Guntur Romli Ungkap Isi Surat Hasto Jelang Sidang


Guntur Romli Ungkap Isi Surat Hasto Jelang Sidang.(foto: Merahputih.com/Ponco Sulaksono)
MERAHPUTIH.COM - POLITIKUS PDI Perjuangan (PDIP) Guntur Romli mengungkap isi surat yang diberikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepadanya. Hasto menitipkan sejumlah pesan kepada Guntur terkait dengan PDIP.
Guntur menjelaskan, sebelum berangkat ke Pengadilan Tipikor Jakarta, Hasto sempat menitipkan surat yang disampaikan kepadanya untuk dibacakan kepada masyarakat Indonesia.
"Di dalam tahanan KPK, Mas Hasto Kristiyanto selalu mendoakan bangsa dan negara khususnya bagi perjuangan terhadap nilai nilai keadilan kemanusiaan dan kemerdekaan bagi setiap anak bangsa agar bebas dari rasa takut untuk berbicara," kata Guntur jelang sidang Hasto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (11/4).
Guntur menyebut doa Hasto diiringi puasa khusus termasuk 36 jam tidak makan dan tidak minum. Hal itu merupakan bagian dari penggemblengan jiwa dan raga Hasto. "Jadi mas Hasto di tahanan itu beratnya turun 6 kilogram karena rajin puasa dan rajin olahraga," ujarnya.
Baca juga:
Lewat Surat Dari Penjara, Hasto Singgung Upaya Ambil Alih PDIP
Guntur mengatakan Hasto terus mengobarkan semangat juang spiritual dan berolahraga secara teratur walau berada di tahanan KPK. Hal itu membuat hidup Hasto semakin disempurnakan.
"Di dalam tahanan terjadi kristalisasi nilai dan semangat karena itulah jangan pernah takut berjuang bagi keadilan, kemanusiaan, dan kemerdekaan. Bangsa akan semakin kuat karena energi positif seluruh anak bangsanya," ungkapnya.
Selain itu, Hasto juga menyoroti berbagai tantangan perekonomian saat ini. Hasto berpesan agar seluruh komponen bangsa harus bersatu dan bekerja sama guna mengatasi berbagai kesulitan akibat abuse of power pada periode sebelumnya.
Menurut Hasto, kesulitan ekonomi yang terjadi di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akibat dari salah urus negara yang dilakukan Presiden Ketujuh RI Joko Widodo.
"Terus gelorakan pentingnya supremasi hukum, tanpa ada hukum yang berkeadilan tidak ada kemakmuran. Membiarkan berbagai ketidakadilan sama saja dengan membunuh masa depan," tutup Guntur.(Pon)
Baca juga:
?
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Hakim Pengadil Tom Lembong Bakak Disidang KY di Akhir Bulan, Tom Sampaikan Apresiasi

KPK Pastikan Belum Ada Rencana Panggil Mahfud MD Terkait Dugaan Mark Up Proyek Whoosh

KPK Kirim Sinyal Bahaya, Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran Diperkuat dengan Integrasi Pencegahan dan Penindakan

KPK Tanggapi Pernyataan Mahfud soal Proyek Whoosh: Kasus Korupsi Bisa Diusut Lewat Case Building

Novel Baswedan: TWK KPK Manipulatif, Pimpinan Baru Jangan Lanjutkan Kebijakan Firli

Eks Penyidik KPK Desak Prabowo Aktifkan Kembali 57 Pegawai Korban TWK: Saatnya Buktikan Perubahan!

Uang Korupsi CPO Rp 13 Triliun Dikembalikan ke Negara, Prabowo: Ini Pertanda Baik di 1 Tahun Pemerintahan

Uang Triliunan dari Kasus Korupsi CPO ‘Penuhi’ Ruangan Kejagung, Presiden Prabowo: Ini untuk Renovasi 8.000 Sekolah

KPK Perpanjang Masa Penahanan Mantan Wamenaker Immanuel Ebenezer Alias Noel

Kejagung Terima Pengembalian Hampir Rp 10 Miliar dari Kasus Chromebook, Bukan dari Nadiem Makarim
