Hari Pertama Konklaf Belum Ada Paus Terpilih, Asap Hitam Keluar Dari Kapel Sistina


Asap di Kapel Sistina, menunjukkan hasil konfklaf pemilihan Paus baru. (ANTARA/HO-id.wikipedia.org)
MerahPutih.com - Konklaf untuk mencari penerus Paus Fransiskus, yang wafat pada 21 April lalu, dimulai pada Rabu sekitar pukul 17.00 waktu Vatikan (22.00 WIB), dengan para kardinal elektor memasuki Kapel Sistina empat pemungutan suara berlangsung.
Sebelum melakukan pemungutan suara, sebanyak 133 kardinal elektor mengucap sumpah bersama kemudian secara individu, untuk setia pada tugas mereka jika terpilih sebagai Paus.
Mereka pun bersumpah untuk “menjaga kerahasiaan atas segala hal yang berkaitan dengan proses pemilihan Paus”.
Konklaf untuk pemilihan Paus ke-267 Gereja Katolik itu dipimpin oleh Kardinal Pietro Parolin, yang menjabat sebagai Sekretaris Negara Vatikan.
Baca juga:
Kumpul Sebelum Konklaf, para Kardinal Bahas Cara Tangani Skandal Pelecehan
Hari pertama konklaf, asap hitam muncul dari cerobong asap di atas Kapel Sistina pada Rabu pukul 21.00 waktu Vatikan atau 02.00 WIB, menandakan pemungutan suara pertama telah diadakan selama konklaf, dan berakhir tanpa ada Paus terpilih.
Mengutip laporan Vatican News, sekitar 45.000 orang telah berkumpul di Lapangan Santo Petrus untuk menunggu hasil pemungutan suara yang dilakukan oleh para kardinal elektor.
Mereka menanti sinyal asap yang semula diperkirakan akan mengepul dari cerobong Kapel Sistina pada pukul 19.00 waktu setempat, tetapi ternyata mereka harus menunggu hingga pukul 21.00 malam.
Di antara umat yang berada di lapangan tersebut adalah Diakon Nicholas Nkoronko dari Tanzania.
"Peran kami di sini adalah untuk berdoa dan bergabung dengan umat Kristen dan umat Katolik lainnya, untuk berdoa agar Roh Kudus membimbing seluruh proses (konklaf),” ujarnya.
“Soal dari mana pun Paus baru berasal—apakah itu dari Afrika, Asia, atau Amerika—yang kita butuhkan adalah seorang Paus yang suci. Kita membutuhkan seorang Paus yang akan membimbing Gereja dan akan menjadi gembala Gereja," kata Nkoronko.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Israel Hancurkan Gereja Katolik di Gaza, Paus Leo XIV Tegur Netanyahu

Kemenlu Kecam Serangan Israel ke Gereja Katolik Palestina, Merusak Nilai Kemanusiaan dan Kesucian

Paus Leo XIV dan Zelenskyy Bahas Perdamaian Ukraina-Rusia setelah Misa Perdana, Berharap Gereja Bisa Jadi Simbol Persatuan

Dialog Agung di Vatikan: Muhaimin Iskandar Membawa Pesan Kebhinekaan dari Indonesia untuk Paus Leo XIV

Budi Arie Sebut Pelantikan Paus Leo XIV Jadi Seruan Moral dan Relevansi dengan Gerakan Koperasi

Singgung Banyaknya Kemiskinan hingga Kebencian, Paus Leo XIV Minta Gereja jadi ‘Ragi’ Bagi Dunia

Cak Imin Diutus dalam Pelantikan Paus Leo XIV, Diharap Jadi Jembatan Persaudaraan Indonesia-Vatikan

Paus Leo XIV Minta Hentikan Perang di Gaza, Ukrania, dan India-Pakistan

Ketua KWI Prediksi Arah Gereja Katolik di Bawah Kepemimpinan Paus Leo XIV, Lebih Pro ke Rakyat Miskin dan Menderita

Sudah Tidak Asing dengan Indonesia, Paus Leo XIV Diharapkan Datang Lagi
