[HOAKS atau FAKTA]: Berbagai Zat Berbahaya Terkandung Dalam Vaksin COVID-19
Kedatangan vaksin di Indonesia. (Foto: Sekretariat Presiden)
MerahPutih.com - Beredar sebuah narasi melalui pesan Whatsapp yang menunjukkan suatu daftar yang diklaim merupakan kandungan vaksin COVID-19.
SUMBER:
Tangkapan layar pesan Whatsapp
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Gangguan Jaringan Massal, Internet Indonesia Ternyata Di-hack
NARASI:
“Download file ini sebelum di delete websitenya?
COVID-19 Vaccine Ingredients
Dari hasil tes Vaksin, bahan kimia berbahaya yang terdapat dalam Vaksin :
Aluminium (Al), Bismuth (Bi), Cadmium (Cd), Chromium (Cr), Copper (Cu),Iron (Fe), Lead (Pb), Magnesium (Mg), Manganese (Mn), Nickel (Ni), Selenium (Se), Silicon (Si), Sulfur (S), Tin (Sn), Titanium (Ti), Vanadium (V), Graphene Oxide (C140H42O20)
Parasit (ini yang paling berbahaya) mata kuning juga bisa menjadi pertanda liver rusak akibat kemasukan cacing parasit kedalam liver dll.”
FAKTA
Kandungan aluminium memang terdapat dalam kandungan vaksin dalam bentuk garam. Hanya saja kandungan garam aluminium tersebut sudah memenuhi standar farmasi, sehingga aman digunakan untuk program vaksinasi.
Selain itu, ahli vaksin yang berspesialisasi dalam bidang epidemiologi pneumokokus, yakni dr. Katherine O’Brien mengatakan bahwa vaksin Covid-19 yang beredar sudah melalui tahap uji klinis, sehingga dapat dipastikan tidak mengandung bahan yang berbahaya.
Vaksin COVID-19 sendiri terdiri dari empat bahan kandungan. Kandungan utama dari vaksin adalah mRNA. Kandungan yang kedua adalah bahan pembantu atau adjuvant yang terdiri dari garam aluminium.
Kandungan yang ketiga yakni bahan pelarut yang terdiri dari natrium klorida yang biasa digunakan untuk cairan infus. Kandungan yang keempat adalah bahan stabilizers yang terdiri dari gula (sukrosa dan laktosa) dan protein (albumin dan gelatin).
KESIMPULAN
Dengan demikian, narasi yang beredar pada pesan Whatsapp yang menginformasikan daftar kandungan bahaya dalam vaksin Covid-19 tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan. (Knu)
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Lansia 70 Tahun ke Atas Meninggal Setelah Terima Vaksin mRNA
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA] : Dirut BPJS Kesehatan Minta Prabowo ‘Restui’ Penaikan Tarif Iuran 50 Persen
[HOAKS atau FAKTA]: Ingin Dicap sebagai Pahlawan, Jokowi Datangi Lokasi Bencana di Sumatra
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Bagikan Bansos Rp 50 Juta Akhir Tahun ini untuk Biaya Sekolah dan Bayar Utang
[HOAKS atau FAKTA]: Menteri ESDM Bahlil Lelang Gunung Lawu untuk Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
[HOAKS atau FAKTA]: Dunia Tetapkan Status Bencana Internasional untuk Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Efek Banjir Sumatra Barat, Ikan Hiu Sampai Masuk ke Pemukiman Warga di Padang
[HOAKS atau FAKTA]: Pemerintah Tak Tetapkan Status ‘Bencana Nasional’ di Sumatra karena Bukan Bagian dari Wilayah Jawa
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Larang Jokowi Pergi ke Luar Negeri karena Kasus Dugaan Ijazah Palsu
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Kasih Bantuan Sembako Selain Uang untuk Membeli Perlengkapan Sekolah
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Kasih Duit Rp 50 Juta untuk Masyarakat yang Butuh Bantuan Jelang Akhir Tahun