Gunung Api Lewotobi Laki-Laki Masih di Level Awas, Embusan Asap Masih Hiasi Kawah

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Sabtu, 24 Mei 2025
Gunung Api Lewotobi Laki-Laki Masih di Level Awas, Embusan Asap Masih Hiasi Kawah

Gunung Lewotobi Laki-laki kembali erupsi pada Sabtu (19/4). Foto: PVMBG

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Merahputih.com - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa berdasarkan hasil analisis visual dan instrumental menunjukkan bahwa aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih tergolong tinggi.

"Oleh karena itu, tingkat aktivitas gunung api ini masih ditetapkan pada Level IV (Awas)," ujar Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid dikutip Antara, Sabtu (24/5).

Pada periode 22 Mei 2025 pukul 12.00 hingga 23 Mei 2025 pukul 18.00 Wita, tercatat Gunung Lewotobi Laki-Laki satu kali mengalami erupsi dengan tinggi kolom erupsi mencapai 300 meter di atas puncak.

Terlihat embusan asap dengan tekanan lemah hingga sedang berwarna putih di sekitar kawah dengan ketinggian 500—700 meter di atas puncak.

"Suara gemuruh sudah tidak terdengar, begitu juga sinar api sudah tidak tampak," ujarnya.

Baca juga:

NTT Kembali Bergetar! Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Keluarkan Kolom Abu Tebal ke Utara dan Timur Laut

Lebih lanjut rekaman kegempaan yang terjadi dalam rentang waktu tersebut adalah satu kali gempa letusan, 12 kali gempa embusan, 24 kali gempa harmonik, 31 kali gempa vulkanik dalam, sesekali tektonik lokal, dan delapan kali gempa tektonik jauh.

Dari data kegempaan, lanjut dia, terlihat indikasi penurunan aktivitas permukaan. Namun, suplai dari kedalaman masih terlihat yang ditandai dengan peningkatan gempa vulkanik dalam yang cukup, tetapi amplitudo dominannya kecil.

Sementara itu, data tiltmeter menunjukkan penurunan, yang menandakan tekanan dari dalam menuju pada kestabilan.

Dari visual drone, terlihat adanya material lava di dasar kawah Gunung Lewotobi Laki-Laki. "Apabila terjadi erupsi yang membongkar lava, akan bersifat eksplosif dengan energi yang besar," katanya.

Karena tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki masih Level IV (Awas), pihaknya mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 km dan sektoral barat-timur laut sejauh 7 km dari pusat erupsi.

"Tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah," ungkapnya.

Baca juga:

Gempa yang Guncang Bengkulu Disebabkan Deformasi Kerak Bumi, Masyarakat Diminta Waspada

Masyarakat juga diminta untuk tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya.

Selain itu, masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana agar mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan lebat, khususnya di daerah aliran sungai yang berhulu pada puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki seperti di Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, dan Nurabelen.

Ia juga mengimbau warga yang terdampak hujan abu menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi saluran pernapasan.

#Erupsi #Gunung Lewotobi #Bencana Alam
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal
Sedikitnya 21 kematian juga dilaporkan di seluruh Pakistan dalam 24 jam terakhir dan lebih dari 9.300 rumah hancur diterjang hujan lebat dan banjir.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal
Indonesia
Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Parigi, Rangkaian Susulan Gempa Magnitudo 4,8
Selain itu guncangan juga dirasakan di Kota Palu dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Parigi, Rangkaian Susulan Gempa Magnitudo 4,8
Indonesia
Gunung Ibu Erupsi Setinggi 700 Meter, PVMBG Naikkan Status Menjadi Waspada
Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan masker dan kacamata
Angga Yudha Pratama - Rabu, 03 September 2025
Gunung Ibu Erupsi Setinggi 700 Meter, PVMBG Naikkan Status Menjadi Waspada
Dunia
Tanah Longsor Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Sudan, hanya 1 Orang yang Selamat
Tanah longsor nan menghancurkan itu benar-benar meluluhlantakkan sebagian wilayah yang dikenal sebagai daerah penghasil jeruk.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
 Tanah Longsor Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Sudan, hanya 1 Orang yang Selamat
Dunia
Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka
Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyatakan gempa berkekuatan 6,0 yang terjadi pada Minggu pukul 23.47 itu berpusat 27 kilometer timur laut Jalalabad.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka
Indonesia
Gunung Marapi Kembali Erupsi, Waspada Lahar Dingin Mengancam Warga
PVMBG juga memperingatkan adanya potensi banjir lahar dingin
Angga Yudha Pratama - Rabu, 27 Agustus 2025
Gunung Marapi Kembali Erupsi, Waspada Lahar Dingin Mengancam Warga
Indonesia
Gunung Marapi Meletus, Lontaran Kolom Abu Capai Ketiinggian 3.691 MDPL
PVMBG juga mengingatkan ancaman potensi lahar dingin bagi masyarakat sekitar Marapi.
Wisnu Cipto - Rabu, 27 Agustus 2025
Gunung Marapi Meletus, Lontaran Kolom Abu Capai Ketiinggian 3.691 MDPL
Indonesia
Magma Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Bertumbuh, Erupsi Hampir Setiap Hari
Pada 23 Agustus 2025, pukul 18.00 WITA, status Gunung Lewotobi Laki-laki turun dari awas menjadi siaga atau level III.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Magma Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Bertumbuh, Erupsi Hampir Setiap Hari
Indonesia
PT KCIC Pastikan Sistem Pendeteksi Gempa Berfungsi di Sepanjang Jalur Whoosh
PT KCIC memastikan, bahwa sistem pendeteksi gempa berfungsi di sepanjang jalur Whoosh. Notifikasi dini dari sistem tersebut langsung terdeteksi ketika gempa terjadi.
Soffi Amira - Kamis, 21 Agustus 2025
PT KCIC Pastikan Sistem Pendeteksi Gempa Berfungsi di Sepanjang Jalur Whoosh
Indonesia
Ada 13 Gempa Susulan di Karawang-Bekasi hingga Pagi ini, Dipicu Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat
13 gempa susulan terjadi di Karawang-Bekasi hingga Kamis (21/8) pagi. Gempa tersebut dipicu oleh sesar naik busur belakang Jawa Barat.
Soffi Amira - Kamis, 21 Agustus 2025
Ada 13 Gempa Susulan di Karawang-Bekasi hingga Pagi ini, Dipicu Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat
Bagikan