Bukan Anak Esports Tulen Kalau Belum Tampil Begini
Punya ciri khasnya tersendiri. (Foto: MP/Rizki Fitrianto)
ANAK muda mana sih yang enggak main game online zaman sekarang? Ada yang memang mereka kecanduan, ada juga yang hanya sekadar untuk hiburan saja. Nah, biasanya identitas gamer online bisa dilihat dari penampilan mereka, mulai dari headset sampai headphone yang selalu dipakai kemana-mana.
Beberapa dari mereka menganggap dirinya anak esport sungguhan atau hanya sekadar hobi mengenakan aksesori berbau game online. Yuk, simak lima starter pack anak esport.
Baca juga:
1. Jersey tim e-sport
Ini adalah item yang paling dasar dan mungkin mereka merasa harus punya jersey dari tim kesayangan masing-masing. Jersey yang biasanya banyak sponsor menjadi kebanggaan tersendiri dan bikin percaya diri ketika jalan di depan banyak orang. Dalam hati berkata "Liat nih gue punya jersey tim Team Nigma. Ya biar orang-orang mikirnya gue jago aja."
Yang jadi masalah adalah baju jersey ini bisa menimbulkan bau ketiak karena bahan dasar yang digunakan biasanya sama seperti jersey bola. Satu atau dua kali memakai sih enggak masalah.
2. Headphone
Entah apa itu sebutannya, mau headphone, headset, atau earphone, yang jelas selalu dipakai biar bisa mendeteksi musuh di game. Aksesori yang satu ini memang wajib punya karena lebih nyaman dibandingkan mengandalkan speaker dari gawai. Yang jadi masalah adalah ketika kita ada perlu dan memanggil namanya berulang kali karena sedang menggunakan headset. Bikin geregetan.
3. Kacamata
Coba deh kamu perhatikan, rata-rata pemain esport pasti menggunakan kacamata, mau yang tipis atau tebal sekalipun. Mungkin, demi visibilitas yang lebih nyaman kali ya. Karena terlalu sering melihat kecerahan di layar, tak jarang penglihatan mereka ada yang minus atau silinder.
Baca juga:
4. Tali sepatu lupa diikat
Karena terlalu fokus melihat layar hp sambil berjalan kaki, tali sepatu yang lepas pun tidak jadi masalah. Selama masih bisa jalan dan tidak tersandung, jempol tetap lanjut menekan layar hp. Nah kalau nanti di game karakternya sudah mati, baru deh tali sepatunya diikat kembali.
5. Orangnya low profile padahal banyak duit dari hadiah event
Terlepas dari itu semua, mungkin beberapa anak esport tidak begitu peduli dengan penampilan mereka. Yang penting bikin nyaman, rapi, dan tidak perlu barang branded. Di balik itu semua, kita tidak tahu berapa pendapatan mereka dari hadiah beberapa event yang mereka ikuti. Investasi mereka bukanlah di fesyen, tapi di game online. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Trailer Film Live-Action 'Street Fighter' Rilis, Ini Deretan Aktor-Aktris Pemeran Ryu Dkk
Trailer Perdana Film Live-Action 'Street Fighter' Dirilis, Siap Suguhkan Aksi Laga Intens
Timnas MLBB Indonesia Ukir Sejarah Peringkat 4 Dunia IESF WEC 2025, Langsung Fokus SEA Games Thailand
Indonesia Genggam Dunia Esports: MLBB Putri Pertahankan Tahta IESF WEC 2025, Win Rate 100 Persen Cuy
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
RedMagic 11 Pro Lolos TKDN Kemenperin, Kapan Diresmikan di Indonesia?
Politikus DPR Dukung Pembatasan Usia Game Online, Platform Wajib Patuhi Regulasi Nasional
Lagi-Lagi Ditunda, Grand Theft Auto 6 Baru bakal Rilis November 2026
Honkai: Star Rail Versi 3.7 Hadir 5 November, Tutup Bab Amphoreus dan Perkenalkan Cyrene
Kena Gelombang PHK Massal, Netflix Tutup Studio Gim Besar Keduanya