Suka Duka Kolektifan Seragam Tongkrongan di Negeri Aing


Gegayaan Seragam anak tongkrongan. (Foto: Unsplash/eugene chystiakov)
SOLIDARITAS anak tongkrongan tidak perlu ditanya lagi. Bertahun-tahun menjalin pertemanan di warung depan pangkalan kopaja, mereka jadi sangat kompak. Bahkan, satu cangkir kopi bisa buat bertiga bagi mereka. Satu buah gorengan juga bisa dibagi dua.
Selain itu, untuk membuktikan kekompakannya, biasanya mereka akan membuat seragam ”tongkrongan” yang menggambarkan mereka banget. Bentuk seragam tersebut bermacam-macam, mulai dari kaos, hoodie, hingga jaket bomber.
Baca juga:
Namun, ada suka maupun duka yang terjadi saat mereka membuat seragam tersebut, misalnya:
1. Desain
Lihat postingan ini di Instagram
Desain dari seragam suatu tongkrongan ini biasanya akan membawa nama tongkrongan pada bagian belakang atau depan kaos/jaket. Mereka tak segan untuk memajang nama tongkrongan mereka dengan besar.
Selain itu, terkadang suatu tongkrongan juga memiliki desain logo tersendiri yang telah mereka sepakati bersama dan juga menampilkan logo tersebut di seragamnya.
Bisa dibilang, konsep dari seragam tongkrongan ini seperti jaket/kaos angkatan dari almamater sekolah yang dibuat secara kolektif untuk para anggota angkatan sekolah tersebut.
2. Nama pada seragam
Lihat postingan ini di Instagram
Selain menampilkan nama dan logo tongkrongan mereka, seragam tongkrongan juga memasukkan nama anggota tonggkrongan. Nama-namanya lengkap, sesuai dengan siapa pemilik seragam tongkrongan tersebut. Biasanya nama tersebut akan terpajang di bagian depan seragam, tepatnya pada posisi dada kanan atau kiri.
Penggunaan nama pada bagian depan seragam ini untuk menunjukan bahwa seseorang adalah anggota dari suatu tongkrongan tersebut. Namun, biasanya di suatu tongkrongan nama yang terpajang pada kaos bukanlah nama asli dari sang pemilik, tapi panggilan akrabnya.
Baca juga:
Gegayaan Anak Tongkrongan dari Motornya, Beat Modif Juaranya
Misalnya, seseorang memiliki nama asli “Agus”. Namun, karena ia memiliki perawakan wajah yang mirip dengan komedian Komeng, maka Agus seringkali disapa komeng oleh teman tongkrongannya.
3. Menghilang saat diminta bayaran

Fenomena yang satu ini mungkin sering sekali terjadi nih. Salah seorang anggota tiba tiba susah ditemui/dihubungi atau disebut dengan “gaib” saat dimintai uang pembayaran seragam ini. Kadang ada saja alasan aneh dari si gaib ini saat dimintai uang, mulai dari lagi sakit, hingga kucingnya sedang melahirkan.
Demi solidaritas biasanya mau tidak mau anggota tongkrongan yang lain akan urunan untuk menutupi biaya kekurangan dari si gaib ini. Kadang juga si gaib ini adalah orang yang paling vokal saat merencanakan pembuatan seragam. Ketika seragam sudah selesai produksi, eh, tiba-tiba si gaib ini nongol lagi.
4. Duitnya dibawa kabur

Ada-ada saja memang soal urusan seragam tongkrongan. Terkadang, semua anggota sudah disiplin membayar cicilan uang seragam. Namun, orang yang dipercaya untuk mengelola uang seragam ini bisa juga jadi gaib.
Oknum ini menggunakan uang kolektif tersebut untuk digunakan memenuhi kepentingan pribadinya. Lebih buruk lagi, sang oknum ini ada yang membawa kabur uangnya tanpa adanya jejak.
Sang oknum selalu saja memiliki akal atau alasan untuk menghindari anggota lainnya saat diminta pertanggung jawabannya masalah uang seragam tongkrongan ini. (kna)
Baca juga: