Gubernur Aceh Hapus Penggunaan QR Code Saat Beli BBM, Sebut Tidak Memiliki Manfaat


Mendagri Tito Karnavian saat melantik Muzakir Manaf dan Fadhlullah (Mualem-Dek Fadh) sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh periode 2025-2030, di sidang paripurna DPR Aceh, di Banda Aceh, Rabu (12/2/2025). ANTARA/Rahmat Fajri.
MerahPutih.com - Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Aceh Muzakir Manaf-Fadhlullah (Mualem-Dek Fadh) dilantik Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pada Rabu, 12 Februari 2025 di DPR Aceh.
Usai dilantik, Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem mewacanakan penghapusan sistem barcode (QR code) pengisian bahan bakar minyak (BBM) di seluruh SPBU di Aceh yang selama ini berlaku di Tanah Rencong tersebut.
"PR hari ini adalah, semua SPBU yang ada di Aceh tidak istilah lagi ada barcode (saat isi BBM)," kata Mualem, di Banda Aceh, Rabu (12/2).
Aceh merupakan salah satu daerah di Indonesia yang ditunjuk Pertamina untuk menerapkan kebijakan penggunaan barcode pengisian BBM bersubsidi di SPBU, dan kebijakan ini sudah berlaku di Aceh sejak 2022 lalu.
Baca juga:
Usulan Pemberian BBM Bersubsidi untuk Pengendara Ojek Online
Ia menggarisbawahi, sesuai dengan sumpah jabatan yang dibacakan, mereka ingin mensejahterakan dan menyenangkan rakyat Aceh.
Ia memaparkan, kebijakan awal yang ingin dilakukan adalah menghapus sistem barcode pengisian BBM. Sehingga masyarakat bisa langsung mendapatkannya meski tanpa QR barcode.
"Mohon digarisbawahi semua, siapa saja yang isi minyak tetap terus, karena tidak jadi masalah lagi kepada masyarakat (tanpa harus barcode)," ujarnya.
Gubernur berpadangan, pengisian BBM dengan sistem barcode tersebut tidak memiliki manfaat sama sekali.
"Bapak Mendagri, Bapak Jusuf Kalla, ini suatu masalah di Aceh kadang-kadang orang mau bakar SPBU dengan barcode itu, Tapi saya pikir-pikir, saya lihat di lapangan tidak ada makna sekalipun," kata Mualem. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Nasib E10 Tergantung Tebu dan Pabrik Gula, Begini Peringatan Profesor ITB

Pakar Otomotif ITB Jelaskan Higroskopis Beda Jauh dari Korosif, Jamin E10 Ramah Mesin

BBM E10 Rusak Mesin? Guru Besar UB Bongkar Mitos yang Bikin Rugi

BBM 'Hijau' Bikin Was-Was, Kementerian ESDM 'Paksa' Industri Otomotif Uji Ketahanan E10

Bye-Bye Knocking! BBM E10 Bikin Mobil Modern Senyum, Mesin Tua Auto Menangis

Guru Besar ITB Sebut Campuran 10 Persen Etanol Langkah Visoner Optimalkan Bahan Naku Lokal Indonesia

BBM Baru Bikin Was-Was! DPR Tegaskan Mesin Mobil di Indonesia Belum Ramah Etanol 10 Persen

Menteri Bahlil Ingatkan SPBU Swasta Ikuti Aturan, Termasuk Urusan Kuota Impor BBM
Menteri Bahli Putuskan Pakai B50, Indonesia Setop Impor Solar Mulai 2026

DPR Wanti-Wanti ESDM tak Impor Etanol, Pastikan Pasokan Domestik sebelum Jalankan E10
