Fashion

Givenchy, Desainer Beken yang Sempat Belajar Hukum

Rina GarminaRina Garmina - Rabu, 14 Maret 2018
Givenchy, Desainer Beken yang Sempat Belajar Hukum

Perancang busana Givenchy. (Foto: Instagram/@Givenchy)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

HUBERT de Givenchy adalah desainer favorit artis dan first lady. Pendiri rumah mode Givenchy ini wafat Senin (12/3) lalu pada usia 91 tahun.

Duka pun menyelimuti dunia fesyen. Apalagi karya sang ‘Master of Elegant’ itu telah banyak membalut tubuh selebritas dunia. Rancangan Givenchy terkenal dengan garis desainnya yang mengedepankan siluet feminin dan klasik.

Karya pertamanya pertama kali dipamerkan di Paris. Saat itu usianya baru 24 tahun. Meski usianya masih muda, rancangan karya Givenchy tidak dapat dipandang sebelah mata.

Di tahun 1952 saja, rancangannya yang berciri khas glamor sudah dihargai Rp7 juta. Padahal itu adalah koleksi pertamanya.

Tidak usah heran kalau rancangan-rancangan Givenchy terkesan eksklusif dan berkelas. Sejak kecil ia telah terbiasa melihat kain-kain berkualitas dan berkelas koleksi kakeknya. Sang kakek dahulu adalah petinggi di industri karpet Beauvais dan Goblin.

Rancangan Givenchy
Rancangan Givenchy. (Foto: Instagram/@Givenchy)

Kakeknya pula lah yang membimbingnya sejak dia masih balita, setelah ia ditinggal meninggal ayahnya pada usia dua tahun. Datang dari keluarga bangsawan, pria tampan ini semula diharapkan bakal menjadi pengacara.

Mengikuti keinginan sang kakek, Givenchy pun menimba ilmu hukum. Di tengah perjalanan, dia masuk sekolah seni Ecole des Beaux-Arts di Paris. Negara ini menjadi tempat tinggalnya sejak usia 17 tahun.

Desainer idolanya adalah Cristobal Balenciaga. Sempat berniat memberikan buku sketsa karyanya kepada Balenciaga, namun ia dihalangi sang penerima tamu dengan alasan perancang ternama itu tidak pernah menerima tamu.

Sebelum membuat rumah mode, dia magang di Jacques Fath, Robert Piguet, dan Elsa Schiarapelli. Sukses di Paris, Givenchy pun melebarkan sayap ke New York. Di sana lah ia berkenalan dengan Balenciaga dan bersahabat hingga perancang asal Spanyol itu tutup usia pada 1972.

Dari Balenciaga dia belajar banyak, terutama soal detail pada busana. Pria ini sungguh-sungguh menginspirasinya dalam merancang busana.

Kini pria berpostur tinggi dan tampan itu telah tiada. Namun karya-karyanya tetap abadi, terutama di kalangan pencinta rancangannya. (*)

#Tren Fesyen #Desainer
Bagikan
Ditulis Oleh

Rina Garmina

Cooking Mama :)

Berita Terkait

Fashion
Plaza Indonesia Fashion Week 2025: Surat Cinta untuk Mode Lokal
PIFW 2025 jadi bentuk penghormatan terhadap perjalanan panjang Plaza Indonesia sebagai kiblat mode di ibu kota.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 21 Agustus 2025
Plaza Indonesia Fashion Week 2025: Surat Cinta untuk Mode Lokal
Fashion
Abeey Kenalkan Prana di Panggung JF3, Koleksi Busana dengan Semangat Spiritual Mengalirkan Energi Kehidupan
Nama Prana diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti energi kehidupan atau napas yang menopang semesta.
Dwi Astarini - Sabtu, 02 Agustus 2025
Abeey Kenalkan Prana di Panggung JF3, Koleksi Busana dengan Semangat Spiritual Mengalirkan Energi Kehidupan
Fashion
'URUB' dan 'Les Fragments': Kolaborasi Lakon Indonesia dan Desainer Prancis di JF3 Fashion Show
Ingin menyalakan cahaya bagi ekosistem budaya kain tradisional di Indonesia
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
'URUB' dan 'Les Fragments': Kolaborasi Lakon Indonesia dan Desainer Prancis di JF3 Fashion Show
Lifestyle
POLICE Hadirkan Kolaborasi Perdana Bersama Tim Balap Mercedes-AMG Petronas
Di tengah tren ini, POLICE menghadirkan sebuah inovasi menarik yang mempertemukan dunia gaya dengan performa tinggi lewat kampanye ‘Race to Abu Dhabi’.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 27 Juli 2025
POLICE Hadirkan Kolaborasi Perdana Bersama Tim Balap Mercedes-AMG Petronas
Fashion
JF3 2025 Siap Digelar, Hadirkan Desainer Lokal dan Internasional dalam Satu Panggung Peraga
Melalui tema Recrafted: A New Vision, JF3 memperbarui komitmen terhadap kreativitas, keahlian, dan keberlanjutan.
Dwi Astarini - Rabu, 23 Juli 2025
JF3 2025 Siap Digelar, Hadirkan Desainer Lokal dan Internasional dalam Satu Panggung Peraga
Fashion
Sejauh Mata Memandang Rilis Koleksi Kolaborasi Unik bersama TULUS di Pameran Pasar Kita
Koleksi kolaborasi Sejauh Mata Memandang dan TULUS merupakan pengembangan visual yang memadukan sketsa tangan karya pribadi TULUS dengan ragam motif khas Sejauh.
Dwi Astarini - Senin, 21 Juli 2025
Sejauh Mata Memandang Rilis Koleksi Kolaborasi Unik bersama TULUS di Pameran Pasar Kita
Lifestyle
Dunia Fesyen Berduka! Hengki Kawilarang, Perancang Bintang New York Fashion Week Tutup Usia
Hengki Kawilarang dikenal sebagai desainer favorit para selebriti papan atas seperti Syahrini dan Krisdayanti
Angga Yudha Pratama - Jumat, 20 Juni 2025
Dunia Fesyen Berduka! Hengki Kawilarang, Perancang Bintang New York Fashion Week Tutup Usia
Fashion
Megakultura Jakarta: Selebrasi Keberagaman Budaya di Indonesia Fashion Week 2025
Gelaran ini merupakan respons para desainer terhadap ragam kultur nan bersentuhan di Jakarta kemudian membentuk identitas khas.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 02 Juni 2025
Megakultura Jakarta: Selebrasi Keberagaman Budaya di Indonesia Fashion Week 2025
Fashion
Titian Peraga Jadi Taman Bermain: IFW 2025 Hadirkan Peragaan Busana Anak Bertajuk ‘Spectra’
Terdapat 12 desainer yang tak hanya merancang busana anak-anak, tetapi mengajak mereka untuk merasakan, mengalami, dan mengekspresikan diri.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 31 Mei 2025
Titian Peraga Jadi Taman Bermain: IFW 2025 Hadirkan Peragaan Busana Anak Bertajuk ‘Spectra’
Fashion
The Daughters of Eve: Selebrasi Keindahan, Spiritualitas, dan Feminitas di IFW 2025
Peragaan busana gaun pengantin (bridal) spesial bertajuk 'The Daughters of Eve' diampu desainer nan berfokus pada koleksi bridal Abineri Ang.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 30 Mei 2025
The Daughters of Eve: Selebrasi Keindahan, Spiritualitas, dan Feminitas di IFW 2025
Bagikan