Google Minta Izin Transfer Data Peta Presisi Tinggi ke Luar Negeri, Pemerintah Korea Khawatirkan Keamanan Nasional


Google minta peta presisi tinggi kepada pemerintah Korsel.(Foto: Unsplash/Pawel Czerwinski)
MERAHPUTIH.COM - GOOGLE telah meminta pemerintah Korea untuk mengizinkan raksasa teknologi AS itu mentransfer data peta presisi tinggi negara tersebut ke luar negeri. Permintaan itu dikeluarkan setelah upaya yang gagal sebelumnya pada dua kesempatan.
Menurut Kementerian Tanah, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan, Google mengajukan permohonan kepada Institut Informasi Geografis Nasional yang dikelola negara pada 18 Februari, untuk meminta persetujuan mentransfer data peta presisi tinggi skala 1:5.000 ke pusat data mereka di luar negeri.
Saat ini, Google menyediakan peta Korea menggunakan data peta skala 1:25.000 resolusi rendah yang tersedia secara publik. Peta itu digabungkan dengan citra udara dan satelit. Hal itu menghasilkan layanan peta yang berkualitas lebih rendah jika dibandingkan dengan penyedia layanan peta domestik.
Google sebelumnya mengajukan permintaan serupa pada 2007 dan 2016, tapi pemerintah Korea menolaknya karena kekhawatiran terkait dengan keamanan nasional, merujuk pada potensi paparan pangkalan militer dan fasilitas sensitif lainnya. Pada 2016, pemerintah mengusulkan syarat yang mewajibkan Google mengaburkan situs-situs sensitif atau menyimpan data di server domestik. Permintaan itu ditolak Google.
Baca juga:
Kesal Nama Diganti Jadi Teluk Amerika, Meksiko akan Bawa Google ke Pengadilan
Kali ini, Google telah menyatakan kesiapan untuk mematuhi kebijakan pengaburan dan telah meminta data koordinat untuk fasilitas keamanan. Permintaan tambahan untuk data koordinat ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan komunitas keamanan pemerintah.
Pemerintah akan melakukan tinjauan internal dan mulai melakukan pertimbangan. Berdasarkan peraturan, keputusan harus disampaikan kepada Google dalam waktu 60 hari, dengan kemungkinan perpanjangan 60 hari jika diperlukan.
"Karena masalah keamanan, pendapat dari kementerian pertahanan dan Badan Intelijen Nasional akan sangat penting dalam pembahasan ini," kata seorang pejabat pemerintah.(dwi)
Baca juga:
Google Diam-diam Hapus Kebijakan Tak Gunakan AI untuk Senjata dan Pengawasan
Bagikan
Berita Terkait
Meluncur Bulan Depan, Spesifikasi OPPO Find X9 Kini Sudah Terungkap

Analisis Penjualan Xiaomi 17 dan iPhone 17, Mana yang Lebih Stabil?

realme Bikin Ponsel Game of Thrones, ini Fitur dan Spesifikasi

Road to OPPO Run 2025: Ratusan Pelari Jakarta Antusias Sambut Jersey dan OPPO Watch X2 Series

Biaya Perbaikan Xiaomi 17 Pro dan Pro Max Terungkap, ini Komponen yang Paling Mahal

Xiaomi 17 Series Cetak Rekor Penjualan, Jadi HP Flagship Paling Laris 2025?

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy Z TriFold, Bawa Opsi Zoom hingga 100 Kali!

OPPO Find X9 Pro Meluncur 16 Oktober, ini Spesifikasi Lengkapnya

Intip Spesifikasi Xiaomi 17 Pro Max, Bawa Baterai Jumbo 7.500mAh dan Layar LTPO AMOLED

Amazfit Resmi Luncurkan T-Rex 3 Pro di Ajang BDG100 Ultra Trail, Uji Ketangguhan di Medan Ekstrem
