Gegayaan Pakai Gelang Festival, Sederhana Tapi Fashionable
Gelang Festival sederhana. (Foto: instagram/@jr_rubber11
GELANG festival jadi gegayaan bagi anak muda tahun 2000an. Bagi mereka gelang festival bikin penampilan lebih sempurna dan fashionable. Padahal, bentuknya amat sederhana. Seperti apa rupa gelang ini?
Gelang festival sekilas mirip dengan gelang rumah sakit. Tetapi, jika dilihat secara detail, gelang ini berbeda jauh dari segi bahan, desain, hingga tujuan penggunaannya.
Baca juga:
Dulu, gelang ini kerap dijadikan souvenir untuk acara tertentu. Misalnya seperti acara tahunan Jakcloth di Senayan dan acara pentas seni (pensi) kampus.
Namun, saat masa-masa hype gelang ini, tidak harus selalu menunggu ada acara festival untuk mendapatkannya. Gelang ini banyak dijual secara umum dan bisa dicustom sesuai nama atau tulisan yang diinginkan.
Bahkan, pada masa trennya gelang ini, beberapa orang merasa tidak cukup memakainya satu. Paling tidak ada 2-3 gelang ini di tangan mereka. Tentu saja, gelang ini juga hadir dalam varian warna.
Entah apa kesan yang didapat dengan menggunakan banyak gelang dalam satu tangan, mungkin bisa langsung untuk dijual. Jika dilihat dari bahannya, gelang ini umumnya memiliki dua jenis bahan, rubber dan silikon.
Ada perbedaan gelang festival yang terbuat dari rubber dan silikon. Untuk gelang bahan rubber jika ditarik, tidak terlalu elastis, cenderung seperti vanbelt motor. Sedangkan untuk bahan silikon sangat elastis saat ditarik. Biasanya gelang bahan rubber cenderung lebih rendah harganya dibandingkan dengan yang bahan silikon. Harga memang berbicara.
Baca juga:
Selain bahan, gelang festival dari rubber dan silikon juga dapat dibedakan dari segi detail desain. Biasanya gelang silikon, memiliki tingkat akurasi detail desain yang agak rumit dan lebih bagus dibandingkan bahan rubber. Oleh karena itu, banyak toko distro yang lebih memilih menjual gelang dengan bahan silikon.
Bahkan tak hanya dijual. Ada juga beberapa distro memberikan gelang dan stiker gratis sebagai hadiah belanja produk distro tersebut untuk menjaga relasi dengan pelanggan.
Selain distro, anak-anak kuliahan sering membuat gelang ini untuk acara tertentu sebagai sovenir. Tidak sedikit pula anak kampus yang menjalani bisnis gelang ini. Daya jualnya ialah nama kampus yang ditulis pada gelang tersebut. (rzk)
Baca juga:
Gegayaan Anak Tongkrongan dari Motornya, Beat Modif Juaranya
Bagikan
Berita Terkait
USS 2025 Kembali Digelar di JICC, Lebih dari 300 Brand Bakal Ikut Berpartisipasi!
Ekspresi Duka Laut dalam Koleksi ‘Larung’ dari Sejauh Mata Memandang di Jakarta Fashion Week 2026
Jakarta Fashion Week 2026: Merayakan Warisan Gaya dan Regenerasi Desainer Tanah Air
Dari Musik ke Mode: Silampukau Hadirkan Kolaborasi Artistik dengan Kasatmata
Kisah Nenek Moyang Maluku dalam Kain Batik Tulis Maluku Tengah di Trade Expo Indonesia
Semangat Segar di Tahun Baru, Converse Sambut Komunitas Converse All Star Class of ’26 dan Katalis Musim ini, Harra.
Converse Sambut Musim Liburan Akhir Tahun dengan Koleksi Terbaru, Gaya Maksimal di Segala Perayaan
Gaya Sporty Luxe ala Justin Hubner: Maskulin, Melek Mode, dan Anti Ribet
Terus Merugi, Sepatu BATA Resmi Hapus Bisnis Produksi Alas Kaki
Lebih dari Sekadar Festival, JakCloth Kini Jadi Simbol Ekspresi Lokal