Gergasi Api Persembahkan Maxi Singles ‘Trilogy’


Gergasi Api persembahkan 'Trilogy'. (Foto: Istimewa)
TERBENTUK di penghujung 2020, band beranggotakan Alexandra J. Wuisan dan Ekyno telah berjuang di tengah hiruk pikuk pandemi, dengan menamakan diri sebagai Gergasi Api. Layaknya sebuah percikan api yang mudah menyebar, hingga Mei 2021 mereka telah merilis tiga buah lagu sebagai identitas musik yang dimainkan.
Ketiga lagu tersebut terangkum dalam sebuah maxi singles digital bertajuk Trilogy. Maxi singles ini berisikan lagu The Flames That We Shared, Red Knight dan The Ashes That We Shared yang dirilis melalui Anoa Records.
Baca juga:
View this post on Instagram
Pada keterangan resmi yang diterima Merah Putih Sabtu (12/4), Ekyno menilai Trilogy sebagai momen penting untuk mengenal Gergasi Api sebagai sebuah band. “Di Trilogy, Gergasi Api sedang bereksplorasi dalam warna musik identitasnya,” ujarnya.
Musik Gergasi Api terpengaruh dari berbagai macam musik dari tahun 70an sampai sekarang. Mulai dari metal, post metal, industrial, electronic, shoegaze, goth, darkwave, rock hingga pop. Alexandra sendiri dikenal memiliki range vokal yang khas nan unik, terinspirasi oleh tiga vokalis idolanya, Tori Amos, Stevie Nicks, dan Sioxsie.
“Bisa terdengar raw, tetapi juga melodius. Bisa juga terdengar elektronik namun juga terasa analog,” tambah Ekyno.
Lebih dari sebuah sekadar band yang terbilang baru. Kedua nama ini telah melalui penjelajahan musik yang terbiang cukup lama, berangkat dari band-band sebelumnya. Alexandra dengan band goth rock/darkwave bernama Sieve, sementara Ekyno pernah di Full Of Hate sebuah band hardcore, dan band industrial metal bernama Plum.
Baca juga:
Dari segi lirik, Gergasi Api coba menghadirkan perasaaan yang dirasakan selama pandemi. Nilai-nilai kehilangan dan meraih kembali kendali diri dalam menghadapi kesedihan menjadi bait-bait lirik yang dirangkai dalam band ini.

Selain itu, maxi singles Trilogy hanya dirilis di Storefront Club, sebuah retail digital lokal baru. Dengan sebuah alasan sederhana, yaitu karena Gergasi Api dan Anoa Records melihat inisiatif Storefront yang berangkat dari kolektif Noisewhore (dikenal menghadirkan acara musik band luar negeri, seperti Japanese Breakfast, Connan Mockasin hingga Mitski) memberikan opsi yang segar dan membantu band-band dari skena lokal.
Gergasi Api tak berhenti dengan Trilogy Maxi Singles, Juli 2021 mereka akan merilis album mini split bersama Dreamcoaster, band indiepop/dreampop Inggris dari kota Brighton. Akan dirilis dalam bentuk kaset oleh Anoa Records. (far)
Baca juga:
‘The Ashes That We Shared’ Menjadi Penutup Trilogi Single Gergasi Api
Bagikan
Berita Terkait
Lirik Lagu “MASAHITAM” Kritik Pedas DRIVEN BY ANIMALS untuk Ketidakadilan dan Kemiskinan

Lirik Lagu 'Perempuan' dari Tarrarin, Bentuk Apresiasi dan Persembahan Khusus

TADI Gandeng Kafin Sulthan dalam Single “Surga Sementara”, Ketika Kebahagiaan Bersifat Fana tetapi Abadi untuk Dikenang

'Balik Kanan' Bicara Tentang LDR dari Mata Seorang Mario G Klau, Berikut Liriknya

Michael Jackson Ajak Pendengar Tumbuhkan Rasa Cinta, Perdamaian, Kepedulian Lewat ‘Heal the World’, Simak Liriknya

Lagu 'Everthing U Are' dari Hindia, Lirik Gado-Gado Indonesia-Inggris Tentang Cerita Luka dan Cinta

Lirik 'Breaking Dawn' dari The Boyz, Jembatan 3 Bahasa dalam 1 Lagu

Lirik Lagu 'Iconik' dari Album Terbaru dari ZEROBASEONE

Hayley Williams Rilis Album Ego Death At A Bachelorette Party Berisi 17 Single Baru

Lirik Sarat Makna Lagu Bahasa Batak 'Pulut Roham' dari Jun Munthe
