GoPay Naik Kelas Jadi Uang Elektronik Paling Sering Digunakan
 Andreas Pranatalta - Selasa, 19 Juli 2022
Andreas Pranatalta - Selasa, 19 Juli 2022 
                Masyarakat kerap menggunakan e-money dalam bertransaksi. (Foto: Unsplash/Christiann Koepke)
PEMBAYARAN menjadi lebih mudah dengan kehadiran uang elektroik atau e-money, hanya dengan memindai barcode, masukkan nominal, dan, voila, selesai! Metode ini membuat sebagian orang jarang memegang uang fisik karena lebih mengandalkan kartu ATM atau e-money.
Menurut hasil survei terbaru perusahaan riset berbasis digital, Populix, GoPay menduduki peringkat teratas sebagai uang elektronik yang paling sering digunakan konsumen. Survei bertajuk Consumer Preference Towards Banking and e-Wallet Apps itu dilakukan pada 20-25 Mei 2022 secara daring terhadap 1.000 responden berusia 18-55 tahun di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, dan lainnya. Hasilnya, 88 persen responden memilih GoPay sebagai uang elektronik dalam transaksi.
Managing Director GoPay, Budi Gandasoebrata, mengatakan survei tersebut sejalan dengan tren yang ditunjukkan oleh data internal perusahaan, yakni hampir 60 persen transaksi di aplikasi Gojek menggunakan GoPay. Tokopedia juga mencatat 85 transaksi uang elektronik di platformnya menggunakan GoPay.
Baca juga:
 
"Kami bangga dan capaian ini makin memacu kami untuk terus meningkatkan layanan serta inovasi GoPay agar kami secara berkelanjutan dapat memberikan pengalaman terbaik bagi konsumen dalam bertransaksi," kata Budi, dilansir ANTARA, Senin (18/7).
Sebelumnya, GoPay juga menempati posisi teratas pada kategori "E-Money Pilihan Gen Z" dalam ajang Youth Choice Award (YCA) 2022 yang diadakan oleh Marketeers. Survei tersebut melibatkan 1.500 mahasiswa dari 35 kampus ternama di kota-kota besar di Indonesia.
Survei yang dilakukan Populix juga menunjukkan adanya peningkatan tren terhadap pembayaran digital, khususnya uang elektronik. Pihaknya menemukan bahwa penggunaan uang elektronik dilakukan 2-3 kali dalam seminggu dan paling sering dilakukan untuk berbelanja di e-commerce (85 persen) dan membayar transportasi daring (71 persen).
Baca juga:
Menggunakan Moda Transportasi Bayar dengan Uang Elektronik Saja
 
Mereka juga melihat adanya potensi yang menjanjikan untuk pembayaran digital. Saat ini, daya tarik masyarakat untuk bertransaksi secara cashless, dinilai memudahkan atau hassle-free (81 persen), terintegrasi dengan e-commerce (80 persen), dan mudah digunakan (79 persen).
Budi berharap, keunggulan pembayaran digital yang memudahkan masyarakat ini turut membantu memutar roda perekonomian nasional.
"Selain itu, tingginya penggunaan pembayaran digital termasuk e-wallet juga diharapkan menjadi akses masyarakat menuju layanan keuangan digital lainnya," tutup Budi. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
OPPO Find X9 Series Segera Rilis di Indonesia, Sudah Bisa Dipesan dari Sekarang!
 
                      Bocoran Huawei Mate 70 Air: Bawa RAM Jumbo dan Daya Tahan Baterai Lebih Lama
 
                      Samsung Galaxy S25 Plus Terbakar usai Overheating, Pemilik Alami Luka Bakar Ringan
 
                      Baterai OPPO Find X9 Pro Kalahkan iPhone 17 Pro, Kuat Diajak Main Game hingga Streaming!
 
                      OPPO Find X9 Pro Sudah Rilis, Usung Kamera Telefoto Hasselblad 200MP dan Baterai 7.500mAh
 
                      OPPO Find X9 Akhirnya Meluncur, Bawa Kamera Hasselblad hingga Dimensity 9500
 
                      iPad Pro M5 Lolos TKDN, Simak Spesifikasi dan Keunggulannya
 
                      OpenAI Buka Data Pengguna ChatGPT yang Tunjukkan Tanda Psikosis dan Pikiran Bunuh Diri
 
                      iPhone 20 Dikabarkan Pakai Tombol Solid-State, Akhiri Era Tombol Mekanis
 
                      Kamera Telefoto OPPO Find X9 Pro Kalahkan Samsung Galaxy S25 Ultra, Begini Hasilnya!
 
                      




