Hasto Jawab Tudingan PDIP Gerakan Akademisi Kampus

Hasto berbicara kepada awak media di Jakarta. (Foto: Istimewa)
MerahPutih.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa para akademisi dan kampus tidak bisa diintervensi dalam hal apapun.
Menurutnya, seruan para guru besar dan kampus terkait kondisi demokrasi saat ini jelang Pemilu 14 Februari mendatang adalah murni suara rakyat.
Baca Juga:
Pakar Gestur Tangkap Sinyal Koalisi Putaran Dua Kubu 01 dan 03 di Debat Terakhir
Hal itu disampaikan Hasto menjawab tudingan dugaan intervensi PDIP terhadap para akademisi dan kampus untuk menyerukan kritik terhadap kondisi demokrasi di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini.
"Mana ada kampus bisa diintervensi," tegas Hasto menjawab pertanyaan awak media dalam jumpa pers di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/2).
Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini meyakini seruan para akademisi dan kampus-kampus yang menyebar luas saat ini merupakan gerakan kebenaran.
Apalagi, Hasto menyebut para akademisi dan kampus-kampus punya keyakinan tersendiri dalam menyikapi persoalan bangsa.
Baca Juga:
Dia pun menduga, jika ada tudingan gerakan tersebut ada yang mendalangi, justru akan semakin membesarkan gelombang seruan para akademisi dan kampus-kampus soal kondisi demokrasi saat ini.
"Mereka memperjuangkan kebenaran. Mereka punya dalil-dalil yang ditaati dan mereka punya integritas. Sehingga kalau dari kelompok 02 Prabowo-Gibran tim pemenangannya memberikan pernyataan seperti itu, kami yakini bahwa akan semakin banyak kampus yang bergerak. Harusnya otokritik saja dan melakukan koreksi-koreksi," ungkap Hasto.
Politikus asal Yogyakarta ini kembali menegaskan, PDIP tak berkepentingan dalam melakukan mobilisasi kampus-kampus tersebut.
"Karena itu sama saja mengerdilkan. Di antaranya otoritas di perguruan tinggi yang begitu independen," tegasnya.
Hasto pun mengulas begaimana partai berlambang banteng moncong putih ini sangat taat pada aturan yang berlaku di kampus, terutama terkait dengan kampanye.
"Kami kampanye di kampus aja taat aturan, harus melalui undangan, lalu kami datang. Untuk mengundang ketiga paslon saja ada prosedurnya. Jadi tidak pernah ada pemikiran sedikitpun bagi kami untuk melakukan hal tersebut. Ini murni muncul suara rakyat," pungkasnya. (pon)
Baca Juga:
Klarifikasi Pernyataan Presiden Boleh Kampanye, Jokowi Bawa-Bawa Poster
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Surat Suara Bekas Pemilu 2024 Laku Dijual Rp 210 Juta dalam Lelang Daring

DKPP akan Luncurkan IKEPP 24 Oktober 2024
Artis Jadi Ketua Tim Sukses Pilkada Hanya Buat Naikkan Popularitas

Suka Cita Rayakan Pelantikan Anggota DPRD DKI Jakarta Periode 2024-2029

Puan Sebut Pemilu 2024 Harus Menjadi Koreksi

Puan Sesalkan Rakyat tidak Pernah Benar-Benar Berkuasa

Jamin Keselamatan Petugas Ad Hoc di Pilkada, Pemprov DKI Diminta Gandeng BPJS

Tak Setorkan LHKPN, 6.969 Caleg Terpilih Pemilu 2024 Berpotensi Gagal Dilantik

Caleg Terpilih Pemilu 2024 Belum Lapor LHKPN Terancam Batal Dilantik

KPU DKI Rekapitulasi Ulang Pileg DPRD di 233 TPS Cilincing
