Gempa Dangkal Magnitudo 6,0 Landa Halmahera Barat

Peta guncangan gempa di Halmahera Barat, Malut. (Foto: Tangkapan Layar)
MerahPutih.com - Gempa bumi dengan magnitudo 6,0 terjadi di laut atau sekitar 108 km barat laut Halmahera Barat, Maluku Utara, Selasa pukul 08.44 WIB. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bambang Setiyo Prayitno menegaskan, pusat gempa berada di 2.11 Lintang Utara, 126.97 Bujur Timur dengan kedalaman 10 kilometer.
Baca Juga:
Xiaomi Uji Coba Fitur Peringatan Gempa di Indonesia
Setelah dilakukan analisis, gempa tersebut memiliki parameter update dengan magnitudo 5,9 atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 77 Km arah Barat Laut Loloda, Halmahera Barat, Maluku Utara pada kedalaman 10 km.
Jika memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar naik kombinasi mendatar ( thrust-oblique fault )," katanya.
Ia memaparkan, guncangan gempa dirasakan di Galela pada skala intensitas III-IV MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Pada siang hari getaran dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

Di Tobelo pada skala III MMI, di Bitung II-III MMI dimana getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Kemudian di Siau dan Morotai II MMI.
Hingga pukul 09.05 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock ).
BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Warga diminta untuk menghindari bangunan yang rusak akibat gempa. (Knu)
Baca Juga:
Aktivitas Subduksi Lempeng Picu Gempa Magnitudo 5 di Lebak
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Banjir Bali Masuk Rehabilitasi, 5 Korban Masih Dinyatakan Hilang

BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem, Daerah Harus Respons Peringatan Dini

BPBD Bali Koreksi Korban Tewas Banjir Bandang Bukan 18 tapi 17 Orang

Puncak Musim Hujan Datang Secara Bergelombang, BMKG Peringatkan Potensi Banjir dan Longsor di Berbagai Wilayah

Pemerintah Pusat Kirim Logistik Bantu Pengungsi Korban Bencana Bali, Prabowo Beri Instruksi Langsung

Satu Keluarga Korban Banjir Bali Diduga Terjebak Reruntuhan Rumah, SAR Terjunkan 2 Ekskavator

Jumlah Korban Tewas Banjir Bali Capai 18 Orang, 2 Orang Masih Hilang

Prakiraan BMKG: Hujan Guyur Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Jumat, 12 September

Korban Tewas dan Hilang Banjir Bali Terus Bertambah, Denpasar Jadi Wilayah Paling Banyak

15 Korban Meninggal Akibat Banjir Bali Ditemukan, Gubernur Fokus Pembersihan
