GoPay Naik Kelas Jadi Uang Elektronik Paling Sering Digunakan


Masyarakat kerap menggunakan e-money dalam bertransaksi. (Foto: Unsplash/Christiann Koepke)
PEMBAYARAN menjadi lebih mudah dengan kehadiran uang elektroik atau e-money, hanya dengan memindai barcode, masukkan nominal, dan, voila, selesai! Metode ini membuat sebagian orang jarang memegang uang fisik karena lebih mengandalkan kartu ATM atau e-money.
Menurut hasil survei terbaru perusahaan riset berbasis digital, Populix, GoPay menduduki peringkat teratas sebagai uang elektronik yang paling sering digunakan konsumen. Survei bertajuk Consumer Preference Towards Banking and e-Wallet Apps itu dilakukan pada 20-25 Mei 2022 secara daring terhadap 1.000 responden berusia 18-55 tahun di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, dan lainnya. Hasilnya, 88 persen responden memilih GoPay sebagai uang elektronik dalam transaksi.
Managing Director GoPay, Budi Gandasoebrata, mengatakan survei tersebut sejalan dengan tren yang ditunjukkan oleh data internal perusahaan, yakni hampir 60 persen transaksi di aplikasi Gojek menggunakan GoPay. Tokopedia juga mencatat 85 transaksi uang elektronik di platformnya menggunakan GoPay.
Baca juga:

"Kami bangga dan capaian ini makin memacu kami untuk terus meningkatkan layanan serta inovasi GoPay agar kami secara berkelanjutan dapat memberikan pengalaman terbaik bagi konsumen dalam bertransaksi," kata Budi, dilansir ANTARA, Senin (18/7).
Sebelumnya, GoPay juga menempati posisi teratas pada kategori "E-Money Pilihan Gen Z" dalam ajang Youth Choice Award (YCA) 2022 yang diadakan oleh Marketeers. Survei tersebut melibatkan 1.500 mahasiswa dari 35 kampus ternama di kota-kota besar di Indonesia.
Survei yang dilakukan Populix juga menunjukkan adanya peningkatan tren terhadap pembayaran digital, khususnya uang elektronik. Pihaknya menemukan bahwa penggunaan uang elektronik dilakukan 2-3 kali dalam seminggu dan paling sering dilakukan untuk berbelanja di e-commerce (85 persen) dan membayar transportasi daring (71 persen).
Baca juga:
Menggunakan Moda Transportasi Bayar dengan Uang Elektronik Saja

Mereka juga melihat adanya potensi yang menjanjikan untuk pembayaran digital. Saat ini, daya tarik masyarakat untuk bertransaksi secara cashless, dinilai memudahkan atau hassle-free (81 persen), terintegrasi dengan e-commerce (80 persen), dan mudah digunakan (79 persen).
Budi berharap, keunggulan pembayaran digital yang memudahkan masyarakat ini turut membantu memutar roda perekonomian nasional.
"Selain itu, tingginya penggunaan pembayaran digital termasuk e-wallet juga diharapkan menjadi akses masyarakat menuju layanan keuangan digital lainnya," tutup Budi. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
iPhone 17 Pro dan Pro Max Pakai Rangka Aluminum, Kenapa Tinggalkan Titanium?

Samsung Sedang Kembangkan HP Lipat Baru, Bakal Saingi iPhone Fold

Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost

Chip A19 dan A19 Pro Milik iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Hasil Pengujiannya

Xiaomi 16 Pro Bisa Jadi Ancaman Buat Samsung Galaxy S26 Pro, Apa Alasannya?

OPPO Find X9 dan X9 Pro Bakal Hadir dengan Baterai Jumbo, Meluncur 28 Oktober 2025

Spesifikasi Lengkap iPhone 17: Hadir dengan Layar Lebih Besar dan Kamera Super Canggih

iPhone 17 Air Resmi Rilis dengan Bodi Tertipis, ini Spesifikasi dan Harganya

iPhone 17 Pro dan 17 Pro Max Punya Desain Baru, Pakai Chip A19 Pro dan Kamera 8x Zoom

iPhone 17 Air Masih Kalah dari Samsung Galaxy S26 Edge, Baterainya Jadi Sorotan
