Sains

Hewan Laut Masih Makan Plastik

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 05 Oktober 2020
Hewan Laut Masih Makan Plastik

Banyak kasus binatang laut yang terdampar dan ditemukan perutnya penuh dengan sampah plastik. (unsplash @mariedehayes)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SETIDAKNYA 180 spesies hewan laut didokumentasikan mengonsumsi plastik, dari plankton kecil hingga paus raksasa. Melansir laman BBC Earth, Plastik telah ditemukan di dalam usus sepertiga ikan yang ditangkap di Inggris, termasuk spesies yang biasa kita konsumsi sebagai makanan.

Singkatnya, hewan dari segala bentuk dan ukuran memakan plastik. Apalagi dengan adanya 12,7 juta ton barang memasuki lautan setiap tahun, ada banyak hal yang bisa terjadi.

Baca juga:

Keadaan Laut dapat Pulih pada Tahun 2050 Menurut Para Ilmuwan

Kamu bisa menemukan berbagai macam jenis sampah plastik di dalam perut kebanyakan binatang laut. National Geographic menulis ilmuwan masih kesusahan untuk menjawab pertanyaan ini.

"Ada kesalahpahaman bahwa hewan-hewan ini bodoh dan hanya makan plastik karena ada di sekitar mereka, tetapi itu tidak benar," kata Matthew Savoca, seorang peneliti postdoctoral di Hopkins Marine Station di Stanford University.

Penjelajah National Geographic itu juga menambahkan bahwa masih sangat sedikit yang kita ketahui tentang apa yang sebenarnya terjadi di lautan.

WWF menemukan bahwa di hiu paus di Indonesia makan 137 plastik per jamnya. (Foto: twitter/@WWFCanada)

Jangan menyamakan hewan-hewan tersebut dengan manusia. Hewan menganggap plastik sama seperti makanan. "Plastik tidak hanya terlihat seperti makanan, tetapi juga berbau, terasa, dan bahkan terdengar seperti makanan," tulis BBC Earth.

Baca juga:

Lindungi Paus Artinya Selamatkan Krisis Iklim

Manusia adalah makhluk visual, tetapi saat mencari makan, banyak hewan laut, termasuk elang laut, mengandalkan indra penciumannya. Savoca dan rekan-rekannya menemukan dari eksperimennya bahwa beberapa spesies burung laut dan ikan tertarik pada plastik karena baunya.

Lalu, fenomena yang sering terjadi, penyu laut sering memakan kantong plastik. Itu karena kantong plastik tersebut sangat mirip dengan makanan favoritnya, ubur-ubur.

Intinya, they don't know any better. Karena sampah plastik kita sudah menjadi kategori "makanan" bagi kebanyakan hewan laut. Semuanya kembali lagi ke kesadaran manusia untuk menolong mereka.

"50 tahun lalu hampir tidak ada plastik di lautan. Seekor paus besar bisa hidup dua kali lebih lama," kata Savoca kepada National Geographic.

Sekarang, laman Conserve Turtles mengatakan lebih dari 1 juta hewan laut (termasuk mamalia, ikan, hiu, penyu, dan burung) dibunuh setiap tahun karena sampah plastik di laut. Saat ini, diperkirakan ada 100 juta ton plastik di lautan seluruh dunia. (lev)

Baca juga:

Kurangi Pemakaian Plastik Kalau Kamu Peduli dengan Biota Laut

#Hewan Laut #Sains #Sampah Plastik
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
DPRD DKI Desak Solusi Mikroplastik Air Hujan, ITF Sunter-Bantargebang Jadi Kunci
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, telah menunjukkan perhatian besar terhadap isu pengelolaan sampah
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
DPRD DKI Desak Solusi Mikroplastik Air Hujan, ITF Sunter-Bantargebang Jadi Kunci
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Lifestyle
Eco Paws, Kampanye Kreatif untuk Masa Depan Lebih Baik
Jakarta Premium Outlets menyerukan kampanye masa depan berkelanjutan lewat aksi nyata Eco Paws.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Eco Paws, Kampanye Kreatif untuk Masa Depan Lebih Baik
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Indonesia
RDF Plant Rorotan Terus Mengalami Kendala Hingga Berujung Batal Diresimkan, Kapan Bisa Beroperasi Penuh?
Jika situasi sudah kondusif, pihaknya akan mengupayakan uji komisioning secara lebih masif dan transparan dengan mengundang warga
Angga Yudha Pratama - Rabu, 24 September 2025
RDF Plant Rorotan Terus Mengalami Kendala Hingga Berujung Batal Diresimkan, Kapan Bisa Beroperasi Penuh?
Indonesia
Warga Rorotan Tak Perlu Cemas! DLH DKI Jamin Operasional RDF Plant Didampingi Pakar ITB dan Dilengkapi Teknologi Canggih
Asep menegaskan bahwa evaluasi RDF Plant Rorotan bukan hanya masalah teknis
Angga Yudha Pratama - Senin, 22 September 2025
Warga Rorotan Tak Perlu Cemas! DLH DKI Jamin Operasional RDF Plant Didampingi Pakar ITB dan Dilengkapi Teknologi Canggih
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Kuliner
Gerakan ’SAPU PLASTIK’ Kumpulkan 2,5 Ton Limbah, Beri Apresiasi Pelanggan dengan Diskon 20 Persen
Gerakan yang memiliki arti ‘berSAma kumPUlkan PLASTIK’ ini diluncurkan sejak 2022 sebagai perwujudan komitmen untuk program keberlanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 12 Agustus 2025
 Gerakan ’SAPU PLASTIK’ Kumpulkan 2,5 Ton Limbah, Beri Apresiasi Pelanggan dengan Diskon 20 Persen
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Bagikan