Kesehatan

Hati-Hati, Sekarang Usia 30-an Rentan Penyakit Jatung

Zulfikar SyZulfikar Sy - Minggu, 28 April 2019
Hati-Hati, Sekarang Usia 30-an Rentan Penyakit Jatung

Kini penyakit jantung rentan menyerang usia 30-an. (Foto: Pixabay/geralt)

Ukuran:
14
Audio:

KESEHATAN sangat penting bagi semua orang. Selain olahraga, memerhatikan asupan makanan merupakan hal penting untuk menjaga kesehatan. Hal itu termasuk dalam menjaga kesehatan jantung.

Nah, tahukah kamu? Bahwa penyakit jantung koroner yang dulu lebih sering terjadi pada usia paruh baya mulai menyerang kalangan yang lebih muda, yakni 25-29 tahun. Hal itu berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

1. Usia penderita jantung semakin dini

  Usia penderita jantung semakin dini. (Foto: Pixabay/geralt)
Usia penderita jantung semakin dini. (Foto: Pixabay/geralt)


Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Johan Winata, penyakit kardiovaskuler seperti stroke dan jantung koroner adalah penyebab kematian urutan pertama di dunia dan Indonesia.

"Angka penderita stroke dan jantung koroner makin tinggi setiap tahun, dan penderitanya semakin dini," kata Johan dalam acara Nestle Acticor di Jakarta, dikutip Antara.

2. Gampang marah salah satu penyebab rentannya penyakit jantung koroner

 Gampang marah salah satu penyebab rentannya penyakit jantung. (Foto: Pixabay/RobinHiggins)
Gampang marah salah satu penyebab rentannya penyakit jantung. (Foto: Pixabay/RobinHiggins)

Porsi serangan jantung yang terdeteksi pada orang-orang di bawah 35 tahun mencapai angka 20 persen.

Beberapa faktor penyebab tingginya penyakit jantung di Indonesia meliputi gaya hidup tidak sehat, misalnya kurang aktivitas fisik serta konsumsi buah dan sayur yang rendah.

"Stres dan gampang marah juga membuat usia muda rentan terkena penyakit jantung koroner," jelas Johan.

Baca juga berita lainnya dalam artikel:

Yuk Makan Pindang Patin, Berikut Rahasia Kesehatannya untuk Tubuh

3. Tiga cara bebas penyakit jantung

 Berolahraga salah satu cara mencegah penyakit jantung. (Foto: Pixabay/Lazare)
Berolahraga salah satu cara mencegah penyakit jantung. (Foto: Pixabay/Lazare)


Ada tiga cara yang bisa diterapkan untuk terbebas dari risiko penyakit jantung, yakni rajin berolahraga, tidak merokok, dan menyantap makanan-makanan sehat.

Rokok adalah salah satu faktor yang mempercepat risiko penyakit jantung terhadap kalangan muda.


4. Mulai kurangi konsumsi makanan cepat saji

 Mulailah kurangi konsumsi makanan cepat saji untuk menjaga jantung sehat. (Foto: Pixabay/StockSnap)
Mulailah kurangi konsumsi makanan cepat saji untuk menjaga jantung sehat. (Foto: Pixabay/StockSnap)


Dokter Johan Winata juga mengingatkan untuk mengurangi konsumsi makanan cepat saji, sebab kebanyakan menunya tinggi kalori.

"Habis makan langsung kenyang, jadi enggak mau makan sayur dan buah." Nah, dengan ancaman penyakit jantung tersebut, hal yang bisa dilakukan yaitu kamu memasuki kepala tiga untuk mulai menerapkan gaya hidup sehat dan aktif. (*)

Baca juga berita lainnya dalam artikel:

Bolehkah Penderita Diabetes Tetap Berpuasa? Ini Penjelasan Medisnya

#Sakit Jantung #Gangguan Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Lifestyle
Dokter Neurologi Ungkap Pemicu Parkinson Dini pada Remaja dan Dewasa Muda Akibat Pengaruh Lingkungan Hingga Obat-obatan
Pada remaja, Parkinson seringkali muncul akibat penggunaan obat antidepresan karena pengaruh lingkungan pergaulan, penyalahgunaan narkotika, dan konsumsi obat-obatan yang seharusnya dihindari
Angga Yudha Pratama - Kamis, 17 April 2025
Dokter Neurologi Ungkap Pemicu Parkinson Dini pada Remaja dan Dewasa Muda Akibat Pengaruh Lingkungan Hingga Obat-obatan
Olahraga
Legenda Tinju Indonesia Ellyas Pical Dirawat di ICU RS Jantung Harapan Kita
Ellyas Pical yang dikabarkan masuk perawat RS sejak tanggal 20 Februari lalu.
Wisnu Cipto - Selasa, 25 Februari 2025
Legenda Tinju Indonesia Ellyas Pical Dirawat di ICU RS Jantung Harapan Kita
Lifestyle
Dokter: Perempuan Jangan Abai jika Ada Keluhan pada Jantung
Ketua Rumah Sakit Kardiovaskular Heartologi Dafsah Arifa Juzar mengatakan bahwa perempuan menjadi kelompok masyarakat yang sangat kurang aktif melakukan pengecekan kesehatan jantung.
Frengky Aruan - Rabu, 31 Juli 2024
Dokter: Perempuan Jangan Abai jika Ada Keluhan pada Jantung
Bagikan