Gunung Merapi Muntahkan 4 Kali Guguran Lava Sejauh 1,2 Km


Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava sebanyak empat kali pada Jumat (2/2). Foto: dok. BPPTKG
MerahPutih.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan, Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava sebanyak empat kali dengan jarak luncur maksimum 1,2 km pada Jumat (2/2).
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso menjelaskan, berdasarkan pengamatan pada pukul 00.00-06.00 WIB, guguran lava itu meluncur ke arah Kali Bebeng.
"Teramati empat kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter (1,2 km). Terdengar satu kali suara guguran dengan intensitas sedang dari Pos Babadan," ujarnya.
Baca juga: Gunung Semeru Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 600 Meter
Selama pengamatan berlangsung, Gunung Merapi juga mengalami 35 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-27 mm selama 22.6 hingga 168.1 detik dan empat kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3 mm selama 6 hingga 7,8 detik.
Asap kawah bertekanan lemah di atas puncak Gunung Merapi terlihat berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 10 meter di atas puncak kawah.
Berdasarkan pengamatan pada Kamis (1/2) pukul 00.00-24.00 WIB, Gunung Merapi juga tercatat 15 kali meluncurkan guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter dan satu kali awan panas guguran ke arah Kali Bebeng sejauh 1,8 km.
Laporan BPPTKG pada 19-15 Januari 2024 menunjukkan, morfologi kubah barat daya Gunung Merapi teramati adanya sedikit perubahan akibat aktivitas awan panas guguran dan guguran lava dengan titik panas terukur mencapai 319,7 derajat Celsius, di mana lebih rendah dari suhu pengukuran sebelumnya.
Baca juga: BNPB Imbau Warga Waspada Potensi Awan Panas Gunung Merapi
View this post on Instagram
Terlihat pula cekungan atau pengurangan material di hulu Sungai Bebeng maupun Sungai Krasak akibat kejadian awan panas. Sedangkan untuk kubah tengah, relatif tetap dengan titik panas terukur mencapai 192,4 derajat Celsius, atau lebih tinggi dari suhu pengukuran sebelumnya.
Berdasarkan analisis foto udara pada 10 Januari 2024, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.663.300 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.358.400 meter kubik.
Agus menyatakan, sampai saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Untuk mengantisipasi terjadinya erupsi Gunung Merapi, BPPTKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di daerah potensi bahaya.
Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima km) serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng (sejauh maksimal tujuh km).
Pada sektor tenggara, meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga km dan Sungai Gendol lima km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif, bisa menjangkau radius tiga km dari puncak. (*)
Baca juga: Status Gunung Lewotobi Laki-laki Turun ke Level Siaga
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Parigi, Rangkaian Susulan Gempa Magnitudo 4,8

Gunung Ibu Erupsi Setinggi 700 Meter, PVMBG Naikkan Status Menjadi Waspada

Tanah Longsor Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Sudan, hanya 1 Orang yang Selamat

Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka

Gunung Marapi Kembali Erupsi, Waspada Lahar Dingin Mengancam Warga

Gunung Marapi Meletus, Lontaran Kolom Abu Capai Ketiinggian 3.691 MDPL

Magma Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Bertumbuh, Erupsi Hampir Setiap Hari

PT KCIC Pastikan Sistem Pendeteksi Gempa Berfungsi di Sepanjang Jalur Whoosh

Ada 13 Gempa Susulan di Karawang-Bekasi hingga Pagi ini, Dipicu Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat
