Gelar Ritual Ketenangan Diri di Laut Selatan, 10 Orang Tewas Tergulung Ombak

Zulfikar SyZulfikar Sy - Minggu, 13 Februari 2022
Gelar Ritual Ketenangan Diri di Laut Selatan, 10 Orang Tewas Tergulung Ombak

Petugas dan warga mengevakuasi korban tenggelam di Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember. (Foto: MP/Basarnas)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Sebanyak 20 orang terseret ombak Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember.

Tragedi itu terjadi saat mereka sedang melangsungkan ritual ketenangan diri di bibir pantai.

Dari peristiwa itu, 10 orang telah ditemukan tak bernyawa dan satu orang masih dalam pencarian. Sisanya ditemukan dalam keadaan selamat.

Baca Juga:

Ekspresi Kesedihan Gubernur Kaltara saat Lihat Langsung Bangkai Mobil Tewaskan Anaknya

“Tadi malam (dini hari) sekitar pukul 01.00 WIB ada wisatawan yang tergulung ombak dan tenggelam. Jadi mereka sedang melakukan ritual,” kata Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo, Minggu (13/2).

Hery menjelaskan, para korban ini sedang menjalani ritual menenangkan diri. Mereka berasal dari berbagai daerah di Jember. Namun, mayoritas dari Kecamatan Rambipuji dan Sukorambi.

"Korban ada 20 orang yang tergulung ombak, 10 orang sudah ketemu dalam kondisi meninggal dunia, tinggal 1 masih dalam pencarian. 10 lainnya selamat dan menjalani perawatan dan observasi di Puskesmas Ambulu,” terang Hery.

Secara rinci, kata Hery, keseluruhan ada 24 orang yang ikut dalam kegiatan ritual tersebut. Ada 4 orang yang tidak ikut dalam acara ritual.

“Tidak semuanya ikut di laut, ada 4 yang tidak ikut, di antaranya anak kecil dan para sopir. Karena ada 3 mobil dari rombongan itu. Untuk para korban meninggal, ditemukan 1 km dari lokasi kejadian tempat ritual,” ungkapnya.

Baca Juga:

Kader PSI Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan yang Tewaskan Putra Gubernur Kaltara

Sementara Kasat Polairud Puger Polres Jember AKP Muhammad Na'i juga menjelaskan, sebelum ritual di pantai selatan itu, para rombongan tersebut datang menggunakan kendaraan mini bus elf nopol DK 7526 VF.

Mereka berangkat dari rumah Hasan, pimpinan rombongan, sekitar pukul 23.00 WIB, Sabtu (12/2) di Desa Dukuhmencek Kecamatan Sukorambi, dan tiba di Pantai Payangan sekitar pukul 23.30 WIB untuk melakukan ritual.

"Sebelum peristiwa itu terjadi, para korban ini sebenarnya sudah diingatkan oleh pengelola Bukit Samboja untuk tidak mendekat ke laut, karena lagi ombak besar," sambungnya.

Namun rombongan tersebut tetap nekat ke pantai untuk melaksanakan ritual di tengah suasana gelap.

Tak lama kemudian, dari waktu diingatkan warga, sekitar pukul 00.25. WIB, ternyata petugas mendapatkan informasi ada 20 warga sudah tergulung ombak.

Mereka terserat arus air laut Pantai Payangan, yang memang terkenal ganas dan datang secara tiba-tiba.

"Karena itu, warga sekitar atau tim SAR rimba laut berusaha menolong korban. Korban yang berhasil diselamatkan langsung dibawa ke Puskesmas Ambulu," katanya.

Bahkan malam itu juga, ada 2 orang yang ditemukan, yakni Kholifah, warga desa Gugut Kecamatan Rambipuji dan Ny Syaiful, warga desa Krasak Kecamatan Ajung.

Karena itu, tim SAR Rimba Laut, Basarnas, pihak kepolisian, terus melakukan pencarian, 9 orang korban yang dinyatakan hilang. Baru sekitar pukul 06.15 WIB, tim SAR gabungan, kembali menemukan enam orang korban, yang sebelumnya dinyatakan hilang.

Mereka teridentifikasi dengan Pinkan (13), warga Tawangalun, Rambipuji, Ny Bintang, warga Jalan Kacapiring kelurahan Gebang kecamatan Patrang, Sofi (22), warga asal Dusun Botosari, Desa Dukuhmencek, Sukorambi, Arisko (21), warga Dusun Botosari, Desa Dukuhmencek, Sukorambi, Musni (55), warga Sempusari Wetan, serta Yuli (30), warga Panti.

Satu jam kemudian, tim kembali menemukan dua korban. Keduanya adalah Ida asal Tawangalun, Rambipuji, dan Febri, (28) asal Bondowoso.

"Hingga Minggu siang, sudah ditemukan 10 orang korban meninggal dunia," jelasnya

Sementara , tim SAR masih terus melakukan proses pencarian, Korban yang hilang, bernama Syaiful (40), warga Krasak, Desa Kecamatan Ajung. (Budi Lentera/Jawa Timur)

Baca Juga:

Polisi Dalami Jumlah Korban Tewas di Kasus Kerangkeng Bupati Langkat

#Tewas Tenggelam
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Tim SAR Temukan 3 Mahasiswa Unhas Terseret Arus Sungai Maros, Kondisi Meninggal Dunia
Hari pertama operasi SAR, korban pertama ditemukan bernama Jean, disusul Reski tidak terlalu jauh dari lokasi kejadian dalam keadaan meninggal dunia. Hari kedua, pencarian satu korban.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 24 Januari 2025
Tim SAR Temukan 3 Mahasiswa Unhas Terseret Arus Sungai Maros, Kondisi Meninggal Dunia
Indonesia
2 Pria Ditemukan Mati Tenggelam di Kali Depan Eks Hotel Alexis Ancol
Akhirnya, mayat dua pria yang tenggelam di kali depan eks Hotel Alexis, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, berhasil ditemukan hari ini.
Wisnu Cipto - Kamis, 02 Januari 2025
2 Pria Ditemukan Mati Tenggelam di Kali Depan Eks Hotel Alexis Ancol
Indonesia
Warga Lampung Tewas di Kolam Renang Tirtomoyo Manahan Solo
"Petugas kolam renang juga sempat memberikan pertolongan pertama. Petugas lantas membawa laki-laki tersebut sebelum ke RS Brayat Minulya," papar dia
Andika Pratama - Senin, 10 Juli 2023
Warga Lampung Tewas di Kolam Renang Tirtomoyo Manahan Solo
Indonesia
Pamit Joging, 2 Remaja Ditemukan Tewas di Sungai Pleret Karanganyar
Dua remaja ditemukan tewas usai mandi di Sungai Pleret Desa Gaum, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (15/10).
Zulfikar Sy - Minggu, 16 Oktober 2022
Pamit Joging, 2 Remaja Ditemukan Tewas di Sungai Pleret Karanganyar
Bagikan