Gunung Anak Krakatau Level III, Masyarakat Diimbau Waspada Potensi Tsunami Malam Hari

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 26 April 2022
Gunung Anak Krakatau Level III, Masyarakat Diimbau Waspada Potensi Tsunami Malam Hari

Tangkapan layar konferensi pers terkait kewaspadaan Gunung Anak Krakatau diikuti secara daring di Jakarta, Senin (25/4/2022). (Antara/Devi Nindy)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Status aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) naik Level III dari sebelumnya Level II.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat mewaspadai potensi gelombang tinggi atau tsunami usai GAK Level III.

"Dengan meningkatnya aktivitas Gunung Anak Krakatau dari Level II menjadi Level III yang disampaikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, maka masyarakat diminta untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi atau tsunami terutama di malam hari," ujar Dwikorita dalam konferensi pers diikuti secara daring di Jakarta, Senin (25/4).

Baca Juga:

Status Gunung Anak Krakatau Naik Jadi Level III, Ini Imbauan untuk Masyarakat

Dwikorita menjelaskan, secara historis aktivitas Gunung Anak Krakatau pernah menimbulkan tsunami beberapa kali.

Sehingga pada malam hari, sulit untuk bisa melihat secara visual adanya gelombang tinggi yang mendekati pantai akibat aktivitas GAK.

Selain itu pada malam hari, pemantauan berbagai kemungkinan dari arah laut tidak dapat dilakukan lantaran tidak terlihat jelas.

"Dan tentunya waspada terhadap potensi gelombang tinggi sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh BMKG," ujar dia, seperti dikutip Antara.

Baca Juga:

Gunung Anak Krakatau Masih Berstatus Waspada

Akibat peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau, BMKG, bersama PVMBG, Badan Geologi di bawah Kementerian ESDM terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau dan muka air laut di Selat Sunda.

Masyarakat diminta untuk tidak terpancing oleh isu yang tidak bertanggung, kemudian untuk memastikan informasi hanya bersumber dari PVMBG, Badan Geologi, dan BMKG serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

"Perlu dipahami waspada bukan evakuasi, waspada artinya berhati-hati dengan meningkatkan kesiapsiagaan dan dengan tetap memperhatikan informasi dari pihak berwenang yaitu BMKG badan geologi, dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)," ujar Dwikorita. (*)

Baca Juga:

Peneliti ITB Lakukan Penelitian Longsor-Tsunami Gunung Anak Krakatau Tahun 2018

#Gunung Anak Krakatau #Gunung Krakatau #Tsunami #Tsunami Selat Sunda
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
BRIN Lakukan Ekspedisi Maritim Pelajari Tsunami Akibat Tumbukan Lempeng Australia–Jawa, Ajak Peneliti China
Ekspedisi bertajuk Collision Process Between the Java and Australia and Its Impacts on Geohazard tersebut dilakukan atas kerja sama BRIN dengan Second Institute of Oceanography (SIO) dari China, dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
BRIN Lakukan Ekspedisi Maritim Pelajari Tsunami Akibat Tumbukan Lempeng Australia–Jawa, Ajak Peneliti China
Indonesia
Tsunami Besar di Selatan Jawa Berpotensi Terulang, Tunggu 200 Tahun Kedepan
Temuan tersebut didapatkannya berdasarkan jejak endapan tsunami purba yang ditemukan dari hasil penelitian beberapa tahun terakhir di berbagai lokas
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 06 Agustus 2025
Tsunami Besar di Selatan Jawa Berpotensi Terulang, Tunggu 200 Tahun Kedepan
Dunia
Peringatan Tsunami Sudah Dicabut, Rusia Dihantam Gempa Susulan M 6,7
Hari ini terjadi gempa susulan bermagnitudo 6,7 menyusul gempa bumi dahsyat yang mengguncang Kamchatka, Rusia pada Rabu kemarin
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
Peringatan Tsunami Sudah Dicabut, Rusia Dihantam Gempa Susulan M 6,7
Indonesia
Tsunami Pasca Gempa Rusia Mereda, Jepang dan Kamchatka Cabut Peringatan!
Namun, potensi gempa susulan masih ada
Angga Yudha Pratama - Kamis, 31 Juli 2025
Tsunami Pasca Gempa Rusia Mereda, Jepang dan Kamchatka Cabut Peringatan!
Indonesia
Gelombang Melemah, BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami akibat Gempa Rusia
Dasar pencabutan peringatan dini itu yakni hasil analisis marigram, grafik tinggi muka laut.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
Gelombang Melemah, BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami akibat Gempa Rusia
Dunia
Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami
Peringatan ancaman gelombang tsunami telah dicabut di wilayah Kamchatka, Rusia, setelah gempa magnitudo 8,8 melanda pada pagi hari.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami
Dunia
Warga Hawaii Ramai-Ramai Menjauh dari Pantai saat Gelombang Tsunami Tiba, tak Mau Ambil Risiko
Jalan-jalan Hawaii mulai padat karena warga mengungsi dari rumah mereka.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Warga Hawaii Ramai-Ramai Menjauh dari Pantai saat Gelombang Tsunami Tiba, tak Mau Ambil Risiko
Indonesia
Tsunami Akibat Gempa Rusia Hantam 9 Titik di Indonesia, Paling Tinggi 20 CM
BMKG mencatat terjadi tsunami kecil di Indonesia pascagempa M 8,7 di Semenanjung Kamchatka, timur jauh Rusia.
Wisnu Cipto - Rabu, 30 Juli 2025
Tsunami Akibat Gempa Rusia Hantam 9 Titik di Indonesia, Paling Tinggi 20 CM
Indonesia
Waspada! Peringatan Tsunami di Indonesia Imbas Gempa Rusia Belum Dicabut
Gelombang tsunami akibat dampak dari gempa besar di Rusia telah memasuki wilayah perairan di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 30 Juli 2025
Waspada! Peringatan Tsunami di Indonesia Imbas Gempa Rusia Belum Dicabut
Indonesia
Minta 10 Pantai Dikosongkan, BNPB: Tsunami 50 cm Bisa Membunuh
Gelombang tsunami diperkirakan akan tiba di perairan Indonesia siang hingga sore hari ini dengan ketinggian ombak mencapai 0,5 meter atau 50 cm.
Wisnu Cipto - Rabu, 30 Juli 2025
Minta 10 Pantai Dikosongkan, BNPB: Tsunami 50 cm Bisa Membunuh
Bagikan