Harvard Tolak Pembatasan Aktivisme di Kampus, Pemerintahan Trump Langsung Bekukan Hibah Senilai Rp 35,8 Triliun, Disebut Upaya Pemaksaan Agenda Politik

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 15 April 2025
Harvard Tolak Pembatasan Aktivisme di Kampus, Pemerintahan Trump Langsung Bekukan Hibah Senilai Rp 35,8 Triliun, Disebut Upaya Pemaksaan Agenda Politik

Presiden AS Donald Trump (Foto: Partai Republik AS)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MERAHPUTIH.COM - PEMERINTAH federal Amerika Serikat menyatakan akan membekukan lebih dari USD 2,2 miliar atau sekira Rp 35,8 triliun dalam bentuk hibah dan USD 60 juta atau sekitar Rp 1 triliun dalam bentuk kontrak kepada Universitas Harvard. Pembekuan itu dilakukan setelah institusi tersebut menyatakan tidak akan mematuhi permintaan pemerintahan Trump untuk membatasi aktivitas aktivisme di kampus.

Seperti dilaporkan The Korea Times, pembekuan dana terhadap Harvard itu menandai kali ketujuh pemerintahan Presiden Donald Trump mengambil langkah serupa terhadap salah satu universitas elite di Amerika. Hal itu sebagai upaya untuk memaksakan kesesuaian dengan agenda politik Trump. Enam dari tujuh universitas tersebut berada di dalam kelompok Ivy League.

Dalam surat kepada Harvard pada Jumat (11/4), pemerintahan Trump menyerukan reformasi besar-besaran dalam kepemimpinan dan tata kelola universitas serta perubahan dalam kebijakan penerimaan mahasiswa. Pemerintah juga menuntut agar universitas mengaudit pandangan keberagaman di kampus dan berhenti mengakui beberapa klub mahasiswa.

Pemerintah federal menyatakan hampir USD 9 miliar dalam bentuk hibah dan kontrak terancam jika Harvard tidak mematuhi tuntutan tersebut.

Baca juga:

Gedung Putih Konfirmasi Presiden Donald Trump akan Tanda Tangani Perintah Eksekutif Penutupan Departemen Pendidikan, Menegaskan Kontrol Federal pada Pendidikan telah Gagal


Pada Senin (14/4), Presiden Harvard Alan Garber mengatakan universitasnya tidak akan tunduk pada permintaan pemerintah. “Universitas tidak akan menyerahkan independensinya atau melepaskan hak-hak konstitusionalnya,” kata Garber dalam surat kepada komunitas Harvard.

Garber menegaskan tidak ada pemerintah, ataupun partai yang berkuasa, yang berhak mengatur apa yang boleh diajarkan universitas swasta, siapa yang boleh mereka terima dan pekerjakan, dan bidang studi atau penelitian apa yang boleh mereka kembangkan.

Beberapa jam kemudian, pemerintah membekukan miliaran dolar dana federal untuk Harvard.

Universitas pertama yang menjadi target pemerintahan Trump yakni Columbia. Universitas itu akhirnya menyerah pada tekanan pemerintah karena ancaman pemotongan dana miliaran dolar. Pemerintah juga telah menghentikan sementara pendanaan federal untuk University of Pennsylvania, Brown, Princeton, Cornell, dan Northwestern.

Pemerintahan Trump telah menormalisasi langkah luar biasa berupa pemotongan dana federal untuk menekan institusi akademis besar agar mematuhi agenda politik presiden dan memengaruhi kebijakan di kampus. Pemerintah berpendapat bahwa universitas telah membiarkan antisemitisme merajalela tanpa pengawasan dalam protes di kampus tahun lalu terhadap perang Israel di Gaza.

Garber menyatakan Harvard telah melakukan berbagai reformasi untuk mengatasi antisemitisme. Ia menambahkan banyak tuntutan dari pemerintah tidak terkait langsung dengan isu antisemitisme, tapi upaya untuk mengatur ‘iklim intelektual’ di Harvard.

Memotong pendanaan federal untuk Harvard, salah satu universitas riset terdepan di bidang sains dan kedokteran, tidak hanya membahayakan kesehatan dan kesejahteraan jutaan orang, tetapi juga keamanan ekonomi dan vitalitas bangsa kita. Ia juga menyatakan langkah ini melanggar hak Amandemen Pertama universitas dan melampaui wewenang pemerintah berdasarkan Title VI, yang melarang diskriminasi terhadap siswa berdasarkan ras, warna kulit, atau asal negara.

Tuntutan dari pemerintah termasuk agar Harvard menerapkan kebijakan penerimaan dan perekrutan berdasarkan apa yang mereka sebut sebagai ‘berdasarkan prestasi’, serta melakukan audit terhadap mahasiswa, dosen, dan para pemimpin universitas mengenai pandangan mereka soal keberagaman. Pemerintah juga menyerukan larangan penggunaan masker wajah di Harvard. Hal itu dianggap menargetkan para demonstran pro-Palestina. Trump juga menekan universitas agar berhenti mengakui atau mendanai kelompok mahasiswa yang mendukung atau mempromosikan aktivitas kriminal, kekerasan ilegal, atau pelecehan ilegal.

Penolakan Harvard, menurut gugus tugas antisemitisme federal, semakin memperkuat pola pikir berhak yang mengganggu dan telah mengakar di universitas-universitas paling bergengsi di negara ini. Trump telah berjanji akan mengambil pendekatan yang lebih agresif terhadap antisemitisme di kampus. Ia menuduh mantan Presiden Joe Biden membiarkan universitas lolos dari tanggung jawab. Pemerintahannya telah membuka penyelidikan baru di berbagai kampus dan menahan serta mendeportasi sejumlah mahasiswa asing yang terlibat dalam protes pro-Palestina.

Tuntutan dari pemerintahan Trump telah mendorong sekelompok alumnus Harvard untuk menulis surat kepada pemimpin universitas, menyerukan perlawanan secara hukum dan penolakan mematuhi tuntutan tidak sah yang mengancam kebebasan akademia dan otonomi universitas.

“Harvard hari ini berdiri teguh membela integritas, nilai, dan kebebasan yang menjadi landasan pendidikan tinggi,” kata Anurima Bhargava, salah satu alumnus yang menandatangani surat tersebut. “Harvard mengingatkan dunia bahwa pembelajaran, inovasi, dan pertumbuhan transformatif tidak akan tunduk pada intimidasi atau kehendak otoriter,” imbuhnya.

Tekanan pemerintah terhadap Harvard juga memicu aksi protes akhir pekan lalu dari komunitas kampus dan warga Cambridge, serta gugatan dari Asosiasi Profesor Universitas Amerika (AAUP) pada Jumat yang menentang pemotongan dana tersebut.

Dalam gugatan itu, para penggugat menyatakan pemerintahan Trump gagal mengikuti prosedur yang diwajibkan Title VI sebelum memulai pemotongan dana, termasuk memberikan pemberitahuan resmi kepada universitas dan Kongres.

“Tuntutan yang luas, tapi tidak jelas ini bukanlah solusi atas pelanggaran terhadap hukum federal. Sebaliknya, tuntutan ini secara terbuka bertujuan memaksakan pandangan politik dan kebijakan pemerintah Trump kepada Universitas Harvard dan memaksa universitas menghukum kebebasan berpendapat yang tidak mereka sukai,” ujar para penggugat.(dwi)

#Amerika Serikat #Donald Trump #Harvard University
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Dunia
Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding
Hakim menyebut langkah Trump sebagai kedok untuk serangan ideologis terhadap universitas top AS.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
  Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding
Dunia
Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah
Sejak Jumat lalu, ada sekitar 104.000 unggahan dengan tagar #Trumpdead di platform X milik Elon Musk, dengan total 35,3 juta tayangan.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah
Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Dunia
Presiden China, Rusia, dan Pemimpin Korea Utara Akrab di Parade Militer, Donald Trump Singgung Konspirasi Melawan AS
Putin dan Jong-un mendampingi Xi saat mereka menuju ke platform.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
 Presiden China, Rusia, dan Pemimpin Korea Utara Akrab di Parade Militer, Donald Trump Singgung Konspirasi Melawan AS
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
ShowBiz
Taylor Swift Umumkan Pertunangan, Presiden AS Donald Trump hingga Anggota Kerajaan Inggris Ucapkan Selamat
Padahal, tahun lalu Trump bilang ia benci Taylor Swift.
Dwi Astarini - Rabu, 27 Agustus 2025
Taylor Swift Umumkan Pertunangan, Presiden AS Donald Trump hingga Anggota Kerajaan Inggris Ucapkan Selamat
Indonesia
Dubes RI Harus Tarik Investor ‘Kelas Kakap’ hingga Perluas Akses Pasar di Amerika Serikat, DPR: Intinya Harus Menguntungkan Indonesia
Dubes RI untuk Amerika Serikat Dwisuryo Indroyono harus memastikan Indonesia mendapat untung dari kerja sama militer dengan Amerika.
Frengky Aruan - Selasa, 26 Agustus 2025
Dubes RI Harus Tarik Investor ‘Kelas Kakap’ hingga Perluas Akses Pasar di Amerika Serikat, DPR: Intinya Harus Menguntungkan Indonesia
Dunia
Ini Yang Akan Dibahas Dalam Pertemuan Trump dan Putin di Alaska
Sejumlah laporan media menyebut Rusia mungkin akan menukar wilayah tersebut untuk mendapatkan kendali penuh atas empat wilayah yang diklaim.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 14 Agustus 2025
Ini Yang Akan Dibahas Dalam Pertemuan Trump dan Putin di Alaska
Dunia
Meksiko Kirim 26 Tokoh Kartel Narkoba ke AS, Ada Deal dengan Trump
Kesepakatan ini terjadi saat otoritas AS meningkatkan tekanan terhadap jaringan kriminal yang menyelundupkan narkoba melintasi perbatasan.
Dwi Astarini - Kamis, 14 Agustus 2025
Meksiko Kirim 26 Tokoh Kartel Narkoba ke AS, Ada Deal dengan Trump
Indonesia
Apple Pilih Gelontorkan Investasi Rp 1.627 Triliun di AS, Investasi di Indonesia Diklaim Terus Lanjut
Dalam jangka waktu investasi empat tahun ke depan, target dari pelaku bisnis adalah meningkatkan daya saing dari produk mereka.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 13 Agustus 2025
Apple Pilih Gelontorkan Investasi Rp 1.627 Triliun di AS, Investasi di Indonesia Diklaim Terus Lanjut
Bagikan