Healthtech, Solusi Pelayanan Kesehatan Lebih Berkualitas


Healthtech sangat penting untuk industri kesehatan. (Foto: Unsplash/Online Marketing)
BADAN Pusat Statistik (BPS) mengatakan jumlah penduduk Indonesia diproyeksikan akan terus meningkat dari 271 juta jiwa pada tahun 2020 menjadi 294 juta jiwa pada 2030. Semakin meningkatnya populasi penduduk di Indonesia tentunya diperlukan tambahan fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendukung kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia.
Potensi lain yang belum sepenuhnya digarap adalah ketersediaan infrastruktur kesehatan di Indonesia yang masih terkonsentrasi di pulau Jawa. Berdasarkan data World Bank pada 2010-2017, Indonesia menempati posisi dua terbawah di Asia Tenggara dengan rasio ketersediaan dokter dan jumlah pasien sebanyak 4:10.000.
Baca Juga:
Sektor healthtech boleh dibilang mampu mengatasi tantangan dalam sistem pelayanan kesehatan dan meningkatkan akses layanan kesehatan berkualitas di Indonesia. Platform healthtech hadir sebagai sebuah perusahaan teknologi yang menawarkan nilai tambah bagi pelayanan kesehatan di Indonesia.

Selain menggunakan model bisnis B2C (business-to-consumer) telemedisin dan apotek digital sejak awal didirikan, platform ini mulai mengekspansi model B2B (business-to-business) dengan menghadirkan akses layanan kesehatan yang lebih baik dan terjangkau.
Chief Executif Officer (CEO) KlinikGo Ogy Winenriandhika mengatakan proyeksi jumlah penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya tentu menjadi tantangan bagi semua pihak termasuk pemerintah dan swasta untuk memenuhi fasilitas kesehatan. Terlebih ketika pandemi melanda.
Baca Juga:
Selena Gomez Luncurkan Platform dengan Fokus Kesehatan Mental
"Berawal dari situ, KlinikGo bermisi mempermudah akses layanan kesehatan yang lebih baik dan lengkap dengan harga terjangkau di tengah masyarakat, salah satunya dengan memfasilitasi praktisi kesehatan untuk membuka klinik secara mandiri," kata Ogy dalam keterangan resminya.

Solusi yang ditawarkan bagi praktisi kesehatan adalah pembiayaan, pengembangan, dan digitalisasi klinik. Menurut Ogy, tantangan terbesar pada layanan kesehatan atau klinik di Indonesia adalah tidak adanya standar layanan klinik, keramahan petugas, pengetahuan yang minim, hingga terbatasnya akses area.
Dengan cara baru yang revolusioner, layanan kesehatan ini menerapkan beberapa SOP (Standard Operating Procedure) bagi klinik. SOP itu berupa standar fasilitas dan customer service, solusi perencanaan keuangan, harga obat yang lebih terjangkau, penyediaan sistem POS (Point of Sales), hingga aktivasi layanan home care dan strategi pemasaran klinik.
"Peningkatan layanan melalui booking dan pembayaran digital juga dapat membantu pasien untuk mendapatkan akses pengalaman layanan terbaik dari home care maupun klinik yang dikunjungi, seperti mudah, cepat, dan terjangkau,” tutupnya. (ikh)
Baca Juga:
Cegah Corona dengan Mengonsumsi 5 Makanan Peningkat Sistem Imun Tubuh
Bagikan
Berita Terkait
Harga Huawei Pura 80 Series di Indonesia, Segera Rilis dengan Desain Elegan dan Baterai Tahan Lama

Huawei Pura 80 Ultra Punya Kamera Telefoto Ganda, Bisa Zoom Jarak Jauh Tanpa Buram!

Desainnya Bocor, Samsung Galaxy S26 Pro Disebut Mirip Seri Z Fold

iPhone 17 Pro dan Pro Max Pakai Rangka Aluminum, Kenapa Tinggalkan Titanium?

Samsung Sedang Kembangkan HP Lipat Baru, Bakal Saingi iPhone Fold

Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost

Chip A19 dan A19 Pro Milik iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Hasil Pengujiannya

Xiaomi 16 Pro Bisa Jadi Ancaman Buat Samsung Galaxy S26 Pro, Apa Alasannya?

OPPO Find X9 dan X9 Pro Bakal Hadir dengan Baterai Jumbo, Meluncur 28 Oktober 2025

Spesifikasi Lengkap iPhone 17: Hadir dengan Layar Lebih Besar dan Kamera Super Canggih
