babi
Bagikan