Habib Luthfi Sebut Takut Beraktivitas Saat Pandemi Sebabkan Was-Was dan Mudah Dikompori

Rais Aam Idarah Aliyah Jam'iyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (Jatman) Habib Muhammad Luthfi bin Yahya (NU.or.id/Abdul Muiz)
Merahputih.com - Rais Aam Idarah Aliyah Jam'iyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (Jatman) Habib Muhammad Luthfi bin Yahya menilai pandemi COVID-10 membuat sebagian masyarakat takut untuk melakukan aktivitas. Termasuk dalam hal pekerjaan.
"Padahal pekerjaan tersebut yang selama ini menjadi jalan baginya untuk menafkahi keluarganya. Keadaan semacam ini, apabila diimbangi dengan kekuatan hati yang lemah, akan menyebabkan was-was dan mudah dikompori," ujar Habib Luthfi dikutip dari laman resmi NU, Senin (6/7).
Baca Juga:
Bantu Urai Penumpukan Penumpang KRL, Kereta Bandara Banjir Promo
Hal itu disampaikan Habib Luthfi saat menghadiri rutinan kliwonan di Kanzus Sholawat, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (03/7).
Sehingga, penting bagi kita untuk tetap melaksanakan ikhtiar, yang tentunya dibarengi dengan protokol kesehatan yang sudah ditentukan. Ikhtiar tetap dilakukan agar menjaga diri dari penyakit wajib, tapi tidak melunturkan usaha.
"Yang tani, dagang, silaturahim sesuai dengan peraturan. Tidak boleh kita putus (silaturahim) karena silaturahim panjangkan umur," jelas Habib Luthfi.

Usaha ini juga mesti dibarengi dengan sikap menautkan hati hanya kepada Allah SWT. Pertautan hati kepada-Nya akan membuat jiwa dan hati ini akan tegar serta siap mengadapi kondisi apapun.
"Melihat ini itu, (semua) kembali kepada Allah. Tidak ta'alluq kepada selain Allah," singkatnya.
Menurutnya, bilamana seseorang di hatinya sudah tertanam kepada Yang Maha Kuasa, akan mengeluarkan kekuatan yang luar biasa dan tidak akan memandang sesuatu selain Allah.
Baca Juga:
KRL Dituding Sarang Penyebaran Corona, Begini Klarifikasi KCI
Habib Luthfi juga mengingatkan untuk senantiasa menjaga kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Selain itu, ia juga berharap agar bangsa ini tidak mudah dikompori dan dibenturkan antarsesama.
"Kita bangsa Indonesia, umat Islam khususnya, wajib menjaga kesatuan persatuan Indonesia. Jangan sampai kita mau dibenturkan, memberi bertepuk tangan orang lain. Tunjukkan bahwa kita adalah bangsa Indonesia yang kuat," tegasnya. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
KPK Buka Peluang Panggil Ketum PBNU Terkait Korupsi Kuota Haji

PBNU Desak KPK Segera Umumkan Tersangka Korupsi Kuota Haji Biar tidak Jadi Bola Liar

KPK Telusuri Aliran Dana Kasus Korupsi Kuota Haji, Termasuk ke PBNU

Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan

PBNU Instruksikan Jaga Stabilitas Nasional, Tidak Terprovokasi Isu Memecah Belah

PBNU Bangun 1.000 Titik SPPG, 10 Dapur Diklaim Siap Beroperasi

Gubernur Pramono Bantah Orang NU Dipermudah Masuk Kerja di BUMD

Gubernur Pramono Janjikan Pekerjaan Bagi Kader Muslimat NU di BUMD

Konferensi Pesantren Ditutup, Hasilkan Empat Rekomendasi Utama

Reaksi PBNU saat Tahu Pengurusnya Jadi Komisaris Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat hingga Dituding Terima Uang
