Harlah NU ke-91, Hasto: Perkuat Islam Nusantara Untuk Indonesia Raya

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 31 Januari 2017
Harlah NU ke-91, Hasto: Perkuat Islam Nusantara Untuk Indonesia Raya

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (MP/Rizki Fitrianto)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Nahdlatul Ulama (NU) memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-91 di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Selasa (31/1). Peringatan yang diselengkaran secara sederhana itu menghadirkan beragam kegiatan bernuansa kebudayaan nusantara, diantaranya pameran naskah-manuskrip Islam Nusantara dan keris, serta ngaji sejarah dan sinema.

Terkait perayaan tersebut, Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengirim pesan dan ucapan selamat kepada NU atas Harlah ke-91.

"PDI Perjuangan percaya bahwa NU tidak hanya menjadi kekuatan perekat bangsa. Sejarah mencatat peran NU di dalam membela kemerdekaan Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari Resolusi Jihad yang kini diperingati sebagai Hari Santri. Bagi PDI Perjuangan, dari seluruh nafas organisasi NU, mengalirlah wajah Islam yang membangun peradaban, yakni Islam rahmatan lil alamin. Karena itulah PDI Perjuangan sangat mengapresiasi peran NU di dalam mewujudkan Islam nusantara untuk Indonesia Raya," ujar Hasto melalui keterangan persnya, Selasa (31/1).

Mengangkat tema Budaya Sebagai Infrastruktur Penguatan Paham Keagamaan, NU diharapkan dapat memperlihatkan wajah islam yang ramah dan toleran. Menurutnya, Islam bisa berkembang dengan rukun damai dan bisa secara luas diterima masyarakat karena pendekatan budaya lokal sebagai pemahaman keagamaan.

"Melalui NU lah kita bisa melihat proses akulturasi budaya sehingga agama hadir penuh kesejukan dan menyentuh berbagai aspek kehidupan sosial kemasyarakatan," imbuhnya.

Melalui Harlah ini, Hasto berharap NU dapat memberikan jawaban atas berbagai persoalan nasional yang berkaitan dengan adanya pihak-pihak tertentu yang mempertentangkan Pancasila dan Kebhinekaan Indonesia.

"Ibu Megawati Soekarnoputri selalu menegaskan sikap PDI Perjuangan yang menempatkan NU sebagai sahabat dan mitra sejati untuk membumikan Pancasila," pungkasnya.

Sedikit Informasi, Harlah NU ke-91 digelar selama dua hari sejak 30-31 Januari 2017, selama dua hari rangkaian peringatan, turut dimeriahkan penampilan dari Wali, Noe Letto, Hadad Alwie, Cak Lontong, Wayang Wolak Walik, dan Ki Jumaali.

Pada acara penutupannya, Harlah juga turut dihadari oleh sejumlah pejabat tinggi negara, diantaranya Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Tito Karnavian, Ketua DPR RI Setya Novanto, Ketua MPR Zulkifli Hasan dan sejumlah Menteri Kabinet Kerja.

#Harlah NU #Hasto Kristiyanto #Nahdlatul Ulama #Islam Nusantara
Bagikan
Ditulis Oleh

Fadhli

Berkibarlah bendera negerku, tunjukanlah pada dunia.

Berita Terkait

Indonesia
Hasto Tegaskan Prabowo Masih Percaya Ke Megawati
Kepercayaan ini terlihat dari posisi Megawati yang tetap menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)
Angga Yudha Pratama - Minggu, 17 Agustus 2025
Hasto Tegaskan Prabowo Masih Percaya Ke Megawati
Indonesia
Jadi Sekjen PDIP Lagi, Hasto Tegaskan Bakal Selalu Loyal ke Megawati
PDIP, kata ia, akan berdiri di depan dalam memelopori kebijakan-kebijakan pro rakyat sesuai arahan dari Megawati pada saat Kongres Ke-6 PDIP di Bali.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 17 Agustus 2025
Jadi Sekjen PDIP Lagi, Hasto Tegaskan Bakal Selalu Loyal ke Megawati
Indonesia
Ganjar Ungkap Momen Megawati kembali Tunjuk Hasto Jadi Sekjen PDIP
Penunjukan sekjen partai menjadi kewenangan ketua umum.
Dwi Astarini - Kamis, 14 Agustus 2025
Ganjar Ungkap Momen Megawati kembali Tunjuk Hasto Jadi Sekjen PDIP
Indonesia
Struktur Kepengurusan Terbaru PDIP: Hasto Kristiyanto Kembali Jabat Posisi Sekjen
Posisi sekjen sempat diambil alih oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 14 Agustus 2025
Struktur Kepengurusan Terbaru PDIP: Hasto Kristiyanto Kembali Jabat Posisi Sekjen
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Amnesti hingga Abolisi untuk Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto Ternyata Diberikan Atas Perintah Jokowi
Sebuah unggahan informasi menyebut pemberian kebebasan untuk dua tokoh politik itu karena jasa Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 08 Agustus 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Amnesti hingga Abolisi untuk Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto Ternyata Diberikan Atas Perintah Jokowi
Indonesia
Menkum Ungkap Alasan Utama Presiden Beri Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong
Abolisi adalah hak presiden untuk menghapuskan tuntutan pidana atau menghentikan proses hukum dengan persetujuan DPR
Angga Yudha Pratama - Kamis, 07 Agustus 2025
Menkum Ungkap Alasan Utama Presiden Beri Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong
Indonesia
Golkar Sebut Abolisi untuk Tom Lembong dan Amnesti Hasto Momen untuk Merajut Semangat Kebangsaan
Bagi Sari, keputusan ini demi kebaikan bangsa
Angga Yudha Pratama - Senin, 04 Agustus 2025
Golkar Sebut Abolisi untuk Tom Lembong dan Amnesti Hasto Momen untuk Merajut Semangat Kebangsaan
Indonesia
Dasar Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong, Prabowo Lihat Kasusnya Bernuansa Politis
Wujud nyata Presiden Prabowo untuk memperkuat persatuan dan kesatuan.
Wisnu Cipto - Senin, 04 Agustus 2025
Dasar Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong, Prabowo Lihat Kasusnya Bernuansa Politis
Indonesia
Presiden Prabowo Berani Ambil Langkah Kontroversial, Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto Disebut Demi Stabilitas Nasional
Langkah Prabowo dinilai tepat untuk menjag persatuan
Angga Yudha Pratama - Senin, 04 Agustus 2025
Presiden Prabowo Berani Ambil Langkah Kontroversial, Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto Disebut Demi Stabilitas Nasional
Indonesia
Dasco Tegaskan Dukungan PDIP ke Prabowo Tak Terkait Amnesti Hasto Kristiyanto
Dasco mengatakan Megawati meminta kader PDIP memberikan dukungan dan kritik apabila ada kebijakan Pemerintah Prabowo yang tidak pro rakyat.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Dasco Tegaskan Dukungan PDIP ke Prabowo Tak Terkait Amnesti Hasto Kristiyanto
Bagikan