Harga BTC Bull Kian Meroket, Binance Siapkan Peluncuran Lista Dao
Binance bakal luncurkan Lista Dao. Foto: Unsplash/Traxer
MerahPutih.com - Kenaikan Bitcoin (BTC) naik sebesar 15 persen dalam 30 hari terakhir. Pencapaian ini telah berkontribusi pada presale crypto terbaru dari BTC Bull, yang telah menembus lebih dari 5 juta dolar AS (Rp 82,6 miliar).
Pada Senin (28/04), Bitcoin diperdagangkan sekitar 94.000 dolar AS (Rp 1,5 miliar) dan sempat mencapai puncak lokal di 95.000 dolar AS (Rp 1,6 miliar). Kenaikan harga tersebut juga mendorong minat terhadap BTC Bull yang saat ini telah mengumpulkan lebih dari 5 juta dolar AS (Rp 82,6 miliar) dari para investor awal.
Banyak yang memperkirakan, bahwa aset digital terbesar ini akan melewati angka psikologis 100.000 dolar AS (Rp 1,7 miliar) dalam waktu dekat. Sentimen ini telah meningkatkan permintaan untuk presale crypto terbaru, seperti BTC Bull dengan tajam.
Pasar Bitcoin memperlihatkan kebangkitannya, sehingga membuat para trader optimis. Lalu, begitu juga dengan Binance yang tengah sibuk mempersiapkan Lista Dao. Hal ini mengindikasikan pasar cryptocurrency yang tengah bergerak optimis.
Baca juga:
5 Rekomendasi Aplikasi Trading Futures Bitcoin Terbaik, Wajib Dicoba!
Jika kamu ingin trading bitcoin leverage 25x, maka memiliki potensi meningkatkan keuntungan dibanding trading spot. Meski begitu, trading futures ini memiliki risiko yang besar juga, sehingga diperlukan kemampuan dalam menganalisanya.
Tak hanya Bitcoin yang membutuhkan analisa fundamental dan teknikal, kamu juga harus bisa memahami grafik usdt idr, sehingga bisa memprediksi pergerakan harga apakah melangkah positif atau negatif.
Proyek ini telah merancang beberapa tahap berdasarkan level harga Bitcoin, termasuk pembakaran token di 175.000 dolar AS (Rp 2,8 miliar) dan 225.000 dolar AS (Rp 3,7 miliar), serta airdrop tambahan di 200.000 dolar AS (Rp 3,3 miliar) dan 250.000 dolar AS (Rp 4,1 miliar).
Binance Megadrop Siapkan Lista DAO, Prediksi Harga Capai 11 USDT
Binance Megadrop akan segera memperkenalkan proyek terbarunya, yaitu Lista DAO (LISTA), dalam fase peluncuran pada 23 Mei 2024.
Proyek ini menggantikan Launchpool dengan harga yang diperkirakan akan mencapai 11,03 USDT (Rp 16.520).
Lista DAO merupakan sebuah protokol peminjaman stablecoin yang bersifat terdesentralisasi dan didukung oleh Liquid Staking Derivatives Finance (LSDfi).
Para pengguna dapat melakukan staking dan menyuplai likuiditas untuk mendapatkan lisUSD, yakni stablecoin yang terikat pada nilai dolar AS.
Baca juga:
DRX Token Resmi Diluncurkan, Ini Aset Kripto Lokal Kebanggaan Indonesia
Melalui total pasokan sebanyak satu miliar token, saat ini ada sekitar 143 juta token LISTA yang beredar, dengan kapitalisasi pasar mencapai kurang lebih 27 juta dolar AS (Rp 446 miliar).
Meskipun saat ini berada di kisaran 0,1431 USDT, ada potensi keuntungan yang masih bisa mencapai 82 kali lipat. Kapitalisasi pasar diprediksi akan menembus angka 2,2 miliar USDT pada siklus pasar kali ini.
Inovasi DeFi di Lista DAO
Lista DAO memperkenalkan berbagai fitur unggulan, seperti sistem Collateralized Debt Position (CDP) yang mirip dengan MakerDAO, solusi staking yang melawan likuiditas seperti Lido DAO, serta mekanisme Proof of Liquidity (PoL).
Pengguna dapat mengunci jaminan, mencetak lisUSD, melakukan staking dengan BNB, dan tetap mempertahankan likuiditas melalui slisBNB token likuiditas yang ditawarkan oleh Lista DAO.
Selain itu, protokol ini juga dapat berfungsi dengan Ethereum Virtual Machine (EVM), memungkinkan keterhubungan dengan DApp lainnya.
Dilansir dari Pintu Market, Harga Tether hari ini adalah Rp 16.569 dengan volume perdagangan Tether (USDT) sebesar 38.477.566.640 dolar AS (Rp 635 miliar) dalam 24 jam terakhir, yang menunjukkan peningkatan sebesar 74,70% dibandingkan sehari yang lalu.
Baca juga:
Nilai Aset Bitcoin Sentuh Rp 1 Miliar, Upbit Bagikan Saran bagi Investor
Sementara itu, Tether (USDT) telah mencapai harga tertinggi sepanjang masa mencapai 1,32 dolar AS (Rp 21.806) dan harga terendah sepanjang masa di 0,5725 dolar AS (Rp 9.416). Saat ini, harga Tether berada 24,39% di bawah puncak tertingginya dan 74,73% di atas nilai terendah yang tercatat.
Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi. Sebab, sifat crypto memiliki harga yang fluktuatif.
Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor. (*)
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Hilirisasi SDA Ditargetkan Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Danantara Resmi Akuisisi Hotel dan Tanah Sekitar Masjid Al-Haram di Makkah
Pintu Gandeng OJK Edukasi Aset Kripto di Kampus Binus
Pintu-Blockvest Bongkar Kunci Sukses Bagi Mahasiswa yang Ingin Jadi Jutawan Lewat AI dan Blockchain
Tokenisasi Saham xStocks Tiba-Tiba Jadi Primadona Investor Kripto Indonesia Buntut Kompetisi Trading Pintu 2025
Genius Act Stablecoin dan Tokenisasi RWA Dinilai Bakal Jadi 'Game Changer' Kripto 5 Tahun ke Depan
Tahap Pertama, Mobil Buatan Jepang Disasar Pakai BBM Bioetanol 10 Persen
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik
Ford Kembali Bangun Pabrik di Indonesia, Belum Akan Masuk ke Mobil Listrik
Bali Bakal Kendalikan Investor Asing, Rental Kendaraan dan Villa Bakal Ditertibkan