Gunung Api Lewotobi Laki-Laki Masih di Level Awas, Embusan Asap Masih Hiasi Kawah

Gunung Lewotobi Laki-laki kembali erupsi pada Sabtu (19/4). Foto: PVMBG
Merahputih.com - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa berdasarkan hasil analisis visual dan instrumental menunjukkan bahwa aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih tergolong tinggi.
"Oleh karena itu, tingkat aktivitas gunung api ini masih ditetapkan pada Level IV (Awas)," ujar Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid dikutip Antara, Sabtu (24/5).
Pada periode 22 Mei 2025 pukul 12.00 hingga 23 Mei 2025 pukul 18.00 Wita, tercatat Gunung Lewotobi Laki-Laki satu kali mengalami erupsi dengan tinggi kolom erupsi mencapai 300 meter di atas puncak.
Terlihat embusan asap dengan tekanan lemah hingga sedang berwarna putih di sekitar kawah dengan ketinggian 500—700 meter di atas puncak.
"Suara gemuruh sudah tidak terdengar, begitu juga sinar api sudah tidak tampak," ujarnya.
Baca juga:
Lebih lanjut rekaman kegempaan yang terjadi dalam rentang waktu tersebut adalah satu kali gempa letusan, 12 kali gempa embusan, 24 kali gempa harmonik, 31 kali gempa vulkanik dalam, sesekali tektonik lokal, dan delapan kali gempa tektonik jauh.
Dari data kegempaan, lanjut dia, terlihat indikasi penurunan aktivitas permukaan. Namun, suplai dari kedalaman masih terlihat yang ditandai dengan peningkatan gempa vulkanik dalam yang cukup, tetapi amplitudo dominannya kecil.
Sementara itu, data tiltmeter menunjukkan penurunan, yang menandakan tekanan dari dalam menuju pada kestabilan.
Dari visual drone, terlihat adanya material lava di dasar kawah Gunung Lewotobi Laki-Laki. "Apabila terjadi erupsi yang membongkar lava, akan bersifat eksplosif dengan energi yang besar," katanya.
Karena tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki masih Level IV (Awas), pihaknya mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 km dan sektoral barat-timur laut sejauh 7 km dari pusat erupsi.
"Tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah," ungkapnya.
Baca juga:
Gempa yang Guncang Bengkulu Disebabkan Deformasi Kerak Bumi, Masyarakat Diminta Waspada
Masyarakat juga diminta untuk tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya.
Selain itu, masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana agar mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan lebat, khususnya di daerah aliran sungai yang berhulu pada puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki seperti di Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, dan Nurabelen.
Ia juga mengimbau warga yang terdampak hujan abu menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi saluran pernapasan.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Parigi, Rangkaian Susulan Gempa Magnitudo 4,8

Gunung Ibu Erupsi Setinggi 700 Meter, PVMBG Naikkan Status Menjadi Waspada

Tanah Longsor Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Sudan, hanya 1 Orang yang Selamat

Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka

Gunung Marapi Kembali Erupsi, Waspada Lahar Dingin Mengancam Warga

Gunung Marapi Meletus, Lontaran Kolom Abu Capai Ketiinggian 3.691 MDPL

Magma Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Bertumbuh, Erupsi Hampir Setiap Hari

PT KCIC Pastikan Sistem Pendeteksi Gempa Berfungsi di Sepanjang Jalur Whoosh

Ada 13 Gempa Susulan di Karawang-Bekasi hingga Pagi ini, Dipicu Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat
