Hasto 'Sentil' Dharma Pongrekun-Kun Wardana

MerahPutih.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto 'menyentil' pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta dari jalur independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardana. Hasto mengingatkan etika dalam berpolitik tak boleh memanipulasi KTP.

Tercatat, pencalonan Dharma diwarnai pencatutan data identitas warga untuk dukungannya. Ia memandang upaya memanipulasi KTP tergolong pelanggaran etika berat.

Baca juga: Bawaslu DKI Kaji Unsur Pidana Pencatutan NIK KTP Dukungan Dharma-Kun

"Jadi berpolitik itu atas dasar etika dan moral, satu saja KTP ada yang dimanipulasi itu sudah pelanggaran etika berat," kata Hasto di gedung KPK, Jakarta, Selasa (20/8).

Hasto sempat merujuk pendapat Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir yang menyebutkan Indonesia tak boleh kehilangan jiwa dan raga. Cara menjaga jiwa dan raga Indonesia ialah memastikan tegaknya etika.

"Jadi jangan sampe kita biarkan negeri ini kata pak Haedar Nasir kehilangan jiwa dan raga terpisah, lalu etika dan moral di tinggalkan," ujar Hasto.

Lebih lanjut politikus asal Yogyakarta ini berpesan supaya Pilkada dijunjung tinggi aspek etikanya demi melahirkan pemimpin terbaik.

"Maka seruan-seruan kebenaran ini harus kita buka ruang termasuk dalam Pilkada termasuk dalam agar tidak menjadi objek dalam mobilisasi kekuasaan untuk calon-calon tertentu," imbuhnya.

Baca juga: Polisi Minta Warga DKI yang KTP-nya Dicatut Lapor Bawaslu

Selain itu, Hasto sempat mendapatkan laporan ada 1 daerah yang kaya sumber daya tambang, lalu diusahakan calon tunggal.

"Calon tunggal dari PDIP perjuangan juga ada, tapi ini melalui kerja keras, melalui pengajukan dari rakyat bukan mobilisasi kekuasaan, bukan menggunakan hukum sebagai alat intimidasi," pungkasnya. (Pon)