'Hidden Figures', Kisah Inspiratif tentang Kesempatan Perempuan untuk Bersinar
Hidden Figures, film tentang diskriminasi dan kesetaraan gender.(foto: imdb.com)
MARY Jackson berkata dalam film Hidden Figures, "Every time we get a chance to get ahead, they move the finish line. Every time."
Melalui kalimat itu, Mary ingin mengatakan bahwa banyak kaum minoritas seperti memiliki kulit berwarna atau menjadi seorang perempuan, tidak punya kesempatan yang sama dengan mereka yang berkulit putih dan terlahir sebagai laki-laki. Masih banyak ketidakadilan yang terjadi pada kaum perempuan hanya karena gender maupun ras mereka.
Dalam memperingati Hari Perempuan Internasional, film tersebut bisa jadi inspirasi buat kamu para perempuan untuk mengatasi diskriminasi gender.
Berikut ini beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang film Hidden Figures.
1. Hidden Figures Angkat Kiprah Perempuan di Dunia Laki-Laki
Hidden Figures menceritakan tentang tiga orang perempuan keturunan Afrika-Amerika yang berperan besar di balik penerbangan luar angkasa NASA pada 1960-an. Ketiga perempuan tersebut bisa membuat John Glenn menjadi manusia pertama yang mengelilingi orbit bumit sebanyak tiga kali. Mereka adalah Katherine Johnson, Dorothy Vaughan, dan Mary Jackson.
Namun saat itu, masyarakat Amerika masih sangat mendiskriminasi orang kulit hitam dengan menerapkan segregasi antara orang kulit putih dan hitam. Hal ini membuat ketiga perempuan tersebut mengalami banyak ketidakadilan karena status mereka sebagai kaum marginal.
Menjadi seorang perempuan sekaligus orang kulit hitam membuat mereka tidak dihargai dan tidak dipercayai untuk pekerjaan-pekerjaan besar. Padahal, kemampuan mereka bisa dikatakan lebih hebat dibandingkan laki-laki maupun orang kulit putih, tapi lagi-lagi diskriminasi tersebut terjadi karena warna kulit.
Walaupun sulit, Katherine tetap bekerja dengan sangat baik dalam melakukan perhitungan buat perjalanan luar angkasa. Mary berusaha keras menempuh pendidikan di sekolah orang kulit putih agar bisa menjadi insinyur NASA. Sementara Dorothy berusaha mendapatkan haknya dan menjadi supervisor kulit hitam pertama di NASA.
Pada akhirnya, semua kerja keras dan perjuangan mereka diakui dan membuktikan bahwa perempuan sekalipun bisa berhasil.
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
‘One Battle After Another’, Film Baru Leonardo DiCaprio Borong Nominasi Golden Globes Award 2026
'Zootopia 2' Jadi Film Animasi Terlaris Tahun Ini, Raup Rp 15,2 Triliun secara Global
‘Senin Harga Naik’, Film Drama Keluarga Terbaru yang Diperkenalkan Starvision di JAFF 2025
Daftar Nominasi Golden Globe, Film 'One Battle After Another' Pimpin Perolehan
Sinopsis dan Trailer Film Komedi 'Modual Nekad': Petualangan Kocak Tiga Bersaudara
Elizabeth Olsen Kembali ke Layar Lebar lewat Film Komedi Romantis ‘Eternity’, Simak Sinopsis hingga Jajaran Pemainnya
Kamila Andini Garap Spin-Off 'Suci Cute', Asmara Abigail Kembali Perankan Suci
Film 'Tinggal Meninggal' Menang Besar di JAFF 2025, dari Best Film hingga Best Director
Bong Joon-ho Berencana Bentuk Pasukan Khusus Penghancur AI, Khawatirkan Pengaruhnya terhadap Karya Seni
Benedict Cumberbatch Komit Garap Film Adaptasi ‘Rogue Male’, Novel yang Mengilhami James Bond