Hari Ini Jamaah Tarekat Naqsabandiyah Rayakan Idul Fitri 1440 Hijriyah


Jamaah Tarekat Naqsabandiyah melaksanakan Salat Id (Foto: antaranews)
MerahPutih.Com - Pemerintah bersama sejumlah ormas Islam telah menetapkan Idul Fitri 1440 Hijriyah jatuh pada Rabu (5/6) besok. Namun bagi Tarekat Naqsabandiyah, berdasarkan rukyat melihat kemunculan bulan 1 Syawal 1440 hijriyah jatuh pada hari ini Selasa (4/6). Dari perhitungan tersebut, hari ini jamaah Tarekat Naqsabandiyah merayakan Idul Fitri.
"Pelaksanaan salat Id hari ini berdasarkan rukyat dan hisab serta didasarkan pada ayat-ayat Alquran dan Hadist," kata salah seorang tokoh jamaah Tarekat Qodariyah wan Naqsabandiyah, H Sayid Afandi, yang ditemui usai melaksanakan Salat Idul Fitri di Masjid Riadul Khair, di Lingkungan Kebon Lauk, Kelurahan Pagutan, Kota Mataram, Selasa (4/6).
Berdasarkan pantauan, ratusan jamaah Tarekat Qodariyah wan Naqsabandiyah, terdiri atas orang dewasa dan anak-anak memadati ruangan hingga halaman masjid.
Mereka tampak khusuk melaksanakan shalat dua rakaat. Setelah itu mendengarkan khatib menyampaikan ceramah tentang Idul Fitri. Selanjutnya mereka bersalam-salaman sebagai tanda saling memaafkan atas segala kesalahan.

Sayid menegaskan pihaknya merayakan Idul Fitri 1440 Hijriah lebih awal, bukan berarti tidak mematuhi pemerintah yang telah menetapkan Lebaran pada 5 Juni 2019.
"Kami tetap mengikuti pemerintah sebagai pemimpin agama yang telah menetapkan Idul Fitri 1440 Hijriah, namun mempersilakan jamaah lainnya melaksanakan shalat Ied sesuai perhitungannya," ucap Sayid.
Ia juga sangat mengapresiasi pemerintah yang sudah bijak terhadap perbedaan waktu merayakan Idul Fitri, sehingga situasi tetap harmonis.
"Kami berharap perbedaan penetapan 1 Syawal tersebut tidak menyebabkan perdebatan dan perpecahan, namun harus saling menghargai," katanya.
BACA JUGA: Meski Jadi Tahanan KPK, Besok Romahurmuziy Berlebaran di RS Polri
Ancaman Bom Jelang Lebaran, Polri: Walau Pelakunya Amatir, Kami Tidak Underestimate
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Burhanul Islam sebagaimana dilansir Antara, mengakui memang sering terjadi perbedaan antara pemerintah dengan Jamaah Tarekat Naqsabandiyah terkait penetapan awal bulan Ramadan dan 1 Syawal.
"Namun perbedaan tersebut tidak terlalu dibesar-besarkan sehingga tidak pernah ada gejolak dan masyarakat umum memaklumi dan bisa memaknai perbedaan," tutupnya.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Prabowo Senang Menteri Kerja Keras Redam Gejolak Harga Pangan di Saat Ramadan dan Idul Fitri

Layani Nasabah pada Libur Lebaran, Bank DKI Terapkan Operasional Terbatas

Ribuan Warga Datangi Monas Selama Libur Lebaran, Pilih Tak Mudik karena Berhemat

Gibran Bagi-bagi Amplop di Rumah Jokowi Sebelum Kembali ke Jakarta Usai Rayakan Idul Fitri

Sowan ke Jokowi, Gibran: Dapat Masukan soal Pemerintahan

Momen Toleransi: Ucapkan Selamat Lebaran, Kardinal Suharyo Peluk Erat Menteri Agama

Ribuan Kendaraan Melintas di Jalur Puncak saat Lebaran, Pasar Cisarua hingga Simpang Taman Safari Jadi Titik Macet

Hari Pertama Lebaran, TMII Dikunjungi Nyaris 10 Ribu Pengunjung

Simak Harga BBM Pertamina dan Swasta Per 1 April, Penurunan Terjadi

Pulang Kampung, Wapres Gibran Bertemu Wali Kota Solo, Ziarah, hingga Menutup Hari di Kediaman Jokowi
